Search This Blog

Friday, January 9, 2015

Separated

Judul     : Separated, It is You, I Stand Still
Pengarang : Eko
Penyunting : Ainini
Cetakan: Pertama, 2015
Tebal : 211 hlm
Penerbit : Ping!!!

24314493

Folium adalah sebuah negeri yang dihuni oleh dua ras berbeda, manusia dan elf. Pemimpin negeri itu, Presiden Clorida, sengaja memisahkan dua ras tersebut dengan alasan yang tidak jelas. Ada semacam dinding tak kasatmata bernama Corp yang memisahkan dua wilayah itu. Para elf tinggal di bagian barat Folium, sementara manusia tinggal di bagian timur. Satu peraturan yang harus dipatuhi kedua ras, manusia dan elf tidak boleh berhubungan. Karena itu, baik manusia ataupun elf tidak ada yang bisa menembus Corp. Siapapun yang mencoba menembusnya akan hancur berkeping-keping. Selama ratusan tahun, kedua ras pun hidup terpisah, masing-masing dengan kehidupannya sendiri.

Alexander Spark, seorang manusia yang tinggal di distrik Rome, tanpa sengaja berhasil merobek Corp dan masuk ke wilayah elf ketika dia sedang berburu di hutan. Saat itulah, dia bertemu dengan elf berambut perak yang sangat cantik bernama Cinnamon. Keduanya saling berkenalan, berteman akrab, bermain bersama. Cinta mulai mekar diantara mereka. Sesuatu yang seharusnya terlarang di Folium dan sekaligus menjadi awal dari sebuah revolusi di negeri yang terbagi dua itu. Melalui Ramus—ayah Cinnamon—Alex mengetahui berbagai rahasia tentang negeri Folium yang telah disembunyikan Presiden Clorida. Ada sesuatu yang ditutup-tutupi oleh presiden lalim itu, rahasia yang kemudian memaksanya memunculkan Corp dan membagi dua negeri Folium.

Pertemuan Alex dan Cinnamon menjadi awal dari cerita, sekaligus pergolakan besar di negeri pulau tersebut. Cinta keduanya dibayang-bayangi oleh mata-mata Clorida yang senantiasa mengawasi mereka. Belum lagi, Ramus ternyata telah memiliki rencana sendiri. Dia hendak menggunakan hubungan antara Alex dan Cinnamon sebagai penyulut pemberontakan, pemicu terjadinya revolusi. Maka, Alex yang awalnya hanya pemuda biasa pun harus berlatih keras untuk menjadi pejuang. Dia harus berlatih memanah sementara Cinnamon harus terus melatih sihir alamnya untuk bertarung. Bersama-sama, keduanya menjadi yang pertama bersatu dari dua kaum yang terpisahkan untuk kemudian memimpin Folium menuju sebuah revolusi yang akan mengubah negeri itu selamanya.

Satu hal tentang novel fantasi karya anak negeri ini: sangat Hunger Games sekali. Begitu banyak elemen-elemen di dalamnya yang mirip serial karya Suzane Collins itu, mulai dari keberadaan Presiden Clorida yang otoriter (ingat Presiden Snow?), Alex yang pandai memanah, serta hubungan cinta antara Alex dan Cinnamon yang dieksploitasi sebagai symbol perlawanan (ingat Katniss-Peeta?), dan err Alex yang juga jago memanah! Padahal, konflik yang ditawarkan di bagian awal sudah cukup menarik, yakni pemisahan antara dunia elf dan manusia. Penulis berani menggunakan elemen-elemen elf (dan menurut saya dia mampu menggambarkan dunia elf dengan baik) lalu mengemas konfliknya lewat cinta antara Alex dan Cinnamon. Hanya saja, semakin ke belakang elemen-elemen Hunger Games ini semakin kental padahal premis awalnya sudah cukup bagus. Jika saja alurnya tidak menyerupai HG, novel ini berpotensi bagus.

Separated adalah satu dari tujuh naskah terpilih #fikfanDIVA yang diadakan DIVA Press tahun 2013. Saat itu, begitu sulit memutuskan naskah mana yang lolos. Begitu banyak naskah dengan premis cerita yang sangat bagus, hanya saja banyak yang kemudian cuma bagus di premis tapi gagal di eksekusi. Banyak yang menebar janji-janji akan kisah yang fantastis di awal, tapi sampai di tengah, ceritanya seperti kehilangan ruh dan penulis seperti tidak berhasil menyelesaikannya (meskipun naskahnya selesai). Karena itu, kami memilih cerita-cerita yang utuh, dengan premis yang sederhana namun digarap dengan rapi. Naskah ini adalah salah satunya, termasuk naskah yang ditulis dengan baik, alurnya tertata rapi, dan memiliki pembuka, klimaks, dan ending yang runtut.

Syarat maksimal 130 halaman yang diajukan dalam lomba juga menurut saya sangat membatasi kreativitas para penulis. Bayangkan saja, novel fantasi kan biasanya tebal-tebal, tapi ini maksimal hanya 130 halaman. Sehingga, wajar jika kemudian banyak penulis yang gagal menyelesaikan cerita. Asal potong aja selama jumlah halamannya 130 hlm, jadinya banyak cerita yang melompat. Kisah ini terpilih sebagai salah satu nominator karena selain naskahnya secara alur utuh, lompatannya juga tidak terlalu banyak. Bagian tentang pertarungan dengan Clorida agak kurang panjang, tapi yah, sebagai salah satu juri, saya memahami kalau pembatasan 130 halaman itu memang menghasilkan hal-hal yang tidak bisa dikompromikan seperti ini.


Selain terlalu mirip HG, ada juga banyak bolong di novel ini. Misalnya saja, bagaimana Clorida bisa membuat Corp seorang diri, darimana dia mendapatkan kekuatan besar, dan bagaimana cara dia menghancurkan kota-kota. Namun, saya rasa, jawaban dari bolong-bolong tadi pasti berkaitan dengan jumlah halaman yang dibatasi 130 tadi. Saya bisa memahaminya, hanya sangat disayangkan sekali. Kemudian, soal kelebihannya. Saya sangat suka dengan cara penulis yang begitu rapi saat menulis tentang elf, begitu tidak belepotan. Diksi  dan caranya dalam memilih kata dan menyusun kalimat juga bisa dibilang indah, karenanya novel ini berpotensi menjadi novel romance-fantasy yang cocok untuk dibaca remaja. Sedikit rasa dystopia di dalamnya juga manis untuk dicecap. Sebuah novel fantasi karya anak bangsa yang harus terus kita dukung perkembangannya. 

No comments:

Post a Comment