Judul: Gara-Gara Alat Vital dan Kancing Gigi
Penyusun: Gustaaf Kusno
Editor: Iskandar Zulkarnaen
Cetakan:1, Januari 2014
Tebal: 187 hlm
Penerbit: Gramedia
Dulu, setelah baca buku 9 Dari 10 Kata Bahasa Indonesia Adalah Asing 9 dari 10 Kata Bahasa Indonesia adalah Asing
saya trus kepikiran pengen jadi penerjemah. Akhirnya, ambil konsentrasi
penerjemahan di semester-semester akhir. Semua karena buku! Bukannya
apa-apa, yang terbayang di kepala saat itu: 'Betapa masih mudanya bahasa
Indonesianya sehingga kosakatanya banyak yang comot sana comot sini.
Andai bahasa Indonesia punya lebih banyak variasi kata pasti aduhai.'
Kemudian, saya alami sendiri bahwa kadang tindakan comot sana conot sini
itu memang sering kali tak terhindarkan dalam proses menerjemahkan.
Beberapa (atau banyak) kata dalam bahasa Inggris belum memiliki padanan
dalam bahasa Indonesia sehingga terpaksa si penerjemah ikut main comot.
Bersalah iya, tapi mau bagaimana lagi?
Kemudian, saya bertemu
buku ini. Jika dalam buku pertama kita bisa tahu asal-muasal banyak kata
dalam bahasa Indonesia yang dicomot dari bahasa asing, maka di buku ini
penulis memusatkan perhatiannya pada bahasa Belanda, Inggris, dan
Malaysia sebagai sumber comotan. Paling banyak dibahas adalah kata-kata
dalam bahasa Indonesia yang ternyata berasal dari bahasa Belanda, juga
bagaimana kata-kata itu kadang dipergunakan secara keliru, seperti
spooring & balancing. Kata "spooring" ternyata bukan dari bahasa
Inggris, tapi dari bahasa Belanda yang diinggriskan tapi di Inggris
sendiri kata-kata itu nggak ada (yang digunakan adalah "tracking and
balancing"). Kata-kata lain yang ternyata berasal dari bahasa Belanda di antaranya: bivak, waterpas, setip (karet penghapus), plakban, nakas, sun (ciuman), meses, inreyen, behel, dan juga verboden. Kemudian, simak yang satu ini:
Tanya: Kenapa kita sakit mag?
Jawab: Karena kita dijajah Belanda.
Kok bisa? Jawabannya ada di halaman 124.
Bagian paling menarik tentu tentang penyerapan dari
bahasa Malaysia. Sudah jamak kita dibuat tersenyum oleh versi Malaysia
dari beberapa kata dalam bahasa Inggris. Nah untuk yang berikut ini, bolehlah kita sikit senyum untuk versi Malaysia dari sejumlah istilah medis berikut:
impoten --> mati pucuk
ereksi --> ketegangan zakar
ayan --> sawan babi
sistem saluran pencernaan --> sistem penghadaman
kandung kemih --> pundi kencing
ICU --> unit rawatan rapi
opname --> kemasukan hospital
UGD --> bilik kecemasan
Ngomong-ngomong, istilah 'rumah sakit korban lelaki' ternyata tidak kita temukan di sana. Istilah ini murni hanya untuk bercanda saja.
Kreativitas
tetangga serumpun ini tampak pada cara mereka mengalihbahasakan dalam
bentuk singkatan, seperti pollen (serbuk benang sari) yang
dialihbahasakan menjadi debunga (singkatan dari debu bunga). Kreatif dan
unik! Coba kita juga kreatif dengan menyebutnya sebagai 'serburi' yang
kedengaran lebih 'bungawi' . Tentang akronim ini, saya juga baru
tahu (duh memang lemot kamu, Yon) kalau 'cikgu' di Ipin-Upin itu adalah
singkatan dari 'encik guru.' Terus, ada lagi yang unik, semacam
'pagawam' (panggung wayang gambar) untuk "cinema" serta 'jantina'
(jantan betina) sebagai padanan kata 'gender'. Unik dan kreatif ya? Yang 'jantina' itu mungkin bisa kita tiru.
NB: Lucu juga kalau mengingat bagaimana buku bagus ini bisa sampai ke tangan saya. Ceritanya persis seperti judul buku ini. Awalnya saya mencomot buku
ini gara-gara ada tulisan Alat Vital-nya, kemudian baru sadar kalau ini
adalah buku bunga rampai bahasa. Semua gara-gara alat vital hahaha *plak
gambar: yes24.co.id
Yang kata serapan Malaysia lumayan lucu. Bagi saya sedikit menggelitik. Hehe :) Ketegangan Zakar, Ups
ReplyDeleteHahaha iya, kadang baca versi sana lucu sih. Tapi menurut saya itu lebih baik sih ketimbang asal serap plek
Delete