Search This Blog

Thursday, March 2, 2023

Tunas Ibu, Kumpulan Cerpen "Sastra Fantasi"

Judul: Tunas Ibu

Pengarang: Yudhi Herwibowo

Tebal: 178 hlm

Terbit: Maret 2023

Penerbit: Indonesia Tera



 “Di Tunas Ibu, ada semacam kebebasan, keliaran, ketidakpedulian.” (Yudhi Herwibowo)

Jika sering atau sudah cukup banyak membaca karya-karya mas Yudhi, cerpen-cerpen di Tunas Ibu memang bisa dibilang agak "terlalu bebas". Kisah-kisahnya sedikt meluas dari pola yang selama ini digunakan mas Yudhi, tapi tetap ajaib. Imajinasinya menabrak logika tetapi entah bagaimana tetap bisa diterima. Gagasan dan idenya sederhana tetapi mampu memunculkan apa yang sebelumnya ada menjadi tidak ada. Dan, meskipun berbeda-beda dan ditulis dalam waktu yang berlainan tetapi rasanya kisah-kisah di buku ini terasa serupa (tapi tidak membosankan saat dibaca).

Kumcer "Tunas Ibu" diterbitkan oleh Indonesia tera dan berisi 9 cerpen karya Mas Yudhi yg pernah diterbitkan di berbagai media massa dan 4 cerpen yang belum pernah diterbitkan. Ini adalah kisah-kisah sederhana tetapi menjadi tidak sederhana ketika imajinasi membubuhkan banyak keajaiban di dalamnya. Khasnya mas Yudhi, memakai banyak elemen alam dan tumbuhan dlm judulnya.



1. Pohon Emas

Sebuah pohon berwarna keemasan tumbuh di sebuah hutan dan menjadi keajaiban bagi banyak orang. Tetapi sebagaimana banyak hal lain, keajaiban pun kadang masih kalah oleh kekuatan pemilik modal dan uang dan kuasa. Namun, kita harus terus yakin bahwa keajaiban akan selalu ada, lagi dan lagi


2. Si Penebar Pasir si Pemanggil Hujan

Kita tidak pernah bisa mengelak dari garis takdir, dan mungkin kita memang paling baik ada di garis takdir yg saat ini. Semua orang berjuang dengan takdirnya masing-masing. Apa yg kita pikir luar biasa, siapa tahu adalah luka bagi yg lain. Pengarang mengisahkan dengan pahit kebenaran ini.


3. Seribu Peri

Masih sama magisnya dengan dua cerpen pertama. Apa yang kita kira hanya kisah khayalan selalu bisa jadi cerita yang menghanyutkan di tangan pengarang yang satu ini. Pesan penulis: Hati-hati dengan apa yang kita inginkan, siapa yang tahu itu bakal menjelma nyata.


4. Bocah Gerimis

Mirip cerpen kedua, tapi yang dipanggil gerimis (bisa hujan juga kadang). Suasana yang dibangun masih serupa: melankonis seperti hari mendung dan gerimis.

"tak pernah ada berkah diberikan secara terus-menerus bukan?" (hlm. 42)


5. Resensi Minggu Ini: Sebuah Buku yang Seharusnya Tidak Ditulis

Ketika ulasan buku pun bisa menjadi sebuah cerita tentang buku yang mengajarkan betapa kebaikan seringkali tak berbalas kebaikan juga. Mungkin maksud cerpen ini: berbuat baiklah kpd orang lain tapi sewajarnya saja


6. Tunas Ibu

Sebuah tunas ajaib di hutan menjadi incaran anak-anak yg butuh kasih sayang. Pohon itu memang memeluk dan melindungi, tp juga menekan. Mungkin, musnah adalah lebih baik ketimbang terus ditindas. Sebuah gambaran sendu ttg nasib mereka yg telantar. Gelap cerpen ini, ampun deh.


7. Pohon Api di Padang Brassa

Ritual agama memang berbeda-beda, tetapi kebaikan seharusnya sama hakikatnya di hadapan Tuhan dan juga kemanusiaan. Jangan sampai akibat dari ekspresi beragama yg berlebih-lebihan, kita jadi melupakan kemanusiaan, menindas yg liyan, juga lupa pd fakta bahwa manusia diciptakan beragam dan berbeda beda keyakinan. Cerpen ini dengan bagus sekali menggambarkannya.


8. Juru Masak Air Mata

Apa rahasia masakan paling enak? Menjadi bahagia dan membahagiakan orang lain.


9. Dewi Duri

Salah satu penceritaan terbaik dan paling indah tentang asal usul bunga mawar. Cerpen ini menjadi salah satu pemenang lomba cerpen mitologi Ivet


10. Kursus Menggunakan Gunting

Bagaimana perihal menggunakan gunting saja perlu ada kursusnya? Hal remeh dan tak terpikirkan gini mampu diolah jadi cerita yang menghanyutkan. Keren sih, hal-hal simpel ternyata bisa jadi panjang dan bercerita. Ini mas Yudhi dapat ide dari mana ya kok bisa nemu aja.


11. 30 Cerita tentang Jendela di Bukit Tidur

Sebuah jendela berdiri di Bukit Tidur, sisa dari rumah besar yg roboh kena badai bertahun lalu. Menggunakan tekni penceritaan unik. Tapi hati-hati, ada jebakan kecil di dalamnya. Bukti betapa pikiran pun bisa terlena oleh cerita


12. Hal-Hal Kecil yang Terjadi Saat Aku Memutuskan B*n*h D*R*

Pernah nggak sih membayangkan, segala sesuatu mendadak bergerak lambat dan terlihat begitu jelas menjelang penghujung usia. Ini asli temanya muram dan dark semua cerpen-cerpennya hiks, tp muram yang estetik gitu


13. Pohon Tuhan

Kisah pamungkas yang berdarah-darah, tapi banyak keajaiban di dalamnya--sebagaimana cerpen-cerpen lain di buku ini. Sebuah pohon ajaib tumbuh melayang beberapa cm di atas permukaan tanah. Pohon yang lalu dianggap mukjizat ini justru menyebabkan terjadinya pertumpahan darah. Apakah itu keajaiban dan mukjizat jika darah jadi tertumpah karenanya?

Dalam tiga kata untuk kumcer ini: ALAM, AJAIB, dan DARK . Kisah-kisah di buku ini walau muram tapi terasa menyegarkan. Jenis buku yg menggambarkan dgn tepat bahwa memang ada keajaiban di ujung-ujung jari para cerpenis. Inilah salah satu "mukjizat" yang mungkin diturunkan Tuhan di dunia modern.

No comments:

Post a Comment