Search This Blog

Monday, March 17, 2014

Lee Raven, Pencopet Cilik

Judul : Lee Raven, Pencopet Cilik
Pengarang : Zizou Corder
Penerjemah : Debbie J Crist dan Donna W
Editor : Asti
Cetakan: 1, April 2011
Tebal : 296 hlm
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama




                Seperti biasa, membaca buku tentang buku selalu menimbulkan rasa tertarik pada saya, termasuk membaca buku ini. Secara singkat, buku ini mengisahkan tentang Lee raven, seorang anak penderita disleksia (ketidakmampuan membaca abjad) yang hidup sebagai pencopet di jalanan. Takdir telah mempertemukan bocah yang tidak bisa membaca ini dengan Buku Nebo, buku yang diciptakan beribu-ribu tahun lalu ketika dunia pertama kali diciptakan. Dibesarkan sesuai dengan kondisi yang menyertainya, Buku Nebo telah melalui dan menyimpan kisah dari ribuan tahun perjalanan umat manusia. Buku ini pernah menjadi lempeng tanah liat ketika dewa-dewi masih disembah di Babilonia dan Sumeria. Ia pernah hanyut di sungai Nil dalam bentuk papirus, menyaksikan terbakarnya perpustakaan agung Alexandria, disimpan sebagai manuskrip dan perkamen di Abad Pertengahan, hingga akhirnya menjadi sebuah buku antik yang entah bagaimana jatuh ke tangan Lee Raven—seorang bocah yang tidak bisa membaca.

                Ribuan tahun pengalaman telah menjadikan Buku Nebo sebuah artefak magis yang mampu menghadirkan cerita yang berbeda kepada setiap pembaca. Pembaca akan mendapati Buku Nebo bertuliskan kisah-kisah yang ia sukai. Seorang sarjana Abda Pertengahan akan menemukan surat-surat Shakespeare saat membaca Buku Nebo, sementara, seorang remaja mungkin akan menemukan kisah komik kesukaannya dalam buku itu. Keajaiban terjadi ketika Buku Nebo jatuh ke tangan  Lee raven yang sama sekali tidak bisa membaca. Buku itu bisa berbicara kepada Lee. Dikisahkannya cerita-cerita indah yang membuai Lee, menjadikan anak jalanan itu begitu mencintai Buku Nebo karena kisah di dalamnya. Ini membuktikan bahwa setiap orang sejatinya adalah pembaca, mereka hanya belum bertemu buku yang tepat. Seandainya Buku Nebo benar-benar ada, niscaya dunia ini akan penuhi oleh para kutu buku kelas kakap *lebai

                Sayangnya, Buku Nebo juga menjadi incaran seorang wanita kaya raya dan sangat berkuasa uang terobsesi menguasai buku kuno tersebut. Lee harus berjuang menyelamatkan Buku Nebo dari antek-antek si wanita misterius yang mengejarnya hingga ke gorong-gorong kota London. Masalah tidak selesai sampai di sini. Lee juga dicari polisi karena pencurian (ia dituduh mencuri Buku Nebo dan menjambret seorang wanita bangsawan). Masalah semakin rumit ketika polisi menemukan mayat seorang pria yang diduga adalah pemegang terakhir Buku Nebo sebelum buku antik itu sampai ke tangan Lee.


                Pembaca akan disuguhi petualangan kejar-mengejar yang cukup seru di London pada masa depan, ketika dataran rendah sudah terbenam ke laut. Juga, buku ini dibanjiri informasi mengenai sejarah buku sejak pertama kali ditulis dalam lempeng tanah liat di Sumeria sampai akhirnya berwujud buku modern seperti saat ini. Adegan kejarmengejar serta perebutan Buku Nebonya agak janggal sih, seolah digampangkan banget. Begitu juga pertempuran di ending yang walaupun seru tapi entah bagaimana ada yang kurang. Kurang dikit lagi sehingga menjadikan cerita ini excellent. Tetapi, buku ini—sebagaimana Buku Hebo—adalah buku yang layak untuk dibaca para penggemar buku. Banyak pengetahuan yang bisa kita dapatkan di dalamnya. 

No comments:

Post a Comment