Search This Blog

Monday, September 26, 2011

Suddenly Supernatural, Kat Si Medium Penakut


Judul               : Suddenly Supernatural, Kat Si Medium Penakut

Penulis             : Elizabeth Cody Kimmel
Penerjemah      : Barokah Ruziati
Penyunting      : Pujia Pernami
Pewajah Isi      : Aniza
Cetakan           : 1, Juli 2011
Tebal               : 161 halaman
Penerbit           : Atria


           
           Pelajaran hari ini adalah tentang hantu dan arwah. Tahukah kalian bahwa ada hantu terbentuk dari bermacam-macam bentuk, mulai dari bola arwah (orb), kilasan pengalaman orang yang sudah meninggal namun masih tertinggal di suatu tempat di bumi, hingga roh seseorang yang begitu terpaut dengan bumi ini hingga roh itu tidak menyeberang ke alam sana. Setidaknya, penggambaran hantu menurut Cody Kimmel di atas memberikan pengertian hantu secara umum, yang sedikit membuat takut tapi juga membuat kita memahami sedikit tentang fenomena gaib yang satu ini. Ketika kita sudah mengetahui sedikit mengenai sesuatu, maka kita menjadi tidak terlalu takut lagi dengan hal itu. Sebagaimana nasihat mamanya Kat, bahwa “Hal yang harus kita takuti adalah ketakutan itu sendiri.”

            Nasihat inilah yang mungkin menjadi inti pesan dari novel Suddenly Supernatural 2 ini. Melanjutkan kisah yang pertama, kita akan diajak menyelami kehidupan Kat, sang medium abg. Jika pembaca sempat menyimak dalam buku pertamanya Suddenly Supernatural, Arwah di Sekolah, Anda pasti sudah mengenal Kat, seorang remaja yang tiba-tiba memiliki kemampuan melihat hantu dan arwah  tepat ketika ia berusia 13 tahun. Kat adalah seorang medium—perantara antara dunia orang hidup dengan orang mati. Ibunya sendiri juga seorang medium. Seharusnya hal ini memang menakutkan, tapi di masa-masa remaja; hal-hal yang menakutkan seringkali adalah sebuah tantangan bagi jiwa-jiwa muda. Itulah hebatnya remaja, tanpa kebanyakan berpikir mereka langsung beraksi. Konsekuensinya sering kali buruk, tapi sesekali mengambil risiko di masa muda adalah tantangan. Dan tantangan itu baik. Duh jadi kepengen abg lage #eh hahaha.

            Tantangan yang harus dihadapi Kat saat ini adalah penampakan arwah anak laki-laki yang muncul di rumah tua di samping rumahnya. Tantangan lah yang membuat Kat memberanikan diri masuk ke rumah itu sendirinya, di mana dia menemukan sebuah mainan berbentuk mobil tank. Mengapa mobil tank? Nanti ada jawabannya di bagian belakang. Tidak seperti arwah-arwah lain yang berusaha menarik perhatian Kat, arwah anak kecil itu malah mengabaikan atau tidak bisa melihat Kat. Tidak cukup begitu, Kat juga diteror oleh arwah seorang lelaki tua yang pemarah. Di rumah tua itu, ia juga menemukan sebuah nama, Julius.

Kali ini, Kat harus menghadapi dua kasus sekaligus—dan yang ini agak rumit. Jika di buku pertama, Kat mendapat bantuan dari teman barunya , Jac; maka di buku kedua ini Kat mendapat bantuan dari seorang cowok misterius bernama Orin. Orin ternyata adalah seorang penyembuh, yang berarti dia juga terbiasa dengan hal-hal yang berbau supernatural.

            Dalam buku kedua ini, banyak pelajaran tentang spiritual timur yang kita dapatnya; seperti tentang cakra, orb atau bola arwah, dan fenomena orang yang sedang koma.

            “Cakra itu seperti pusaran energi kecil yang berputar-putar dalam tubuh kita. Kita memiliki tujuh cakra. Masing-masing mewakili hal yang berbeda. Dan ketika satu cakra tersumbat, energimu tidak dapat mengalir dengan baik ke dalam tubuhmu. Sama halnya seperti membuang sebatang pohon (atau sampah) ke sungai—ia akan menghambat alirannya. (hlm. 82)


            Kata Orin, cakra kelima Kat atau cakra tenggorokan sedang tersumbat, dan itulah sebabnya mengapa Kat bermasalah dengan kejujuran, dengan mengungkapkan unek-unek kepada orang lain. Dan, tebakan ini terbukti. Ketika Kat mau berbagi masalahnya kepada Jac, Orin, dan akhirnya kepada mamanya; maka jalan keluar pun mulai muncul. Entah bagaimana cara kerjanya, Alam Semesta seolah memang telah menyiapkan jalannya. Tidak ada yang namanya kebetulan, Alam Semesta sudah merencanakan semuanya. Orin ternyata memiliki kaitan dengan arwah (atau jiwa) dari anak laki-laki itu. Seuntai benang perak yang menghubungkan jiwa dengan raga sedang dipertaruhkan. Di sini, kita diajak melihat sejenak tentang apa itu koma.

            “Sebagian orang percaya bahwa koma hanyalah bentuk lain dari kesadaran. Dalam beberapa hal serupa dengan tidur, tapi dalam beberapa hal lain berbeda. … banyak orang percaya bahwa sukma meninggalkan raga saat kita sedang tidur dan berinteksi dengan orang lain, baik yang masih hidup maupun yang sudah mati. Pada peristiwa ruh keluar dari tubuh, sukma meninggalkan raga dalam kondisi terjaga. (hlm 146)  Mungkin inilah yang disebut koma . Sounds familiar , ya?

            Akhirnya, Kat harus menghadapi ketakutan untuk menerima berkahnya. Dia harus mampu mengatasi ketakutan melihat hantu karena bagaimanapun melihat hantu adalah kelebihannya. Tanpa banyak berpikir, ia mencari di internet dan mendapatkan sebuah alamat rumah sakit, tempat di mana Kat mendapati segala sesuatunya mulai menjadi jelas. Dari sini, peran Orin dan penampakan anak lelaki di rumah tua itu menjadi semakin jelas. Dan entah bagaimana, Kat memiliki tanggung jawab untuk menyatukan seluruh benang merah yang ruwet dan saling melilit itu. Ini adalah tanggung jawabnya sebagai seorang medium. Kali ini, ia harus menolong anak laki-laki yang sedang koma itu.

Kutukan terkadang bisa menjadi sebuah berkah ketika seseorang mampu bersyukur dan berpikiran positif. Seperti itulah yang ditanamkan oleh Orin kepada Kat. Dan, ketika Kat bersama-sama dengan Orin dan Jac saling bekerja sama untuk membantu jiwa anak laki-laki itu, mereka menemukan sebuah kejutan dan hadiah manis dari mobil tank yang itu. Kat menemukan teman baru, sahabat baru, dan keberanian baru.

1 comment:

  1. bisa di download ngak buku ini...............

    ReplyDelete