Search This Blog

Sunday, October 20, 2013

The BFG (Raksasa Besar yang Baik)



Judul : The BFG (Raksasa Besar yang Baik)

Pengarang : Roadl Dahl

Penerjemah : Poppy D Chusfani

Cetakan : 2, 2010

Halaman : 200 hlm

Penerbit : Gramedia Pustaka Utama


7755071

            Pertama-tama, pujian dan salut harus dihaturkan kepada sang penerjemah, Mbak Poppy D. Chusfani, yang dengan sangat luar biasa telah menerjemahkan buku ini. Ada banyak sekali pelesetan kata, permainan vokal, dan kreasi nada yang berjumpalitan dalam buku ini, yang saya yakin akan sangat sulit untuk diterjemahkan sekiranya buku ini tidak jatuh ke tangan Mbak Poppy. Sungguh  luar biasa, sambil terpingkal dan terbahak membaca ujaran-ujaran si Raksasa Baik hati, saya turut mengagumi kecerdasan dan kreativitas sang penerjemah dalam menemukan padanan-padanan kata yang sesuai—atau paling tidak yang paling mendekati. Sebuah upaya yang luar biasa. Salut … salut … salut.

            Sekarang ke cerita. Roadl Dahl selalu bisa menghadirkan tema-tema sederhana dalam kisah-kisah yang luar biasa. Melalui The BFG atau Raksasa yang Baik Hati, pembaca sekali lagi dihadapkan pada kepiawaian sang penulis dalam meramu sebuah kisah anak-anak, dengan tokoh anak-anak, tapi bisa dinikmati baik oleh anak-anak maupun orang dewasa. Lebih dari itu semua, The BFG adalah kisah yang sangat menghibur dalam dua cara: cerita dan permainan kata. Sang BFG adalah sosok raksasa yang sebenarnya cerdas, tapi ia—sebagaimana diakuinya ke Sophie—tidak pernah sekolah sehingga wader saja jika dia berbunyikan umat manusia segabai tomat manusia. Hahaha.

            Sophie, seorang gadis kecil dan yatim piatu, tengah menengok di jendela kamarnya di lantai atas tepat pada waktu tengah malam. Tanpa sengaja, ia melihat sosok raksasa tengah meniupkan terompet aneh ke jendela-jendela kamar anak-anak yang sedang tidur. Raksasa itu melihat Sophie, yang lalu merenggutnya dari tempat tidur dan membawanya ke Negeri Raksasa. Dari sinilah pertemuan ini bremula. Sophie akhirnya mengetahui bahwa raksasa yang menculiknya adalah raksasa yang baik hati. Ia tidak memakan tomat manusia, tetapi makan sejenis mentimun yang bzbezzseszszee dan rasanya juga breszesezseszse. Tapi, masih ada 9 raksasa lain di negeri raksasa. Mereka semua suka memakan manusia, terutama anak-anak manusia yang dagingnya masih lembut.

            Sekarang, Sophie dan BFG harus sama-sama berpikir keras untuk menghentikan para raksasa keji itu. Sebuah rencana pun disusun, yang melibatkan mimpi serta Yang Mulia Ratu Inggris di dalamnya. Sebuah rencana yang akan mengakhiri kejahatan para raksasa, selamanya. Sebuah cerita yang sederhana, persahabatan antara anak manusia dan raksasa yang kesepian. Kisah ini mengajarkan kepada anak bahwa ada orang baik di antara orang-orang jahat, mereka hanya belum tahu. Juga, agar kita tidak memandang orang hanya dari fisiknya semata. Sang BFG telah mengajarkan pentingnya sekolah, juga tentang betapa kuatnya kekuatan mimpi. 

            Kisah yang simpel, tapi kesalahan pengucapan si BFG-lah yang membuat cerita ini semakin menawan dan takterlupakan. Membaca kesalahan eja dan ucap yang bertebaran dalam buku ini—juga berkat terjemahannya yang luar biasa adaptif—membuat pembaca tertawa kecil sepanjang cerita. Sayangnya, karena ada bagian tentang “memakan anak-anak laki-laki dan perempuan”, dibutuhkan bimbingan khusus dari orang tua untuk membaca buku ini bagi anak-anak yang berusia di bawah 10 tahun. Juga, bagian pelesetan kata, alangkah serunya jika orang tua ikut membacakan dan menunjukkan kata yang tepat, dalam hal ini, tomat adalah umat.

Resensi ini disertakan dalam RC yang diselenggarakan oleh Bacaan Bzee

1 comment:

  1. Setuju banget, surprise baca edisi terjemahannya mbak Poppy, sampai bela-belain cari aslinya, pengen bandingkan keduanya :D

    ReplyDelete