Search This Blog

Saturday, May 14, 2011

Gayus Tambunnya

Judul                : Jayus Tambunnya, in Idiot Story
Penulis              : Yuan Acitra
Editor               : Agus Hariyanto

Penerbit            : Ekspresi
Cetakan           : 1, Januari 2001
Tebal                : 172 halaman



Akhirnya, setelah acara berita TV dipenuhi dengan heboh berita korupsi, skandal, harga cabe, dan crop circle, buku yang siap mengoyak urat tawa ini terbit juga (Loh apa hubungannya? heheh). Penulis produkstif Yuan Acitra, dengan urat malu yang super tebal dan urat sabar yang super alot, berhasil menulis biografi seorang Jayus Tambunnya (Plesetan dari tokoh GT yang kemarin abis jalan-jalan dan dibikinkeun lagu lagi…you know laahhhh). Inilah Buku biografi pertama yang mengulas sosok Jayus Tambunnya dari sisi yang tidak pernah dilirik oleh para pengamat politik maupun oleh ketua KPK, yakni dari sisi yang ANCUR … hahaha.

Bagian awal aja udah bikin perut sesek saking lucunya. Bayangan aja, di tengah2 ruang sidang peradilan yang “ampun Om, formal banget seh”, Yang Mulia Hakim yang terhormat sempet-sempetnya mo dengerin curcol Jayus tentang masa kecilnya di desa, mandi di kali, main di sawah (eh itu lagunya pak AT Mahmud dink)…. By the way, pokoknya dari curcol maksa itulah alur buku ini dimulai. *Siapin tisu, buwat nimpukin si Jayus.

Konon, kata syahibul hikayat, Jayus berasal dari keluarga yang punya pekerjaan dan hobi mencuci, mulai dari cuci baju, cuci muka hingga cuci mata, makanya tidak aneh jika setelah baligh dan bekerja pun si Jayus Tambunnya suka cuci-cuci uang (btw, beli sabun bwt cuci uang di mana ya? *mupeng*). Konon lagi, si Jayus ini sudah ditinggal mati oleh ayahnya ketika ia masih sangat kecil, ketika penyakit idiotnya masih sering kambuh. Terpaksalah di tengah keterbatasan ekonomi itu, si Jayus kecil merantau ke kota besar dengan menumpang mobil pick up. (Tuhan memang Maha Adil, Man shabbara shafiraa …siapa yang bersabar akan beruntung *loh eh itu buku lain dink).

Urut punya urut, eh usut punya usut, akhirnya Jayus mangkrak di sebuah perusahaan musik ternama di ibukota, Republik Janda Manajemen yang digawangi oleh Mamat Daki, Mama Setiamenanti dan Tante Mulai Berulah (Cikakakak…plesetan namanya aja udah maksa banget getooo, *ketawa guling-guling* beneran bikin gejala TBC nih kalo baca buku ini). Perhatikan salah satu banyolan Mamat Daki di halaman 36 yang aseli bisa bikin anggota DPR kena darah tinggi ini:
“Hmm, belum tahu si Mami. Begini-begini, banyak yang tergila-gila, mengilai, dan menjadi gila” sama saiaaa (Om Mamat Daki tentunya).

Amit-amit deh si papi Daki (*langsung cuci tangan terus sentuhan tanah 7 kali). Beruntung banget tuh si Jayus kecil tidak mengalami penuaan dini dengerin bosnya mangap-mangap tidak konsekuen gitu.Back to the story, (kali ini Yang Mulia Hakim menskors sidang Jayus demi mendapatkan tanda tangan dari Arul yang terkena pidana terkait skandal video mesum di ruang sidang sebelah *ngakak guling-guling episode kedua).

Udahan deh, kalo mau tau lanjutannya, segera beli dan baca buku cantik (macan lentik) ini di toko-toko buku terdekat. Dijamin, kamu bakalan ngakak guling-guling sambil nyakarin tembok terdekat demi membaca ulah-ulah Jayus Tambunnya. Sttt…di dalamnya ada episode ketika Sule dan Parto tiba2 nyelonong ke cerita kocak ini. Lho? Apa hubungannya Jayus Tambunnya dengan duo dinamit kocak itu, pokoknya ancur-ancuran deh lucunya.

Agar kamu semakin tertarik buat beli buku ini, berikut ini beberapa pendapat para ahli di dunia maya (beneran maya alias tidak asli) tentang buku super heboh ini.



Membaca buku kocak ini, pandangan kita akan seorang sosok Jayus Tambunnya tidak akan sama lagi.
--Om Ondeh-Mandeh (Wakil KPK negeri Antah benrantah yang mengaku membuat crop circle di Sleman.

Ditulis dengan gaya New Age, sangat berbeza dengan novel-novel pelit (personal literature) lainnya.
--Jeunk Syahkuntala, (Anggota Fraksi A di Kerajaan Tetangganya Pak Bambang).

No comments:

Post a Comment