Judul :
The Real Adventures of Johnny Quest; The Monsters from Beyond Time
Pengarang :
Brad Quentin
Cetakan :
Pertama, April 1997,
Tebal :
116 halaman
Penerbit :
Harper Prism
Masih
ingat dengan film kartun Johnny Quest yang dulu sempat diputar di salah satu
televisi swasta Indonesia sekitar tahun 1996 – 2000? Film yang mengusung tema
petualangan itu sempat menjadi tontonan yang populer, sekaligus juga positif
karena serial ini tidak sekadar mengusung alur kisah petualangan, tapi juga
pendidikan. Tim Quest yang terdiri atas Doktor Quest, Johnny Quest, Jessie,
Race, Hadji, dan anjing milik Johnny, Bandit. Kini, kisah dalam film itu
dituliskan dalam bentuk novel serial Johnny Quest. Hanya saja, seri-seri ini
belum pernah ditayangkan di televisi, dengan cerita yang (diklaim) lebih seru,
lebih menegangkan, dan lebih berbahaya.
Kisahnya
sedikit banyak mirip dengan novel fenomenal Jurassic
Park karya Michael Chrichton. Para penduduk di dekat kawasan hutan di
Venezuela, Amerika Selatan, melaorkan munculnya hewan-hewan raksasa yang
seharusnya sudah musnah: dinosaurus.
Academy Ilmu Pengetahuan dan PBB kemudian mengutus sekelompok peneliti yang
dipimpin oleh Michael Bracken untuk menyelidiki laporan ini. Sayangnya,
kelompok ini diserang saat berada di dalam hutan oleh sosok mahkluk ganas yang
tak terjelaskan. Maka, diutuslah Tim Quest untuk menyelidiki apa yang terjadi.
Johnny,
putra dari Dr. Quest sudah terbiasa bermain dengan dinosaurus versi virtual di
QuestWorld. Bersama sahabatnya, Hadji yang keturunan India, keduanya adalah
remaja-remaja dengan rasa ingin tahu yang tinggi dan haus akan petualangan.
Tentu saja mereka tak akan melewatkan kesempatan mencari dinosaurus di hutan
Amerika Selatan. Sayangnya, belum juga ekspedisi itu dimulai, hal-hal aneh
sudah terjadi. Mulai dari ancaman di QuestWorld, kejadian supir truk yang
hampir menabrak Hadji, ancaman dari seorang pria kasar, tampaknya ada yang
sengaja menghalangi Tim Quest untuk ikut terjun dalam misteri ini.
Ketika
akihirnya mereka sampai di hutan misterius tersebut, Johnnu,Hadji, dan Race
kembali terancam bahaya ketika seekor seekor mastodon yang seharusnya sudah
punah tiba-tiba muncul dari kerimbunan hutan
dan menyerang mereka. Belum selesai di situ, seluruh Tim Quest diculik
dan dibawa ke sebuah fasilitas rahasia yang bertujuan untuk menghidupkan
kembali hewan-hewan prasejarah. Tapi, ketika mereka sampai di sana, mereka
menjumpai sesuatu yang bahkan lebih mengerikan dari itu. Keberadaan umat
manusia tengah terancam, dan Johnny dkk harus berbuat sesuatu.
Senang
rasanya membaca buku tipis namun seru ini. Temponya cepat dan bahaya yang
datang silih berganti sampai-sampai pembaca tak diberi kesempatan untuk rehat
sejenak. Kisah ini memang “cowok banget” dan petualangan di dalamnya
susul-menyusul. Satu krisis disusul oleh krisis lainnya sehingga tempo
pembacaannya juga berjalan cepat. Sungguh seru, menegangkan, sekaligus banyak
wawasan tentang dunia kromosom yang kita dapatkan. Sayangnya, pembuka cerita
yang seru dan keren tidak diimbangi dengan penutup yang memuaskan. Banyak hal
yang seharusnya bisa dikisahkan kembali, seperti tentang bagaimana mereka
akhirnya bisa mengendalikan situasi ketika para mahkluk purba nan buas itu
mengamuk. Dengan kata lain, novel ini kurang tebal.
Waw, beli di mana buku ini, Mas Diyon? :P
ReplyDeletewah serial TVnya aja gak pernah nonton
ReplyDelete