Judul: Cinta dan Ingatan
Judul: Cinta Gila
Penyair: Muthia Sukma
Format 60 pages, Paperback
Published December 1, 2019 by DIVA Press
ISBN 9786023918225
Apalah arti kembang api di tengah mandi cahaya
Apalah arti cintaku yang besar bagimu
Bila seluruh zat mencintaimu
Aku menjalankan peta nasibku
Kau rupanya yang menentukan tujuan
Aku menguasai ilmu pengetahuan, peta dunia dan buku-buku
Tapi kau lebih paham segalanya
Akulah pembuka lahan di daratan kering,
Memangkas rumput dan membakar ranting
Dan menjadi pemilik atas wilayah temuan
Tapi ternyata, engkaulah penguasanya
Dengan anggur dan kitab suci, aku mabuk memujamu
Tapi pujaanku, mungkin takkan sampai kepadamu
Sebab aku bagai buah-buahan, yang berharap tumbuh di tepian
sungai susumu
Tawan aku jadi kolonimu
Penjarakan aku dalam cintamu (Cinta Gila)
***
Usaha mengenang terbaik salah satunya adalah dengan menyimpannya dalam bentuk puisi. Dengan begini, penyair bisa membuka dan membacanya ulang kapan saja, untuk bisa teringat kembali. Dan hal hebatnya, orang lain juga ikut membacanya tanpa si empunya merasa terusik rahasianya. Jika setiap kenangan menjelma puisi, dan setiap orang yang turut membaca, entah akan menikmati pengalaman kenangan entah siapa, atau malah akan teringatkan kembali pada kenangannya masing-masing.
Dan, masih banyak lagi cinta dan rindu serta pilu di buku ini.
Obat apa yang paling mujarab untuk rindu?
Setiap tempat, setiap pandangan menjelma kamu.
...
...
...
Tanpa kamu,
Akulah si sendiri yang sedih
Membuka telepon genggam dan mengirimkan
Gambar senyuman kepadamu."
(Luapan-Luapan Perasaan, hlm. 47)
Diksinya sederhana tapi, kok bagus ya. Para penyair itu makannya apa ya bisa menyusun bait-bait indah dengan kata-kata yang biasanya sering kita abaikan tiap hari.
/ sebab bibirmu adalah candu yang kupuja sebagai / ibu kota negara / tempat aku menggantungkan seluruh yang aku punya / kantor / keputusan pusat / kemerdekaan / arsip-arsip tua /
–hlm. 12
/ aku selalu terjebak remehtemeh macam ini / selalu protes, seperti demonstran katamu / kalau aku marah tokotoko seakan tutup / jalanan riuh serta ada asap mobil yang setengah terbakar /
–hlm. 20
No comments:
Post a Comment