Judul: Humor Guru: Ulangan Mendadak, Undian dan Jebakan
Komikus : Pica dan Erroc
Alih Bahasa : Lia Adhiyani
Cetakan: Pertama, 2010
Penerbit : M & C Comics
Komikus : Pica dan Erroc
Alih Bahasa : Lia Adhiyani
Cetakan: Pertama, 2010
Penerbit : M & C Comics
sumber: bookopedia.com
“Lebih kuat dari Zorro, lebih berani dari
Indiana Jones, dan dengan gaji lebih kecil dari James Bond. “
Di tengah
maraknya demonstrasi antar-profesi jabatan yang marak akhir-akhir ini, sungguh menarik
untuk menyelami salah satu bidang profesi yang kadang juga tak lepas dari demo
ini: Guru. Para pahlawan tanpa tanda jasa, itulah julukan mereka. Mereka
mendidik, mengajar, dan mewarnai paling tidak 12 tahun masa awal kehidupan kita
(SD – SMA). Merekalah pembentuk karakter setiap kita setelah orang tua dan
keluarga, dan dari mereka pula kita mendapatkan pengaruh serta wawasan yang
pertama-tama.
Sungguh disayangkan jika profesi ini tidak mendapatkan gaji serta tunjangan yang selayaknya. Jika kita masih menganggap sebelah mata profesi guru, dua komik Humor Guru karya Pica dan Erroc ini mungkin bisa membantu untuk menyelami lebih dalam tentang profesi guru yang tidak mudah. Dari tulisan di sampul belakang saja sudah bisa ditebak betapa beratnya tugas para guru, dalam hal ini guru negeri di Prancis (tentu saja membacanya sambil ngakak karena ini komik humor):
Sungguh disayangkan jika profesi ini tidak mendapatkan gaji serta tunjangan yang selayaknya. Jika kita masih menganggap sebelah mata profesi guru, dua komik Humor Guru karya Pica dan Erroc ini mungkin bisa membantu untuk menyelami lebih dalam tentang profesi guru yang tidak mudah. Dari tulisan di sampul belakang saja sudah bisa ditebak betapa beratnya tugas para guru, dalam hal ini guru negeri di Prancis (tentu saja membacanya sambil ngakak karena ini komik humor):
Mereka menyusup ke dalam hutan yang
menyesakkan napas yang disebut SMA untuk menghadapi kawanan murid-murid yang
bersikap bermusuhan. Mereka harus tetap tampil berwibawa di antara ratuan
lembar kertas ulangan yang harus diperiksa.
Membaca
Humor Guru, kita akan belajar melalui
gambar-gambar yang lucu bahwa profesi guru itu tidak mudah untuk dijalani, memiliki tanggung jawab yang besar.Dan siapa bilang guru tidak ada lemburan? Bahkan mereka
kadang harus begadang sampai jam 3 pagi untuk mengecek
lembar ulangan siswa saat musim ujian. Belum lagi kelakuan para siswa di Prancis yang terkenal
sangat bebas dan liberal. Tidak seperti di Indonesia, murid-murid SMA yang
digambarkan di sini ibarat remaja-remaja tidak tahu adat yang bahkan berani melempar
guru dengan buku, penggaris, dan benda-benda lain saat guru berbuat anarkhis,
mengadakan ulangan mendadak misalnya.
sumber foto: Goodreads.com
Tokoh-tokohnya pun digambarkan dengan unik, tipikal usia mapan yang berdedikasi pada pekerjaannya. Walau harus menghadapi cobaan berat dari para murid, tapi mereka yakin bahwa pendidikan adalah utama, dan bahwa para guru inilah yang jauh lebih berperan membentuk karakter seorang murid, setelah orang tua. Humor Guru akan menyadarkan kepada kita—melalui kelakar-kelakar gambarnya—bahwa jargon “pahlawan tanpa tanda jasa” itu memang benar adanya.
Tokoh-tokohnya pun digambarkan dengan unik, tipikal usia mapan yang berdedikasi pada pekerjaannya. Walau harus menghadapi cobaan berat dari para murid, tapi mereka yakin bahwa pendidikan adalah utama, dan bahwa para guru inilah yang jauh lebih berperan membentuk karakter seorang murid, setelah orang tua. Humor Guru akan menyadarkan kepada kita—melalui kelakar-kelakar gambarnya—bahwa jargon “pahlawan tanpa tanda jasa” itu memang benar adanya.
Kertasnya luks halus, dengan gambar berwarna. Goresan yang detail pada mimik dan karakter adalah keunggulan utama komik ini. Juga, setiap halaman menampilkan satu panel dengan cerita yang berbeda-beda, inilah yang paling membuat saya suka. Komik model tidak berseri seperti ini bisa dibaca berulang kali, saat waktu senggang, saat sedang butuh hiburan, saat ingin mensyukuri pekerjaan apapun yang kita jalani saat ini. Panel-panel warnanya pun bersih, dengan warna-warni yang cerah dan segar, sangat nyaman untuk mata. Ini semua ditambah dengan gurauan-gurauan nampol yang bikin ngakak sekaligus bersyukur. Kondisi murid-murid di Indonesia ternyata jauh lebih sopan kepada guru-gurunya ketimbang murid-muris SMA di Prancis yang slengeannya sudah kebangetan banget kayak di komik ini.
ih jadi naksir sama komik ini. komik2 kayak gini memang perlu diperbanyak karena isinya berbobot dan punya muatan nilai2 positif ya.
ReplyDelete*uneg2 salah satu pecinta komik dan novel grafis haha*
DI Gramed Jogja obral ini lo, nitip?
Deletekayaknya isinya kocak X)
ReplyDeleteIya, konyol parah hahaha
Deletehaha...bacaan yang menarik, terutama buat 'sakit-kepala' hilang :D
ReplyDeletekok bukan kariage kun yang diulas nih ...
Hihihi sudah diulas beberapa minggu yang lalu
DeletePasti jadi nostalgia jaman SMA ya baca bukunya
ReplyDeleteHahaha bangetttt
DeleteDion... pinjaaamm... Ntar aku pinjamin Trilogi warna deh *merayu dion*
ReplyDeleteOceh
Deleteaku jadi penasaraaan...dan model gambar komik eropa buatku lebih pas daripada komik jepang XD btw anak BBI yang guru harus pd baca nih hihi
ReplyDeleteHuum biar lebih sabar hahaha tp lucunya parah ini LOL
Deleteduh penasaran, padahal pernah nemu obralan di gramedia
ReplyDeleteBeli kang, murah banget ini.
DeleteHuah, ini yang direview di GR bukan ya? atau orang lain yang review ya? #pelupa
ReplyDeleteAku agak sayang sih beli komik2 begini, kayaknya cepet abis gitu bacanya #pelit
xD
Iya, kayaknya Luckty yang sudah review duluan. Bikin ngakak kuadrat pokoknya. Sedikit mengingatkan pada Tintin.
Delete