Title: Harry Potter and the Cursed Child - Parts I & II (Harry Potter, #8)
Author: J.K. Rowling, Jack Thorne & John Tiffany
Publisher: Little, Brown
Pages: 343 pages
Author: J.K. Rowling, Jack Thorne & John Tiffany
Publisher: Little, Brown
Pages: 343 pages
Format: Hardcover
Published: July, 2016
Published: July, 2016
Setelah bertahun-tahun, dengan diselingi dengan munculnya beragam fanfic lanjutan tentang kisah Harry
Potter, Tante JK. Rowling dengan resmi memilih dan merilis satu seri lanjutan dari serial
penyihir kesukaan dunia ini. Mungkin dengan tujuan agar tidak melanggar sumpahnya untuk tidak lagi
menulis tentang Harry Potter, Rowling menyiasatinya dengan menulis versi
dramanya. Dengan kata lain, buku ini sama sekali bukan novel seperti 7 buku
Harry Potter sebelumnya. Buku ini ibarat naskah drama yang dibukukan. Dalam
menyusun naskah yang kemudian dipentaskan ini, Rowling bekerja sama dengan John
Tiffany dan Jack Thorne untuk menulis buku yang kemudian resmi dirilis sebagai buku seri Harry Potter yang kedelapan.
Alkisah, 19 tahun setelah cerita di buku ke-7, Harry Potter
tengah mengantarkan anak-anaknya naik Hogwart Express. Putra keduanya, Albus
Severus Potter (yang sudah baca buku ke-7 pasti masih ingat adegan memorable
ini) bertanya kepada sang ayah, bagaimana jika Topi Seleksi memasukkannya ke asrama
Slytherin. Sang ayah menenangkan putranya bahwa tidak masalah seandainya pun
Albus masuk Slytherin, karena nama tengahnya diambil dari nama kepala asrama
Slytherin paling berani yang pernah dikenalnya. Dan coba tebak, Topi Seleksi
memang memasukkan Albus ke asrama dengan lambang warna hijau itu #spoiler.
“I know what you got in
there. Slytherin, Gryffindor, whatever label you’ve given—I know—know that
heart is a good one.” (hlm. 328)
“Harry, there is never a perfect answer in this messy, emotional world. Perfection is beyond the reach of humankind, beyond the reach of magic. In every shining moment of happiness is that drop of poison: the knowledge that pain will come again. Be honest to those you love, show your pain. To suffer is as human as to breathe.”
Satu lagi, tokoh utama yang akan
membuat pembaca jatuh cinta di buku ini bukan Albus, namun kawan karibnya yang ternyata
adalah anaknya si itu. Tokoh-tokoh lama yang dulu saling benci akan saling
dipertemukan kembali di buku ini untuk bekerja sama menyelamatkan dunia yang
sekali lagi berada dalam ancaman dikuasai oleh sihir gelap. Makin ke belakang
makin seru, dan persahabatan antara kedua anak utama di buku ini pokoknya awww
banget! Lalu, siapa sebenarnya si Anak yang Terkutuk? Ya itu, anaknya si anu
yang ternyata begini begitu. Apakah dia yang jadi sahabatnya Albus? Siapakah sebenarnya si musuh dalam selimut? Silakan baca spoiler-nya di Goodreads. Walau tidak seutuh seperti saat membaca versi
novelnya, buku ini bisa menjadi obat kangen yang cukup menyenangkan bagi para fans
Harry Potter.
“… but the lesson even
your father sometimes failed to heed is that bravery doesn’t forgive stupidity.”
(hlm. 215)
*Maafkan, ulasan buku kali ini sangat tanggung demi untuk menghargai para pembaca yang belum membaca buku ini. Tampaknya, spoiler untuk buku ini berpotensi bakal mengurangi kenikmatan serta keseruan para pembaca. Untuk ulasan lebih lengkap, silakan bisa dibaca sendiri ulasanpenuh spoilernya di Goodreads. You have been warned!*
*Maafkan, ulasan buku kali ini sangat tanggung demi untuk menghargai para pembaca yang belum membaca buku ini. Tampaknya, spoiler untuk buku ini berpotensi bakal mengurangi kenikmatan serta keseruan para pembaca. Untuk ulasan lebih lengkap, silakan bisa dibaca sendiri ulasan
Bikin penasaran!
ReplyDeleteKapan buku ini diterjemahkan? XD
ReplyDeleteBagus banget, semua bagus dan saya amat menyukainya meskipun baru melihat dari depan, tapi saya sudah merasakan.
ReplyDelete