Judul : Petualangan Tintin, penerbangan 714 ke Sidney
Pengarang : Herge
Alih bahasa :Donna Widjayanto
Cetakan : Kedua, Maret 2010
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Penerbangan 714 ke Sidney adalah seri ke-22 dari album komik
populer yang mendunia karangan Herge. Dari seluruh seri film kartun Tintin yang
pernah saya tonton (yang kayaknya dulu sempat diputer di RCTI), saya paling
ingat dengan seri atau judul yang ini karena settingnya di Indonesia .
Kisah diawali dengan
mendaratnya pesawat Qantas tujuan Sidney di Bandara Kemayoran. Di bandara yang
sedianya hanya sebagai tempat transit inilah Tintin, kapten Haddock, dan
Profesor Calculus (dlm seri ini disebut Lakmus), dan Milo (Snowy) ditawari
untuk ikut naik pesawat bersama seorang
milyuner yang menguasai bisnis jet supersonik. Peristiwa inilah yang menjadi
awal dari petualangan Tintin dan kawan-kawan kali ini. Ternyata, awak pesawat
telah borkonspirasi untuk menculik sang miliuner. Sekertaris dan dua pilot
pesawat telah berencana membajak pesawat yang bersangkutan sebelum mereka
mengetahui ada yg keliru dalam rencana mereka, Tintin dkk ikut serta dalam
pesawat.
Dari sini, diketahui bahwa otak dibalik rencana penculikan itu adalah si
Rastapopoulos, musuh bebuyutannya Tintin. Di sini, kita juga akan bertemu
dengan Alan, bekas kru kapal kapten Haddock yang culas dan penghianat.
Sementara, kelompok ini memperkerjakan sekumpulan orang Sondonesia sebagi kuli
dan tenaga keamanan. Tintin dkk bersama sang miliuner pun ditahan di sebuah
bunker peninggalan Jepang yang berada di pulau terpencil, sepertinya di Indonesia
bagian timur.
Banyak
kejadian lucu dalam seri ini, terutama berkaitan dengan si Profesor Kalkulus
(Lakmus) yang rada-rada budek plus telmi. Saya saja sampai terbahak-bahak
membaca pertengkaran mereka yang tidak nyambung. Juga, adegan ketika Doktor
Krollspell mengujicoba serum kejujurannya kepada sang miliuner demi menebak
sandi rekeningnya di bank Swiss. Sayangnya, serum kejujuran itu malah memaksa
si Miliuner mengoceh tentang semua kejahatannya, ketamakannya, pokoknya itu
serum malah bikin curcol. Ia sama sekali malah tidak menyebutkan kata sandinya.
Singkat
kata dan setelah beberapa kali salakan Milo dan desingan peluru, Tintin dkk
berhasil membebaskan diri dari sekapan para penjahat tersebut. Kini, mereka
harus bertempur melawan para penjahat di sebuah pulau yang terisolir. Ketika
keadaan hampir kepepet, Tintin menemukan sebuah kuil tua di sebuah gua. Dari
sini, misteri semakin kental. Ada kekuatan aneh yang menguasai pulau itu,
sebuah kekuatan asing yang bukan berasal dari Bumi. Jadi, bagaimana nasib
Tintin dan kawan-kawan? Apakah mereka berhasil mengalahkan geng Rastapopoulos?
Dan, apakah sebenarnya kekuatan asing yang menghantui pulau terpencil itu?
Semuanya akan dijawab ketika gunung berapi aktif yang ada di tengah pulau
tersebut tiba-tiba meletus.
Penerbangan
714 ke Sidney pertama digarap tahun 1968 dan merupakan salah satu dari beberapa
seri yang endingnya dibuat sengaja mengantung. Seri ini agak berbau aktivitas
paranormal dan fiksi ilmiah dengan misteri utama yang tidak terpecahkan. Namun,
tetap saja kita akan dibuat terbahak-bahak oleh tingkah konyol teman-teman
Tintin. Ada
beberapa scene yang menggambarkan para kuli Sondonesia menggunakan
bahasa lokal, yakni sambal rujak. Ini menunjukkan bahwa Herge memang ahlinya detail. Dalam berkarya, ia tidak setengah setengah dan selalu melakukan riset. bahkan, tema-tema komiknya pun berkaitan dengan wilayah-wilayah eksotis di penjuru dunia. Rupanya, Indonesia termasuk salah satu di antara tempat-tempat eksotis yang sangat cocok sebagai setting petualangan seru.
Seri Tintin, baik komik maupun
kartunnya telah mewarnai dunia selama hampir setengah abad. Mereka yang besar
dengan menonton film kartun maupun membaca komiknya niscaya akan senantiasa terkenang dengan sepak
terjang Tintin, si wartawan berjambul, dalam mengungkap misteri dan membasmi kejahatan.
Dari Tintin, kita (atau setidaknya saya) belajar tentang pentingnya rasa ingin
tahu, keberanian, humor, dan juga persahabatan. Juga, tentang betapa
berharganya setiap petualangan dan pengalaman baru. Salut buat Opa Herge.
"Salam sejuta topan badai dan kepiting bulukan" hahaha
"Salam sejuta topan badai dan kepiting bulukan" hahaha
Eh di sini namanya tetep Milo ya, bukan snowy?
ReplyDeleteIya, terbitan Gramedia jadi berubah. Prof Calculus juga jd Lakmus
Deletekeren banget ya ternyata indonesia pernah jadi settingnya tintin, meski tetep aneh kenapa jadi sondonesia? hahaha...jadi pengen baca ulang yang ini ah =)
ReplyDeleteMungkin untuk menyamarkan mbak, karena para kuli Sondonesia ini penduduk asli dan mereka digambarkan mau saja melakukan kejahatan penculikan asal dibayar dengan uang. Duh
DeleteKalkulus, Snowy itu nama versi terjemahan atau nama aslinya, sih? *jadi binun*
ReplyDeleteItu versi terjemahan Amerika Serikat mbak, trus diadopsi oleh penerbit Indira
DeletePak Herge risetnya sampe mendatangi Indonesia tak ya? hehe
ReplyDelete