Judul: Dari Gatotkaca Hingga Batman: Potensi-Potensi
Naratif Komik
Penyusun: Hikmat Darmawan
Cetakan: Juli 2005
Tebal: 265 hlm
Penerbit: Orakel
Ketika penggemar komik menulis buku ttg komik
(bukannya ikut-ikut bikin komik) jadilah kompedium tulisan tentang sejarah
perkembangan komik dengan gaya suka-suka tapi sangat lengkap seperti buku ini.
Tidak hanya sekadar pamer koleksi dan pamer bacaan, penulis juga mampu membahas
aneka kisah di balik penciptaan komik terkenal di Amerika dan Eropa, mulai dari
Tintin, Batman, Superman, Hill hingga komik legendaris Indonesia dari
Mahabharatanya RA Kosasih hingga Lagak Jakartanya Benny Mice. Dari buku setebal
200-an halaman ini, kita jadi tahu bahwa komik—terlepas dari fungsinya sebagai
bacaan di kala santai—ternyata benar-benar dibuat dengan seserius itu.
Banyak kisah yg mungkin jarang diketahui ttg dunia
perkomikan di buku ini. Tintin yang sempat dilarang Belgia karena desakan
Pemerintah Jepang yang ketahuan menjajah Tiongkok dalam Lotus Biru. Batman yang
bergonta ganti karakter dan sampai sekarang menjadi karakter superhero paling
disukai (bahkan melampaui Superman) karena sifat abu-abunya), sampai kisah
perjalanan komik Indonesia yang pernah jaya dari 1950 sampai 1970an sebelum
akhirnya digempur oleh manga dari Jepang. Sedikit pula dibahas tentang novel grafis
yang penamaannya sempat menjadi bahan perdebatan.
Fakta lain yang tak kalah menarik misalkan Herge
yang punya tim sendiri untuk melakukan penelitian dalam membuat komik (kisah
dibalik Penerbangan 751) sehingga menjadikan komik ini sangat detail. Rahasia
popularitas manga dari Jepang yang memilih harga murah dengan kertas buram dan
halaman hitam putih tapi ternyata terbukti berhasil untuk konsumen Indonesia.
Juga kisah tentang sebuah komik berjudul Mantera Pawitra (2004) yang dibuat
dengan bagus sekali tetapi ternyata harus ditarik dari peredaran karena
kontennya yang luar biasa berani untuk ukuran Indonesia. Publik kita memang
belum siap menerima ide ide yang terlampau jauh dan terbuka sehingga ini jadi
penghambat kreativitas pengarang.
Komik sangat banyak di Indonesia, tetapi buku yang
membahas tentang serba serbi komik masih jarang. Setahu saya, baru buku ini dan
buku Buah Terlarang dan Cinta untuk
Morena (Basabasi) yang murni mengupas tentang komik. Dan buku ini termasuk
yang lengkap, detail sekaligus orisinal dari penulisnya. Tidak sekadar pamer
bacaan dan koleksi komik, penulis juga banyak melakukan analisa terkait dunia
perkomikan nasional dan Amerika. Salah satu yang dikritik si penulis (yang
lucunya menjadi kritikan para pembaca buku ini) adalah tentang manga. Penulis
merasa komikus (dan pembaca komik) tahun 90an dan 2000an terlalu berkiblat pada
manga Jepang. Sementara pembaca menyebut penulis kurang banyak membahas tentang
manga (yang membuktikan premis
penulis betapa pembaca dan komikus Indonesia zaman now terlalu banyak membaca manga tapi kurang baca komik dari
Amerika atau Eropa).
Buku ini bisa menjadi selingan sekaligus penambah
pengetahuan bagi para penggila komik di Indonesia yang ditulis dari dan oleh
seorang penggemar komik juga. Lewat buku ini, penulis mencoba membuktikan bahwa
komik yang sering dianggap sebagai bacaan anak kecil ternyata memiliki sejarah
lama dan juga pernah berfungsi sebagai alat propaganda. Tidak sekadar bacaan di
kala senggang, komik ternyata memiliki begitu banyak potensi dalam mediumnya
itu sendiri. Dalam lembar-lembar gambarnya, komik menyimpan kekuatan luar biasa
sebagai salah satu produk peradaban.
menangkan uang sebanyak-banyaknya hanya di AJOQQ :D
ReplyDeleteAJOQQ menyediakan 9 permainan seru :)
WA;+855969190856