Judul : 4R
Pengarang :
Orizuka
Penyunting :
Tia Widiana
Sampul :
Bambang Gunawan
Pemeriksa
Aksara: Yuliyono
Cetakan :
kedua, Agustus 2013
Penerbit :
Haru
Ini
kali pertama saya membaca karya Orizuka, dan saya langsung suka dengan gaya
menulisnya yang khas dan sudah jadi. Tentang Orizuka, saya memang sudah sangat
sering mendengar namanya, tapi belum juga kesampaian membaca karya-karyanya. Selain
karena penerbit yang menaunginya tidak menyediakan buku-bukunya di Toga Mas,
juga karena genre novel karyanya adalah romance,
sehingga saya pun sering abai. Rugilah saya karena abai itu karena setelah
membaca 4R saya langsung menepuk
kepala sambil berkata: Kok saya baru tahu ya ada penulis sekeren ini! Yup,
salut dan saya angkat dua jempol untuk penulis bernama ala-ala Jejepangan ini. Meskipun
ada rasa-rasa Meteor garden, tapi 4R
ditulis (dan dibacanya) dengan sangat menyenangkan, membuat pembaca tersenyum
senyum sendiri (kadang malah ngakak) dengan tingkah polah si 4R yang ajaib.
R yang
pertama, ramuan cerita. Orizuka
memunculkan ramuan cerita yang unik (meskipun ala-ala Meteor Garden). Jadi, ada
satu cewek bernama Audy yang terpaksa bekerja di sebuah rumah yang isinya
cowok semua. What! Tenang, Audy ini tinggal di bangunan yang berbeda kok.
Apalagi cowok-cowok itu masih muda-muda (brondong cyn wkwkwk). Audy ini
ceritanya mahasiswi yang lagi kebut garap skripsi, tapi gara-gara orang tuanya
ketipu dalam sebuah arisan investasi, mereka kehilangan seluruh harta bendanya,
termasuk tabungan kuliah Aulia. Ngenes banget ya. Akhirnya Audy harus rela
bekerja menjadi pengasuh bayi di 4 R (walaupun sebenarnya pekerjaannya lebih
mirip pembantu). Tapi, kalau tuan rumahnya cakep-cakep, betah kali yee si Audy
wkwkwk.
R yang
kedua, remaja banget. Si Orizuka ini
pinter banget menggunakan elemen-elemen yang disukai pembaca remaja, yakni
cowok-cowok cakep. 4 R ini adalah Regan, Romeo, Rex, dan Rafael Rasyad yang
digambarkan berpostur tinggi, berparas tampan, dan tercipta untuk dipuja
cewek-cewek (euh!) Bahkan yang paling jarang mandi dan awut-awutan dari
keempatnya, yakni si Romeo, masih bisa melelehkan keju (haiah ini apa). Namun,
tampang ganteng semata bakal membosankan bukan, karena itu Orizuka membuat
empat orang ini serba ajaib. Jadi, bisa dibilang, 4 R itu ganteng-ganteng bikin
keki. Si Regan yang menjadi pujaan Audy ternyata orangnya perhitungan banget
(pelit lebih tepatnya), Romeo joroknya minta ampun, Rex dinginnya kebangetan
(antisocial lebih tepat kayaknya), sementara Rafael adalah kanak-kanak yang
dewasa sebelum waktunya. Kalau saja mereka nggak cakep-cakep, Audy mungkin
sudah turun ke D3.
R yang
ketiga, ramah pembaca. Mengapa ramah?
Tidak lain karena 4R ditulis dengan rapi, runtut, dan sangat menyenangkan untuk
dibaca. Meskipun masuk novel remaja, tapi 4R tidak kemudian jatuh ke
menye-menye dan hanya cinta semata. Semakin kita membaca ke belakang, semakin
banyak rahasia 4R yang terungkap. Kita jadi tahu bahwa manusia memang sejatinya
abu-abu, tidak hitam saja dan tidak putih saja. Dari balik ketampanan paras,
selalu ada ketidaksempurnaan. Begitu pula, dari balik kekurangan, setiap orang
pasti memiliki kelebihan. Melalui 4R, kita belajar untuk tidak memandang orang
dari luarnya saja, melainkan juga dari karakter, kepribadian, dan masa lalunya.
4R juga mengajarkan tentang pentingnya keluarga. Saya salut sama Regan yang
selalu menyempatkan pulang untuk makan siang bersama adik-adiknya. Oh iya, 4 R
ini yatim piatu jadinya Regan mungkin merasa harus menemani adik-adiknya.
R yang
keempat, Rafael Rasyad. Siapa sih
yang nggak gemes sama bocah berusia 4,5 tahun tapi dewasa sebelum waktunya ini?
Dari 4R, Rafael memang yang paling kecil. Dia masih 2 tahun ketika orang tua
mereka meninggal sehingga balita itu mungkin tidak memiliki kenangan khusus
dengan orang tuanya. Regan yang sibuk dan Rex yang acuh tak acuh membuat Rafael
berpaling ke Romeo, yang hari-harinya habis untuk bermain game online dan
membaca majalah playboy. Audy sampai
hampir copot jantungnya melihat Rafael anteng aja liat ada majalah begituan di
ruang tamu. Namanya juga serumah isi cowok semua, dan cowok memang cenderungnya
tidak pandai untuk urusan mendidik anak. Rumah itu membutuhkan sentuhan seorang
wanita, dan Audy datang di saat yang tepat. Sekeren-kerennya 4 R, mereka juga
tidak sempurna. Rafael buktinya. Bocah unyu dan ngegemesin yang sering membuat
Audy gedek-gedek jengkel ini bisa
begitu manis saat dia dididik dengan baik.
Kematangan
seorang Orizuka kembali terbukti dalam 4R ini. Mulai dari alur cerita yang
nggak biasa, karakter-karakter yang unik sekaligus mempesona, juga alur yang
ditulis dengan rapi. Tidak heran jika karya-karyanya banyak disuka.
Aulia? Bukannya Audy ya, kak? :D
ReplyDeleteAduh bener, yg benar Audy. Maafklan saya teledor :p
ReplyDeletehahahaha ceritanya mirip cerita cerita drama korea yaa tapi cerita seperti itu justru kesukaan remaja :D
ReplyDeletecurry 6
ReplyDeletenike air max 270
vapormax
golden goose outlet
nmd
vans shoes
moncler outlet
kyrie 6
jordans
nike epic react flyknit
xiaofang20191213