Search This Blog

Monday, March 28, 2011

Ulasan Vampire Diaries 4 The Dark Reunion

Judul            : The Vampire Diaries, Dark Reunion
Penulis          : L.J Smith
Penerjemah  : Nengah Krisnarini
Penyunting    : Dian pranasari
ISBN             : 978-979-024-247-0
Halaman       : 328
Cetakan        : Maret 2011
Penerbit        : Atria
Harga           : Rp 39.000


            Tepat pada malam pertengahan titik balik musim panas, ketika dunia manusia tidak pernah sedekat itu dengan dunia para arwah, kejadian yang luar biasa akan terjadi. Mungkinkah segala sesuatunya akan lebih buruk lagi? Atau, masih adakah harapan?

            Dalam kisah sebelumnya Vampire Diaries 3 The Fury, Elena dikisahkan meninggal  demi menyelamatkan Steffan dan Damon. Kenyataan yang mengejutkan dan begitu antiklimaks ini menghantui para pembaca setia Vampire Diaries 1-3 (VD) maupun para karakter utama (yakni teman-teman, mantan pacar, calon pacar nya Elena). Jika dalam tiga buku sebelumnya, VD berpusat pada sosok dan sudut pandang Elena, maka VD 4 ini berpusat pada Bonnie, teman baik Elena yang memiliki kekuatan supranatural. 

             Vampire Diaries adalah serial horor vampir karya L.J. Smith, berkisah tentang seorang siswi SMU bernama Elena Gilbert yang terjebak cinta dengan dua kakak beradik vampire, Steffan dan Damon Salvatore! Smith menuliskan karakter vampirnya ini sejak 1991. Awalnya, ia bermaksud menjadikan cerita ini sebagai sebuah trilogi. Namun, saking dahsyatnya animo dan permintaan pembaca yang tidak ingin kehilangan Elena, Smith kemudian menulis sekuel sekaligus edisi paling akhir dari trilogy itu, Dark Reunion. Buku seri keempat ini menjadi  bukti bahwa seri ini sangat seru dan begitu melekat dalam benak pembaca.

            Dikisahkan, 6 bulan setelah kematian Elena, kota Fell’s Church kembali diteror oleh sesosok makhluk supranatural yang luar biasa kuat. Serangan pertama terjadi ketika Bonie, Caroline, Meredith, Sue, dan Vickie—semuanya teman Elena—mengadakan pesta di rumah Caroline. Acara khusus cewek ini pun disusul dengan acara pemanggilan arwah menggunakan papan ouija atau papan berhuruf yang sering digunakan untuk berkomunikasi dengan makhluk gaib. Tepat di tengah malam, acara seram-seraman itu berubah menjadi seram beneran ketika lampu padam dan rumah ditingkahi oleh jerit ketakutan dan sentuhan2 tak kasat mata. Ketika lampu menyala, lantai dua telah terkoyak dan cewek-cewek itu disuguhi pemandangan mengerikan, korban pertama telah tewas.

            Bonnie, dengan dibantu Matt dan Meredith, kemudian memanggil Stefan secara gaib. Dengan mengabaikan segala kenangan indah sekaligus memilukan bersama Elena di kota ini, Stefan pun menjawab panggilan itu. Ia  datang kembali ke Fell’s Church. Dan, Damon turut serta dengannya. Sekali lagi, dua kakak beradik vampire yang cakep tapi sayangnya bukan manusia itu, menapaki jalan-jalan di kota kecil itu. Dengan amunisi tambahan berusia 500 tahun, Bonie dan kawan-kawannya berupaya mengungkap siapa sosok purba yang kembali mengancam kota ini.

             Sayangnya, serangan kedua keburu terjadi dan Vickielah korban berikutnya. Diliputi oleh rasa geram, amarah, sekaligus sedih; Stefan, Matt, Bonnie, Meredith berjuang mencari tahu siapa penyerangnya. Mereka lalu membuat suatu trik, dan berhasil menjebak Tyler, seorang cowok sok di sekolahnya yang ternyata adalah manusia serigala. Dari Tyler, mereka berhasil mengungkap temuan mencegangkan! Penyerang itu adalah sesosok vampir tetua yang disebut kaum Old One, para vampire azali. Mereka adalah vampire generasi pertama yang memang telah menjadi vampire dengan sendirinya, tanpa digigit atau pertukaran darah. Old One begitu kuat, bahkan perpaduan kekuatan vampir Stefan dan Damon Salvatore tidak ada apa-apanya dibanding kekuatan Klaus yang sudah menggigit manusia sejak Coloseum mulai dibangun itu.

             Segala upaya dan cara pun dicoba, dan terbukti benar bahwa Klaus memang sangat kuat dan mustahil dihancurkan. Namun, ketika harapan seakan telah menghilang, mereka tetap berusaha. Mereka tidak menyerah.

 “Tidak ada alasan untuk menyerah  hanya karena kelihatannya kita akan kalah. Kita harus mencoba—karena pilihan lain adalah menyerah. …aku juga akan mencoba untuk tidak menyerah. Aku tidak tahu apakah aku bisa atau tidak, tetapi aku akan mencoba. Itu saja yang bisa dilakukan oleh semua orang.” (hlm. 132)

              Sikap pantang menyerah dan berani mencoba ini terbukti membuahkan hasil. Akhirnya, mereka berhasil menemukan kelemahan dari Klaus. Di penghujung novel ini, bangsa manusia dan kaum vampir saling bahu-membahu untuk mengalahkan Klaus. Bahkan, Caroline yang sebelumnya membenci Elena pun turut membantu. Pukulan, hantaman, tusukan, dan lontaran mewarnai bagian akhir buku ini. Sebuah pertarungan yang sangat seru dan aksi banget. Bahkan, mereka juga mendapatkan bantuan tak terduga dari seseorang yang sangat istimewa  untuk melawan Klaus. Siapakah dia? Tambahan lagi, ada hadiah manis dari Langit untuk sekumpulan anak muda yang tidak mau menyerah ini. Sebuah hadiah pamungkas yang tidak bisa lebih manis lagi.

            Sebagai seri terakhir dengan ending yang tidak mungkin bisa lebih memuaskan lagi, Dark Reunion adalah penutup yang manis dari kisah cinta antara vampire dan manusia.





No comments:

Post a Comment