Mengikuti serial Septimus Heap karya Angie Sage, kita ibarat turut mengikuti pertumbuhan tokoh-tokoh utama di dalamnya, sekaligus menikmati perkembangan ceritanya, yang semakin ke sini semakin seru untuk dibaca. Terdiri dari total 7 buku, seri Septimus Heap berkisah tentang kehidupan seorang penyihir anak dalam sebuah dunia antah-berantah tapi oleh penulisnya masih berada di Bumi, walau setting waktunya juga kurang jelas pada zaman apa. Kelima seri ini telah terlebih dulu diterjemahkan oleh Penerbit Matahati (Magyk, Flyte, Physick, Queste, dan Syren), sementara dua seri terakhir (Darke dan Fyre) diterbitkan oleh Mizan Fantasy. Jadi, jangan takut di PHP jika kamu ragu mau membaca atau mengikuti serial ini karena dari total 7 bukunya sudah diterbitkan dalam bahasa Indonesia. Sayangnya, mungkin buku-buku awal yang sudah susah didapatkan di toko buku. Kayaknya butuh Sleuth untuk bisa mencarinya. #eh
Dalam Magyk, aroma Harry Potterian masih terasa cukup kuat, dan pembaca yang masih belum bisa move on dari Hogwarts kemungkinan hanya akan memandang seri ini dengan sinis sambil berkata, “Another Harry Potter series wannabe, huh?” Tapi, teruskanlah membaca seri-seri ini sampai buku ketiga atau buku keempat, aroma Harry Potterian niscaya sudah Menguap dan tanpa sadar, kita sudah terseret dalam petualangan Septimus Heap dan kawan-kawan dalam dunia ciptaan Angie Sage yang benar-benar segar dan kaya akan Humor. Seperti air yang mengalir pelan tapi stabil, Sage membangun dunia Septimus Heap dengan penuh kesabaran. Mengenalkan satu per satu karakternya, menguak sedikit demi sedikit Magyk dan dunia dalam buku karangannya, memasukkan karakter-karakternya dalam petualangan yang semakin lama semakin berbahaya, dan ujung-ujungnya pembaca akan Terjerat dalam pesona seri ini ketika mereka sampai di buku ketiga atau keempat.
Sihir dalam seri ini tidak sama dengan sihir dalam buku-buku fantasi lain, eh basiknya sama sih ada penyihir, ada mantra, ada alkemi, ada sihir baik dan sihir gelap. Tapi, keunikan seri ini adalah penggunaan huruf Kapital dan cetak besar (bold) untuk menunjukkan sesuatu yang berbau Magyk. Jadi, jangan kaget kalau membaca serial ini pembaca akan sering menjumpai satu kata yang dicetak tebal di tengah kalimat, kata itu biasanya menandai adanya sihir atau magyk yang tengah bekerja, seperti ruang alkemi Tersegel atau Marcia menggunakan mantra Sibak untuk membuka selubung gelap. Satu kualitas unggulan lain dari seri ini adalah humor si penulis yang menyisip perlahan di sepanjang cerita. Humor ala Sage adalah jenis humor yang ramah, simpel, yang biasanya memancing senyum simpul. Tidak heran jika pas lagi seru-serunya, pembaca sering kali tertawa sendiri atau paling tidak tersenyum simpul. Atau, jangan-jangan, Angie Sage sedang menerapkan Humor kepada kita?
Sekarang kita bahas tentang ceritanya. Dari enam seri Septimus Heap yang sudah saya baca, Darke adalah yang paling seru (yang kemudian disusul oleh Queste dan Syren). Bakal sangat panjang kalau harus menjelaskan cerita buku 1 sampai 5, tapi percayalah, membacanya tidak akan membuat Anda menyesal, sungguh rugi kalau Anda melewatkan seri ini. Pokoknya, dalam buku keenam ini, petualangan dan cerita yang disajikan ibarat puncak serangan yang sesungguhnya karena Kuasa Gelap sudah mulai menyerang kastil, istana, dan menara penyihir. Bertepatan dengan pekan gelap ketika Septimus Heap harus menjalani ujiannya sebagai Murid Luar Biasa, dia harus menyentuh Kegelapan agar bisa menyeimbangkan penggunaan Magyk dan Gelap secara seimbang. Dia yang kuat adalah dia yang mampu menggunakan apapun yang ada secara seimbang dan sepantasnya. Tapi, pekan gelap adalah ujian yang berisiko, Septimus harus mendatangi Aula Gelap, salah satu tempat paling berhantu di bumi.
Belum selesai dengan pekan gelapnya, masalah lain muncul. Merrin Meredith yang memegang cincin bermuka dua milik DormDaniel membuat ulah dengan mendatangkan Zona Gelap di kastel. Malam terpanjang musim dingin yang seharusnya menjadi malam perayaan berubah menjadi malam penuh kepanikan ketika perlahan tapi pasti seluruh bangunan kastel mulai ditelan oleh Zona Gelap. Dengan datangnya Gelap, datang juga banyak Mahkluk gelap yang menyebarkan sulur-sulur kegelapan ke penjuru kastel. Septimus dan Marcia harus berjibaku dengan waktu untuk Memunahkan Zona Gelap.
Septimus tidak memiliki pilihan lain selain harus segera menuntaskan pekan gelapnya agar dia bisa membantu Marcia dan kawan-kawannya menghadapi Zona Gelapdan berbagai Makhluk mengerikan di dalamnya. Sementara dia berputar-putar di Aula Gelap, di kastel teman-temannya berjuang untuk melarikan diri sekaligus mencari cara untuk melawan zona gelap tersebut. Seluruh penyihir dan penyalin manuskrip di kastel berjuang menahan perluasan Zona Gelap sebelum kejahatan menyebar dan menelan seluruh kastel. Berhasilkah Septimus Heap kali ini?
Tidak seperti seri-seri sebelumnya yang baru seru menjelang pertengahan buku, Darke mulai bergerak seru bahkan sejak seratus halaman pertamanya, aroma Bahaya sudah menggantung gelap sejak halaman-halaman awal, yang kemudian semakin intens ketika cerita berlanjut. Bahkan sepanjang 400 halaman, pembaca akan diajak berlari, bersembunyi, memalang pintu, menembus kabut, mendayung menghindari batu, melompat ke pusaran air tak berdasar, naik naga, menyaksikan pertempuran di udara, hingga terjebak di ruang ahli kimia. Sangat seru sampai-sampai seri ini terasa cepat sekali dibacanya, sepertinya buku keenam ini memang sudah dimantrai dengan mantra Seru karena tahu-tahu sudah selesai ceritanya, dan pembaca akan menutup buku ini dengan perasaan penuh kepuasan.
Saya udah lama banget pengen baca seri Angie Sage ini, tapi karena susah banget dapet buku pertamanya, jadi belum mulai juga bacanya. Kira-kira, kalau langsung loncat ke buku 2 atau 3, bakal kehilangan banyak background yang ada di buku 1 nggak ya??
ReplyDeleteSusah mbak kalo loncat karena banyak tokoh yang akan muncul lagi. Tp jujurm buku2 awal seri ini memang lemot sekali dan agak bikin ngantuk
Delete