Judul :
Jaddid Hayatak, Perbarui Hidupmu
Penulis :
Syekh Muhammad Al-Ghazali
Penerjemah :Taufik
Damas dan M. Zaenal Arifin
Penyunting :
Dedi Slamet Riyadi
Isi :
Nur Aly
Sampul :
Altha Rivan
Cetakan :
1, 2013
Penerbit :
Zaman
Jika
Anda bertanya-tanya, apa lagi yang bisa menyatukan antara Barat dan Timur
selain Islam, salah satu jawabannya adalah ilmu psikologi. Sudah sejak lama
diketahui bahwa prinsip-prinsip kehidupan yang diajarkan oleh Islam ternyata
sejalan bahkan selaras dengan temuan-temuan ahli psikologi dunia. Bahwa setiap kesulitan pasti disertai dengan
kemudahan, kalimat motivatif inilah salah satunya. Jika dirunut mendalam,
buku-buku how to karya para pengarang
Barat sepertinya merupakan pengembangan dari satu ayat agung dalam Al-Qur’an
ini. Bahkan penulis buku-buku terkenal di dunia modern seperti dale Carnegie
(penulis buku Bagaimana Mencari kawan dan
Mempengaruhi Orang Lain) dan Napoleon Hill (penulis Berpikir dan Menjadi Kaya) sering mengutip perkataan-perkataan Nabi
Muhammad SAW yang memang sangat sarat sekali dengan berbagai pembelajaran dan
dorongan untuk menjalani kehidupan dengan sebaik-baiknya.
Jaddid Hayatak, yang kemudian
diterjemahkan menjai Perbarui Hidupmu merupakan
satu lagi bentuk perpaduan antara Barat dan Timur tengah. Dalam cover
belakangnya, disebutkan bahwa buku ini ibarat versi Timur Tengah dari buku
babon psikologi dunia How to Stop
Worrying and Start Living karya Dale Carnegie. Keduanya sama-sama menjadi
buku bestseller atau dengan penjualan
terbaik. Karya Carnegie ini sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dan
sangat disarankan sekali untuk memmbaca buku klasik itu paling tidak sekali.
Namun, banyak yang menjumpai bahwa contoh-contoh yang dipaparkan dalam buku
Carnegie itu terlalu “kebarat-baratan” atau “terlalu mengejar duniawi”.
Walaupun sebenarnya kita cukup mengambil inti dan tidak harus mengunyah
kemasan, tidak bisa dipungkiri kalau buku How
to Stop Worrying and Start Living memang tidak selalu sesuai untuk dibaca
seluruh kalangan di Indonesia.
Penulis
buku ini rupanya mampu membaca gelagat ini. Syekh Muhammad AL—Ghazali dengan
apik menulis dan merampungkan Jaddid
Hayatak dengan model yang lebih Timur-Tengah, yang tidak melulu
berorientasi pada aspek-aspek keduniawian seperti karya Carnegie. Namun
demikian, buku ini tidak kemudian jatuh dalam barisan kata yang monoton dan
sangat menggurui sebagaimana yang sering kita jumpai dalam kitab-kitab lama.
Bahasanya ringan, sangat mengalir, dan menyejukkan. Tidak seperti La Tahzan yang aroma Timur Tengahnya
masih sangat terasa, Jaddid Hayatak hanya
terlihat “Arab” di judul saja (bahkan halaman judulnya pun sangat mencerahkan
dan tidak berkesan ke-Arab-araban, dengan kupasan kulit jeruk yang cerah
menyegarkan). Bahasanya mengalir lancar, pemilihan kata-katanya ringan namun
mampu merasuk ke dalam. Kutipan-kutipannya juga luar biasa mencerahkan.
“Alangkah jarangnya kita memikirkan apa yang
kita miliki dan alangkah seringnya kita memikirkan apa yang tidak kita
miliki. (hlm 75)
“Jika seseorang ingin hidupnya bahagia, ia
harus membuat orang lain bahagia. Sebab kebahagiaan seseorang bergantung pada
kebahagiaan orang lain, dan begitu pula sebaliknya. (hlm 162)
“Tidak ada sesuatu pun yang didapat
oleh seseorang yang menuruti hawa
nafsu selain kenistaan.” (hlm 186)
“Orang yang rendah derajatnya akan sangat
senang sekali bila dapat menemukan kesalahan orang-orang besar.” (hlm 218)
“Aku sehat dan kemudian aku bersyukur itu
lebih aku sukai ketimbang aku diberi cobaan
(penyakit) dan kemudian bersabar. Sebab, orang sehat itu lebih dekat
kepada keselamatan. “ (hlm 244)
“Air laut tidak akan pasang hanya karena
lemparan batu anak kecil.” (hlm 404)
“Jika Anda memendam hasrat membalas dendam,
itu hanya akan menyakiti diri Anda sendiri melebihi rasa sakit yang Anda terima
dari mereka.” (halaman 433)
Buku
ini juga tetap seimbang dengan mempertahankan aspek-aspek ajaran Islam, yang
menjadikannya sebagai salah satu buku psikologi
terbaik untuk umat Islam. Perpaduan antara ilmu psikologi dan ajaran
Islam sebagaimana yang termuat dalam kitab Al-Quran dan hadits Nabi Saw terasa
sangat pas dan tidak njomplang dan
seimbang. Dengan buku ini, pembaca akan selalu diingatkan bahwa sebaik apapun
karya manusia, tidaklah bisa dibandingkan dengan keagungan wahyu langit dan
ajaran-ajaran Rasul.
Jika
Anda sudah memiliki atau membaca buku-buku Dale Carnegie, Anda sebaiknya juga
memiliki atau membaca buku yang sangat bagus ini. Layak dibaca dan dikoleksi!
bagaimana boleh saya mendapatkan buku ini ya?
ReplyDelete