Judul : Lee
Raven, Pencopet Cilik
Pengarang :
Zizou Corder
Penerjemah :
Debbie J Crist dan Donna W
Editor :
Asti
Cetakan: 1,
April 2011
Tebal : 296
hlm
Penerbit :
Gramedia Pustaka Utama
Seperti biasa, membaca buku
tentang buku selalu menimbulkan rasa tertarik pada saya, termasuk membaca buku
ini. Secara singkat, buku ini mengisahkan tentang Lee raven, seorang anak
penderita disleksia (ketidakmampuan membaca abjad) yang hidup sebagai pencopet
di jalanan. Takdir telah mempertemukan bocah yang tidak bisa membaca ini dengan
Buku Nebo, buku yang diciptakan beribu-ribu tahun lalu ketika dunia pertama
kali diciptakan. Dibesarkan sesuai dengan kondisi yang menyertainya, Buku Nebo
telah melalui dan menyimpan kisah dari ribuan tahun perjalanan umat manusia.
Buku ini pernah menjadi lempeng tanah liat ketika dewa-dewi masih disembah di
Babilonia dan Sumeria. Ia pernah hanyut di sungai Nil dalam bentuk papirus,
menyaksikan terbakarnya perpustakaan agung Alexandria, disimpan sebagai
manuskrip dan perkamen di Abad Pertengahan, hingga akhirnya menjadi sebuah buku
antik yang entah bagaimana jatuh ke tangan Lee Raven—seorang bocah yang tidak
bisa membaca.
Ribuan tahun pengalaman telah
menjadikan Buku Nebo sebuah artefak magis yang mampu menghadirkan cerita yang
berbeda kepada setiap pembaca. Pembaca akan mendapati Buku Nebo bertuliskan
kisah-kisah yang ia sukai. Seorang sarjana Abda Pertengahan akan menemukan
surat-surat Shakespeare saat membaca Buku Nebo, sementara, seorang remaja
mungkin akan menemukan kisah komik kesukaannya dalam buku itu. Keajaiban
terjadi ketika Buku Nebo jatuh ke tangan
Lee raven yang sama sekali tidak bisa membaca. Buku itu bisa berbicara
kepada Lee. Dikisahkannya cerita-cerita indah yang membuai Lee, menjadikan anak
jalanan itu begitu mencintai Buku Nebo karena kisah di dalamnya. Ini
membuktikan bahwa setiap orang sejatinya adalah pembaca, mereka hanya belum
bertemu buku yang tepat. Seandainya Buku Nebo benar-benar ada, niscaya dunia
ini akan penuhi oleh para kutu buku kelas kakap *lebai
Sayangnya, Buku Nebo juga
menjadi incaran seorang wanita kaya raya dan sangat berkuasa uang terobsesi
menguasai buku kuno tersebut. Lee harus berjuang menyelamatkan Buku Nebo dari
antek-antek si wanita misterius yang mengejarnya hingga ke gorong-gorong kota
London. Masalah tidak selesai sampai di sini. Lee juga dicari polisi karena
pencurian (ia dituduh mencuri Buku Nebo dan menjambret seorang wanita
bangsawan). Masalah semakin rumit ketika polisi menemukan mayat seorang pria
yang diduga adalah pemegang terakhir Buku Nebo sebelum buku antik itu sampai ke
tangan Lee.
Pembaca akan disuguhi
petualangan kejar-mengejar yang cukup seru di London pada masa depan, ketika
dataran rendah sudah terbenam ke laut. Juga, buku ini dibanjiri informasi
mengenai sejarah buku sejak pertama kali ditulis dalam lempeng tanah liat di
Sumeria sampai akhirnya berwujud buku modern seperti saat ini. Adegan
kejarmengejar serta perebutan Buku Nebonya agak janggal sih, seolah
digampangkan banget. Begitu juga pertempuran di ending yang walaupun seru tapi
entah bagaimana ada yang kurang. Kurang dikit lagi sehingga menjadikan cerita
ini excellent. Tetapi, buku
ini—sebagaimana Buku Hebo—adalah buku yang layak untuk dibaca para penggemar
buku. Banyak pengetahuan yang bisa kita dapatkan di dalamnya.
No comments:
Post a Comment