Judul : Magyk
Pengarang : Angie Sage
Penerjemah :
Editor :
Penerbit : Penerbit Matahati, 2008
Sebelumnya maaf karena saya lupa siapa penerjemah dan editornya ...maaf ya Mbak Editor hehe
Mungkin, bisa dibilang terlalu berlebihan untuk mengatakan Magyk sebagai pesaing Harry Potter yang baru. Keduanya hampir-hampir tidak bisa dibandingkan (dan memang tidak adil untuk memperbandingkan antara keduanya) karena dua kisah berseri tentang seorang penyihir muda ini memang berbeda jauh. Sebagaimana Harpot, seri Septimus Heap bercerita tentang perjalanan seorang penyihir muda bernama Septimus Heap. Dunia sihir dalam Magyk sangat terbatas bila dibandingkan dengan dunia mugglenya Harpot, bahkan setting lokasinya adalah di tempat antah berantah yang terdiri atas kompleks Kastil, Hutan, Rawa, Pelabuhan dan Laut. Pun, mantra-mantra dan jampi-jampi sihir yang digunakan begitu simpel. Tanpa ada mantra2 keren seperti Reducto atau Avada Kedavra. Tapi, dunia Magyk menyerupai Hogwarts dalam penggunaan humor-humornya, semisal judul kitab-kitab sihirnya yang lucu atau tingkah laku para pelaku di dalamnya yang kadang dituliskan kocak. Dengan kata lain, Magyk bisa dikatakan sebagai versi yang jauh lebih lembut dan lebih sederhana dari dunia sihir Harpot yang sudah telanjur melegenda itu.
Magyk mengisahkan
tentang sebuah Kastil tempat berkumpulnya para bangsawan, Penyihir Luar Biasa,
Penyihir biasa (seperti keluarga Heap) dan rakyat jelata. Pada malam kelahiran
Septimus, ayahnya yakni Silas Heap menemukan bayi perempuan di tengah hujan
salju, yng kemudian ia bawa ke rumah. Sesampainya di rumah, si bungsu ternyata tiba-tiba
telah berada dalam keadaan “tidak terselamatkan.” Bayi kecil yg lemah itupun
dibawa oleh Ibu Bidan yang menggendongnya ke kegelapan malam. Silas yg
terbengong2 oleh kejadian itu hanya bisa menyerahkan bayi perempuan itu kepada
Sarah, istrinya, yg tengah berduka atas kematian Septimus. 10 tahun kemudian,
si putri kecil telah dewasa dan menjadi putri ketujuh dari keluarga Heap. Saat itulah,
Kastil dan Menara Penyihir yang telah dikuasai oleh Kuasa Jahat mulai mengincar
keluarga Heap. Ternyata, Jenny adalah putri dari Sang Ratu, yang 10 tahun lalu
dibunuh oleh Pembunuh Bayaran suruhan Penyihir Hitam.
Perburuan
pun berlangsung seru, keluarga Heap yang terpencar akhirnya melahirkan diri
dari Kastil. Mereka pergi ke Hutan dan ke rumah Nenek Zelda, sang Penyihir
Putih di Rawa-Rawa. Dalam pelarian itu, mereka dibantu oleh Penyihir Luar
Biasa, Marcia Overstrand, yg juga
terancam oleh Dom Daniel, sang
Penyihir Hitam. Kastil telah jatuh, begitu pula Menara Penyihir yang kini
dikuasai oleh Magyk Hitam. Mereka juga membawa serta Bocah 412 yang banyak
menimbulkan kesulitan bagi keluarga Heap. Di Rawa-Rawa itulah, Jenna bersama kakaknya
Nicko serta Bocah 412 membantu Bibi Helda. Mereka bersembunyi sambil belajar Magyk.
Kejutan terutama adalah karena si Bocah 412 ternyata memiliki magyk yang
luar biasa. Setelah itu, dimulailah perang antar penyihir dengan mantra-mantra
yang kurang keren menurut saya. Pengucapan mantera sihir di dalam Magyk hanyalah
dengan mengucapkan kata kerjanya, di mana mantra ditandai dengan cetakan tebal
seperti membeku, lempar, dorong, lupakan, dan lain sebagainya.
Ada twist seru di
penghujung cerita, terutama berkenaan dengan Bocah 412. Anak itu ternyata
memiliki peran yng lebih penting ketimbang seorang penjaga istana biasa. Tapi,
bagi para pembaca yang berotak agak prima, pasti langsung bisa menebak
siapa Bocah nomor 412 ini. Tiga bintang saja karena ceritanya memang kurang
nendang walaupun sampulnya memang sangat bagus.
anak ketujuh dari putra ketujuh. :D
ReplyDeleteIya, jd inget Spook Apprentice ya
DeleteMas Dion marathon ngereview obralan matahati nih ceritanya..
ReplyDeleteAnak nomor 412 = Septimus Heap?
Oh, oh, ternyata gini toh ceritanya Septimus Heap. Aku entah kenapa agak sangsi duluan awalnya sama novel2 yg di banding2kan sama harpot. Takut kecewa gitu bacanya~
Betul Oky, marathon karena sedari dulu pengen beli tp baru bs jd kenyataan akhir2 ini hahaha
Deleteiya kalo suka banding2in itu malah biasanya njomplang