Judul : Araminta Spook #3. Frognapped
Pengarang : Angie Sage
Tebal : 194 hlm
Cetakan: 1, Oktober 2014
Penerbit : Noura Books
Saat kau kecil, pernahkah kau merasa sepertinya orang-orang dewasa itu sangaaaaatttt
membosankan dan sangggaaaaattt suka menghakimi? Seperti itulah yang tengah
dialami Araminta di Spookie House. Saat
kepala besi Tuan Horace bergulingan di tangga, bibi Tabby akan berteriak
memanggilnya. Saat kelelawar besar Paman Drac hilang, dia juga yang disuruh
mencarikan. Dan kali ini, giliran kodok-kodok penari milik Barry Wizzard yang
hilang, dan Araminta teteup saja
menjadi pihak eh anak yang disalahkan. Yah, mau bagaimana lagi, Araminta memang
dasarnya badung sih.
“Apakah kau pernah memperhatikan,
saat seseorang jengkel denganmu, mereka selalu memanggil lengkap namamu?” (hlm
6)
Kan, celetukan Araminta selalu saja ngangenin!
Karena belum ketahuan kemana raibnya kodok-kodok itu, Araminta dan
Wanda memutuskan untuk … menjadi detektif anak. Kasus pertama mereka adalah
menyelidiki dan mencari tahu misteri hilangnya kodok-kodok Barry. Kecurigaan
pertama mengarah kepada Perawat Watkins yang bertugas memberi rehabilitasi
kepada Paman Dracul yang masih dalam proses penyembuhan karena kakinya patah
saat terjatuh dari tidur bergelantungnya di menara kelelawar (Don’t ask again please, the family is weird
indeed, but they are unique!). Dari situ, kecurigaan semakin meluas dengan
makin banyaknya karakter yang diperkenalkan Sage. Dasar anak-anak, makin rame malah makin seru kalau kata
mereka. Calon tersangka bertambah, dan Araminta serta Wanda malah semakin
tertantang memecahkan misteri ini.
Penyelidikan di mulai di Dunia Air Ajaib milik Tuan Old Morris. Kali
ini, Araminta dan Wanda mendapatkan musuh pertama mereka yang sebaya, yakni si
Nora si-ikut-campur yang adalah putrid dari Old Morris. Berulang kali kedua
ayah beranak itu menghalangi penyelidikan dua detektif cilik kita ini, tapi
bukan Araminta namanya kalau dia menyerah apalagi takut dan mundur. Dengan
keberanian dan rasa ingin tahu yang tinggi—dua keunggulan usia
kanak-kanak—keduanya tetap maju melanjutkan penyelidikan. Menerobos ke balik
panggung, dikejar hiu berisi hantu, hingga masuk ke lubang gelap di belakang
bekas lahan lading jamur. Penyelidikan mereka membuahkan hasil di luar dugaan.
Tidak hanya mereka berhasil menemukan katak-katak Tuan Barry, tetapi Araminta
dan Wanda juga menemukan milik Tuan Horace yang paling berharga.
No comments:
Post a Comment