Alasan-alasan Konyol dan Keren Kenapa Aku Suka Lari Jarak Jauh

Judul: Alasan-alasan Konyol dan Keren Kenapa Aku Suka Lari Jarak Jauh
Penyusun: Matthew Inman, the Oatmeal
Penerjemah: Pandam
Tebal: 148 hlm
Cetakan: Pertama 2015
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama

Jika ada buku motivasi untuk para pelari marathon, buku ini salah satunya. Disajikan dalam bentuk komik, buku ini lebih mirip seperti curhatan si komikus tentang kehidupannya. Ini misalnya tampak pada sosok-sosok kartunnya yang khas--cenderung gemuk dan jauh dari tampang ideal. Kita bisa sedikit menyimpulkan kalau penulis bukan berupaya mengejar tubuh yang sehat atau ideal dengan berlari jauh jauh. Lebih dari itu, dia ingin bahagia lewat berlari. Jika Anda ingin jadi pelari atau mau berolahraga rutin, jangan baca buku ini karena penulis sedikit agak "menyesatkan." Tips yang disajikan penulis di buku ini lebih seperti "aku cocoknya seperti ini, kamu mungkin nggak cocok seperti aku. Jadi jangan ditiru."
 


Jadi gimana itu maksudnya?

Maksudnya begini, ada bagian dalam buku ini yang sebaiknya jangan ditelan mentah-mental tetapi anggap saja itu pilihan yang terbukti terbaik bagi si penulis. Dan, yang terbaik bagi orang lain belum tentu jadi yang terbaik buat diri kita. Bagian mengonsumsi makanan kaya gula dan lemak misalnya. Bagi penulis, makanan sejenis itu memang harus dihindari tetapi sesekali tidak mengapa dikonsumsi dalam jumlah besar sebagai bentuk penghargaan. Aduh, ini sesat banget buat yang punya masalah kesehatan dan ingin hidup sehat. Untuk pengidap penyakit gula misalnya, menghindari makanan manis tetap menjadi alasan yang sempurna untuk bisa tetap hidup bahagia. Orang yang sakit tapi bahagia, lebih bahagia mereka yang sehat dan berbahagia.

Dalam sebuah halaman di buku ini. Penulis menyebut bahwa dia berlari jarak jauh saat butuh, bukan saat harus. Ini gimana ya, agak njlimet sih. Butuh dan harus kan beda tipis ya tapi tetap saja ada bedanya. Mungkin kalau kebutuhan itu mau nggak mau harus dijalanin karena memang butuh, tetapi keharusan itu ada sesuatu yang memaksa--walaupun kebutuhan itu juga bisa menjadi salah satu yang memaksa. Butuh itu bisa dijalani dengan riang hati, sedang kalau harus butuh energi banyak buat menerimanya. Seperti pada gambar disamping. Ada keharusan-keharusan yang dibutuhkan untuk dipenuhi sebelum rasa bahagia itu muncul. Tetapi, penulis tidak merekomendasikan untuk memenuhi semua keharusan itu. Untuk bisa merasa bahagia, abaikan saja keharusan-keharusan itu. Dengan berlari, penulis merasa sudah cukup.


Setiap orang memiliki fisik dan tujuan masing-masing untuk diet dan berolah raga. Jadi lebih baik menangkap sisi humornya saja ketimbang ribet mencari sanggahan dari yang hendak disampaikan penulis. Sebagai simpulan, buku ini mengingatkan kita bahwa tujuan akhir hidup adalah kebahagiaan. Penulis memilih lari karena dia merasa bahagia saat belari. Kamu mungkin punya jalanmu sendiri untuk bahagia, nggak harus dengan berlari. Berjalan santai mungkin. Pilih dan temukan sumber kebahagiaanmu sendiri, kemudian jalani dengan rutin. Dengan menemukan sumber kebahagiaan yang sejati, kita selalu bisa melarikan diri kepadanya setiap kali hidup terasa sesak. Ini poin utama yang sepertinya hendak disampaikan penulisnya. 

NB: Saya suka perpaduan warna hijau terang dan hitam pada sampulnya.