Search This Blog

Thursday, March 24, 2011

Ulasan Sister Red

Judul Buku     : Sisters Red : Dua Saudari Bertudung Merah
Penulis           : Jackson Pearce
Penerjemah    : Ferry Halim
Penerbit         : Atria
Jumlah Halaman : 432 Halaman
Harga             : Rp. 55.000
ISBN               : 9789790244641


Tudung merah untuk menutupi luka kelam
Tudung merah untuk menyembunyikan kekuatan
Tudung merah penyamar kapak dan belati bergagang tulang
Tudung merah untuk memancing serigala kelaparan

            Anda pasti masih ingat dengan dongeng gadis bertudung merah yang hendak mengantarkan makanan kepada neneknya yang tinggal di sebuah rumah di hutan. Ingat juga bagaimana seekor serigala licik berusaha memakan makanan dan gadis itu dengan menyamar menjadi neneknya. Terakhir, ada salah satu versi di mana si nenek di makan oleh serigala—yang kemudian memakai baju neneknya—untuk mengelabui si gadis bertudung merah. Sang gadis kemudian berhasil ditolong oleh seorang tukang kayu, yang membelah perut serigala untuk mengeluarkan neneknya. Dan mereka hidup bahagia. Buku ini agak berbeda, lebih dewasa dan lebih “bak bik buk”!

            Sisters Red adalah pengembangan sekaligus versi modern dari dongeng gadis bertudung merah. Adalah Scarlett, Rosiie, dan Silas, 3 orang remaja yang mempertaruhkan kehidupan remaja mereka untuk melindungi gadis-gadis lainnya. Mereka adalah para pemburu serigala jadi-jadian atau fenrish. Ketika Scarlett berusia 11 tahun dan Rosie 9 tahun, mereka didatangi oleh seekor eh seorang Fenris yang kemudian membunuh nenek mereka. Karena Fenris itulah, hidup kedua gadis polos itu tidak pernah sama lagi. Fenris telah merenggut nenek mereka, telah meninggalkan bekas luka yang tak pernah hilang di tubuh Scarlett, dan juga di jiwa Rossie. Fenris juga yang telah membuat Scarlett kehilangan sebelah matanya. Dendam membara itu begitu tak tertahankan sehingga mengubah keduanya, dari gadis polos menjadi para gadis pemburu Fenrisyang akrab dengan kapak dan pisau.


            Berburu seolah sudah menjadi jiwa dan tujuan hidup bagi Scarlett. Peristiwa gigitan itu telah membuatnya bertekad untuk melindungi gadis-gadis lain dari serangan Fenris. Bersama Rosie adiknya, dan Silas si anak tukang kayu, mereka bahu membahu memburu para Fenris yang gemar memangsa para gadis muda. Cerita makin rumit ketika Rosie menyadari bahwa ia jatuh cinta pada Silas, dan Scarlett merasa ditinggal oleh mereka. Sementara kaum Fenris berkumpul di Atlanta untuk mencari sang Calon, pemuda yang akan diubah menjadi Fenris berikutnya. Coba tebak siapa yang ternyata menjadi si Calon? Pokoknya ada hubungannya dengan angka-angka 7 gitu dehhh! Dari sini, ketiganya mulai berburu si Calon, sementara perasaan cinta antara Silas dan Rosie makin bersemi. Pokoknya, ending-nya juga seru.  Adegan berantemnya memuaskan! Saya suka cewek yang kuat hehehe!


            Jackson Pierce mampu meramu dongeng gadis bertudung merah menjadi petualangan berburu ala Buffy the Vampire Slayer yang seru dan berdarah-darah. Hantaman kapak, tebasan belati, tendangan dan hempasan akan menjumpai pembaca di sepanjang buku yang sarat adegan pertempuran ini. Ketika melihat judulnya, saya kira buku ini tipe-tipe buku romantis-semi-dongeng abis, ternyata tidak. Mulai dari halaman pertama, adegan dan kisah terus menerus mengalir tanpa henti sehingga susah untuk meletakkan buku ini sebelum habis terbaca. Sayangnya, walaupun diangkat dari dongeng, buku ini tidak cocok sebagai bacaan anak karena ada beberapa adegan pertempuran yang agak sadis yang melibatkan patah tulang dan sayatan panjang… belum lagi adegan melukisnya! Yah, minimal pembacanya abg-abg usia 17 tahun ke atas lah kayak saia (*halah tobat).


Untung kmaren jadi nitip beli buku ini ma Ine, kalo ngakk bakalan nyesel deh saya. Met baca!

No comments:

Post a Comment