Search This Blog

Friday, January 9, 2015

The Chronicles of Audy, 4R

Judul : 4R
Pengarang : Orizuka
Penyunting : Tia Widiana
Sampul : Bambang Gunawan
Pemeriksa Aksara: Yuliyono
Cetakan : kedua, Agustus 2013
Penerbit : Haru

18080500

                Ini kali pertama saya membaca karya Orizuka, dan saya langsung suka dengan gaya menulisnya yang khas dan sudah jadi. Tentang Orizuka, saya memang sudah sangat sering mendengar namanya, tapi belum juga kesampaian membaca karya-karyanya. Selain karena penerbit yang menaunginya tidak menyediakan buku-bukunya di Toga Mas, juga karena genre novel karyanya adalah romance, sehingga saya pun sering abai. Rugilah saya karena abai itu karena setelah membaca 4R saya langsung menepuk kepala sambil berkata: Kok saya baru tahu ya ada penulis sekeren ini! Yup, salut dan saya angkat dua jempol untuk penulis bernama ala-ala Jejepangan ini. Meskipun ada rasa-rasa Meteor garden, tapi 4R ditulis (dan dibacanya) dengan sangat menyenangkan, membuat pembaca tersenyum senyum sendiri (kadang malah ngakak) dengan tingkah polah si 4R yang ajaib.

                R yang pertama, ramuan cerita. Orizuka memunculkan ramuan cerita yang unik (meskipun ala-ala Meteor Garden). Jadi, ada satu cewek bernama Audy yang terpaksa bekerja di sebuah rumah yang isinya cowok semua. What! Tenang, Audy ini tinggal di bangunan yang berbeda kok. Apalagi cowok-cowok itu masih muda-muda (brondong cyn wkwkwk). Audy ini ceritanya mahasiswi yang lagi kebut garap skripsi, tapi gara-gara orang tuanya ketipu dalam sebuah arisan investasi, mereka kehilangan seluruh harta bendanya, termasuk tabungan kuliah Aulia. Ngenes banget ya. Akhirnya Audy harus rela bekerja menjadi pengasuh bayi di 4 R (walaupun sebenarnya pekerjaannya lebih mirip pembantu). Tapi, kalau tuan rumahnya cakep-cakep, betah kali yee si Audy wkwkwk.

                R yang kedua, remaja banget. Si Orizuka ini pinter banget menggunakan elemen-elemen yang disukai pembaca remaja, yakni cowok-cowok cakep. 4 R ini adalah Regan, Romeo, Rex, dan Rafael Rasyad yang digambarkan berpostur tinggi, berparas tampan, dan tercipta untuk dipuja cewek-cewek (euh!) Bahkan yang paling jarang mandi dan awut-awutan dari keempatnya, yakni si Romeo, masih bisa melelehkan keju (haiah ini apa). Namun, tampang ganteng semata bakal membosankan bukan, karena itu Orizuka membuat empat orang ini serba ajaib. Jadi, bisa dibilang, 4 R itu ganteng-ganteng bikin keki. Si Regan yang menjadi pujaan Audy ternyata orangnya perhitungan banget (pelit lebih tepatnya), Romeo joroknya minta ampun, Rex dinginnya kebangetan (antisocial lebih tepat kayaknya), sementara Rafael adalah kanak-kanak yang dewasa sebelum waktunya. Kalau saja mereka nggak cakep-cakep, Audy mungkin sudah turun ke D3.

                R yang ketiga, ramah pembaca. Mengapa ramah? Tidak lain karena 4R ditulis dengan rapi, runtut, dan sangat menyenangkan untuk dibaca. Meskipun masuk novel remaja, tapi 4R tidak kemudian jatuh ke menye-menye dan hanya cinta semata. Semakin kita membaca ke belakang, semakin banyak rahasia 4R yang terungkap. Kita jadi tahu bahwa manusia memang sejatinya abu-abu, tidak hitam saja dan tidak putih saja. Dari balik ketampanan paras, selalu ada ketidaksempurnaan. Begitu pula, dari balik kekurangan, setiap orang pasti memiliki kelebihan. Melalui 4R, kita belajar untuk tidak memandang orang dari luarnya saja, melainkan juga dari karakter, kepribadian, dan masa lalunya. 4R juga mengajarkan tentang pentingnya keluarga. Saya salut sama Regan yang selalu menyempatkan pulang untuk makan siang bersama adik-adiknya. Oh iya, 4 R ini yatim piatu jadinya Regan mungkin merasa harus menemani adik-adiknya.

                R yang keempat, Rafael Rasyad. Siapa sih yang nggak gemes sama bocah berusia 4,5 tahun tapi dewasa sebelum waktunya ini? Dari 4R, Rafael memang yang paling kecil. Dia masih 2 tahun ketika orang tua mereka meninggal sehingga balita itu mungkin tidak memiliki kenangan khusus dengan orang tuanya. Regan yang sibuk dan Rex yang acuh tak acuh membuat Rafael berpaling ke Romeo, yang hari-harinya habis untuk bermain game online dan membaca majalah playboy. Audy sampai hampir copot jantungnya melihat Rafael anteng aja liat ada majalah begituan di ruang tamu. Namanya juga serumah isi cowok semua, dan cowok memang cenderungnya tidak pandai untuk urusan mendidik anak. Rumah itu membutuhkan sentuhan seorang wanita, dan Audy datang di saat yang tepat. Sekeren-kerennya 4 R, mereka juga tidak sempurna. Rafael buktinya. Bocah unyu dan ngegemesin yang sering membuat Audy gedek-gedek jengkel ini bisa begitu manis saat dia dididik dengan baik.


                Kematangan seorang Orizuka kembali terbukti dalam 4R ini. Mulai dari alur cerita yang nggak biasa, karakter-karakter yang unik sekaligus mempesona, juga alur yang ditulis dengan rapi. Tidak heran jika karya-karyanya banyak disuka.  

4 comments: