Penulis: Marc Levy
Penerjemah: Sylvia Christyanti
Penerbit: Bentang Pustaka
Sebenarnya suka dengan buku2 sejenis ini, semacam pencarian artefak/mitos/konsep kuno yang selama ini ditutup-tutupi oleh pihak2 tertentu. Mirip kayak Da Vinci Code gitu, tapi kalo First Day ini menyasar konsep yang jauh lebih awal, tentang bagaimana manusia pertama tercipta, apakah manusia purba itu ada, dan bagaimana kelahiran alam semesta berkaitan dengan peristiwa ini. First Day adalah tentang Adrian dan Keira, dua peneliti andal yang saling jatuh cinta tapi dunia kademik telah memunculkan dinding padat di antara keduanya. Jika Adrian adalah seorang astronom maka Keira adalah arkeolog. Keduanya kemudian dipertemukan lagi oleh sebuah batu misterius dari Danau Turkana Afrika. Batu istimewa ini sangat istimewa, tidak dapat diiris, dipotong, atau dipecahkan dengan teknologi apapun. Setelah diteliti, batu ini juga tidak bisa ketahuan berapa usianya, pokoknya batu itu sudah ada sejak 4 juta tahun yang lampau. Sebuah peristiwa aneh pun terhjadi, ketika batu dihadapkan pada sumber berkas cahaya yang sangat terang, akan muncul titik2 seperti konstelasi bintang di angkasa. Pola dan skalanya mirip, hanya saja peta langit yang ditunjukkan oleh batu itu adalah pola langit yang dilihat dari bumi 4 juta tahun yang lalu. Siapa yang membuat batu canggih tersebut? Apa hubungannya dengan piramida di Mesir dan China? Berdua, Adrian dan Keira pun berpacu menjelajahi pelosok Afrika, pedalaman kota-kota di Eropa, hingga ke Gunung Suci di China. Tidak menyadari bahwa ada pihak2 tertentu yang mengawasi gerak-gerik mereka. Jika kedua ilmuwan tersebut berhasil menemukan kelima batu, maka temuan itu pasti akan mengincangkan sendi-sendi peradaban manusia, mengubah pendapat tentang siapa manusia pertama dan bagaimana alam diciptakan. Begitulah kira-kira buku bagus ini berkisah.... cuma ... buku ini tdk bisa selevel dengan Kode Da Vinci karenaaaaaaaaaaa ...isilah titik2 di bawah ini 1. Terlalu banyak romantisme, alur sangat lambat dan bertele-tele. Separuh bagian awal saja belum bisa masuk konflik, malah lebih banyak cerita ttg kehidupan Adrian dan Keira 2. Font kecil dan u/ buku setebal ini, kebayangkan berapa lama waktu yg dibutuhkan u/ membaca 3. Agak menye2 u/ sebuah buku spionase dan petualangan arkeologis. entah, mungkin karena penulis adalah orang Perancis jadinya ya gituuu ... kebanyakan bumbu-bumbu cinta dan kisah2 berbau romantisme haduuh *celupin kepala ke ember* 4. satu lagi yang bikin buku ini cuma dapat bintang 3, adalah ... BERSAMBUNG. Pas seru2nya, eh tiba2 aja buku satu habis, perasaan konfliknya belum diselesaikan eh tau2 kok udahan *remes sampulnya* dan sekuelnya The First NIght entah kapan mau diterjemahin *langsung googling cr bajakan pdf Nah setelah dicecar, saatnya memuji 1. Buku ini detail dalam hal arkeologis, keilmuwan, dan data geografis. Penulis sangat piawai menysisipkan data dan fakta diantara cerita cinta dan persahabatan. dari sini, kita belajar konstelasi bintang2, bangunan Greenwitch, misteri Lucy dan manusia-manusia purba, temuan cakram kuno di Jerman, hingga mendaki ke gunung suci di China. Penggamabran geografisnya sungguh deskriptif, serasa piknik ke Yunani lalu ke Paris lalu ke Franfrunt lalu ke Kepulauan Andaman 2.Banyak kata2 yang maknanya mendalam, khas orang perancis yang kalo ngomong pasti metaforis, berbunga-bunga tapi maknanya dalemmmmm ...apalgi ttg cinta oh cinta wakakak 3.Saya beli dengan harga murah alias obralan 20rb, jd ya termasuk untung bangetssss sekian! Semoga First Night segera diterjemahkan ke bahasa Indonesia |
romantismenya itu yang mungkin perlu dicontoh :D
ReplyDeleteIya pokoknya beda banget dengan buku2 karya penulis daratan Inggris atau Amerika. Mungkin karena saya belum terbiasa dengan penulis perancis kali ya
DeleteMenye2 toh. Agak aneh sih buat spionase hehe...
ReplyDeletetapi tertarik sama arkeologi-nya *mikir2 msk wishlist ato ga
ngak menye2 kok, cintanya dewasa begitu dan sebenarnya indah, cuma jadinya agak aneh aja kalo porsinya terlalu banyak dalam cerita beginian
DeleteMaksudnya bukan kayak buku seri-an tapi emang bener2 ceritanya blm selesai? heuuuu.. keki pastinya, hehe.. Aku kira Marc Levy itu penulis genre drama loh..
ReplyDeleteBukunya berseri tp kan paling tidak buku berseri gitu ngak neggantung banget kan, lah ini pas artefak kedua ketemu trus diserang penjahat trus udahan deh aduh *ndelosor di pantai Yunani
Deletebwah..saya lebih tertarik sama arkeologinya, hihii
ReplyDeleteeh mas dion, minta tolong link blog saya direfresh lagi (remove dulu, trus add lagi) biar kalau ada postingan baru bisa keliatan. matur nuwun
oke, aku juga bigung soalnya tiap posting ga keliatan
Deletekaka
ReplyDeleteyang bagian 2 nya ada ga sih ? ahahaa
browsing2 ko ga nemu yahhh....
Endingnya gantung si. Nyari sequelnya belum ada Indonesianya, ya?
ReplyDelete