Search This Blog

Friday, January 9, 2015

The Time Travelling Fashionista

Judul : The Time Travelling Fashionista
Pengarang : Bianca Turetsky
Penerjemah : Merry Riansyah
Ilustrasi Isi: Sandra Suy
Tebal: 249 hlm
Cetakan: September 2013
Penerbit: Bentang Belia

18514016

                “Ketika seseorang memiliki semangat yang kuat, energi mereka tidak akan pernah menghilang.” (hlm 247)

                Apa yang akan kaulakukan jika tiba-tiba kau mendapati dirimu berada di atas kapal Titanic yang tengah berlayar tahun 1912, beberapa saat sebelum kapal pesiar raksasa nan legendaries itu tenggelam ke dasar samudra karena menabrak gunung es? Well, yang pasti bukan seperti Lousie Lambert yang malah asyik mengagumi aneka pakaian model vintage yang dikenakan oleh para penumpang yang mewah tersebut. Siapa Lousie dan mengapa dia bisa berada di atas kapal Titanic? Si Louise ini adalah seorang remaja kelas 7 SMP, yang suka sekali menggenakan baju-baju bergaya vintage alias model lawas tahun 1900-an awal. Penggambaran Lousie yang masih SMP ini menurut saya kurang cocok, karena tingkah polahnya yang menurut saya lebih mirip anak usia SMA. Bayangkan saja, mana ada coba anak SMP yang sudah paham mode, apalagi mode-mode era jadul? Tapi, remaja-remaja bule memang sepertinya terlalu cepat dewasa kali ya, jadi anggap aja mungkin.

                “Butuh orang yang istimewa untuk menyadari bahwa ketika kamu mengenakan pakaian vintage, kamu akan membawa sedikit masa lalu pada tubuhmu dan kemungkinan bahwa vintage dapat memiliki pengaruh pada kehidupan modernmu.” (hlm 246)

                Bagaimana Louise ini bisa nangkring ke kapal Titanic? Semuanya berawal dari sebuah undangan untuk menghadiri obral baju-baju vintage di Chapel Street no.22. Di tempat itu, dia bertemu dengan dua wanita aneh yang memberinya minuman aneh. Tertarik pada sebuah gaun model vintage berwarna pink yang dipajang di sana,  Louise pun mencoba dan cling … tiba-tiba dia pingsan dan saat saat dia sudah melakukan perjalanan waktu dari tahun 2011 ke tahun 1912, langsung ke atas kapal Titanic pula! Kurang epic apa coba? Tapi, Louise—yang awalnya tidak menyadari bahwa dia tengah berada di atas kapal yang hampir tengelam—memutuskan untuk menikmati pemandangan dan bersabahat dengan pelayannya. Adalah mimpinya untuk bisa melihat para pria dan wanita berdandan dengan baju-baju model lama. Jadi, ketika mendapati dirinya mundur ke tahun 1912, dia pingsan lagi, tapi setelah itu dia malah mengagumi dunia masa lalu itu.

                “Para fashionista sejati tidak berbelanja di mal.” (hlm 247)

                Di atas kapal Titanic itulah, Louise menemukan smeua impiannya mewujud nyata. Bertemu dengan perancang fashion idolanya, melihat langsung koleksi gaun vintage terakbar sepanjang masa, serta menikmati fasilitas Titanic yang didapatkannya secara gratis (tapi tetap saja ida jejeritan saat mengetahui bahwa kapal mewah itu adalah Titanic yang itu). Lalu, apa yang harus dilakukan  Louise? Dia merasa dirinya harus bertindak demi menyelamatkan para penumpang. Maka, dengan bantuan teman-teman barunya, Louise berjuang menyusup ke ruang kemudi kapal dan berusaha membelokkannya. Dia juga sudah berupaya mengingatkan sang kapten kapal. Namun, orang-orang di masa itu sama percaya bahwa kapal semegah Titanic tidak akan pernah bisa tengelam. Louise menyadari, sejarah dan masa lalu memang tidak akan pernah bisa diubah.

Aku senang mengenal klien-klienku lebih dalam, dan aku percayagaun-gaun mereka seharusnya menjadi material perwakilan pribadi mereka. Potongannya, warnanya, gayanya, seluruh elemen haruslah merupakan cerminan dari wanita istimewa itu sendiri. ” (hlm 117)


                Tapi, perjalanan waktu Louise tidak sia-sia. Dengan upayanya, dia berhasil menyelamatkan banyak nyawa meskipun Titanic akhirnya tetap tengelam. Dia juga belajar banyak tentang mode pakaian  dari berbagai masa, terutama pakaian vintage. Secara cerita, mungkin kurang dramatis yak arena novel ini memang lebih seperti novel remaja-drama dengan embel-embel perjalanan waktu. Meski premisnya unik dan sebenarnya bisa lebih dikembangkan lagi, tapi ingat bahwa ini lebih seperti novel tentang fashion dan bukan novel fantasi. Dalam setiap babnya, pembaca akan menemukan gambar-gambar sketsa aneka gaun bergaya vintage yang sangat elok. 

No comments:

Post a Comment