Search This Blog

Tuesday, June 30, 2015

MARRY NOW, SORRY LATER



Judul : MARRY NOW, SORRY LATER
Penulis : CHRISTIAN SIMAMORA
Tebal : x + 438 Halaman
Terbit : Mei 2015
Kategori : Dewasa



"Lebih baik mencintai yang tak bisa kau miliki daripada memiliki seseorang yang tak balas mencintai." (hlm. 362)

Saya memberikan 4 bintang untuk buku. Yah, setuju sama teman-teman yang lain, tema pernikahan yang digunakan oleh penulis berhasil menghasilkan sesuatu yang segar dari si penulis dengan karya-karyanya yang khas itu. Masih menggunakan metode #JBF, kali ini ditampilkanlah Jao Lee—seorang pengusaha muda pemilik gerai resmi Shylock cabang Indonesia—yang menikahi Reina Hardiansyah (putri dari pengusaha kaya). Ketika meninggal, Reina mewarisi perusahaan dan juga utang-utangnya ayahnya kepada Jao. Dan, karena utang itu sedemikian besar sehingga Reina sendiri tak yakin bisa melunasinya, dia mengajukan penawaran kepada Jao semacam kompensasi untuk membayar utang ayahnya itu, yakni dengan ‘tidur’ dengannya.

"Perlukah jatuh cinta dulu supaya bahagia?" (hlm. 66)

Jao yang awalnya menerima tawaran Reina sebagai bentuk ‘bersenang-senang mumpung lajang’ ternyata hanyut dalam olah asmara bersama gadis itu. Sesuatu dalam dirinya tersentuh, getaran halus cinta merabat dalam dadanya. Sebagai seseorang yang terbiasa dipatuhi dan mendapatkan keinginannya, Jao tahu bahwa dia harus bisa memiliki Reina seutuhnya. Jao kemudian menawarkan untuk menikahi Reina sebagai pembayaran utang-utang ayah gadis itu. Reina—sebagai cewek merdeka—tentu saja menolak mentah-mentah tawaran itu (meskipun yang menawari adalah pria idaman jutaan wanita Indonesia). Tapi, semakin lama dia berpikir, semakin yakin dia bahwa menikah dengan Jao adalah satu-satunya jalan keluar. Maka dengan sangat terpaksa, menikahlah mereka.

“Karena lo terlihat sedih. Dan, orang sedih tidak boleh sendiri.” (hlm 161)

Seolah itu semua kurang drama, Reina memutuskan untuk minggat saat resepsi pernikahannya dengan Jao, meskipun dia sudah sah jadi istri pria itu. Selama 6 bulan, dia menghilang sampai akhirnya Jao menemukannya dan menjemputnya paksa. Meskipun dilimpahi dengan cinta dan romantisme yang tumpah-tumpah, Reina tetap saja membenci Jao. Pernikahan bersyarat itu seolah membuatnya buta dengan segala kelebihan Jao yang bukan tidak mungkin tidak akan ditemukannya pada pria lain. Tetapi, sedikit demi sedikit, dinding dalam hati Reina mulai meleleh seiring dengan kasih sayang dan cinta yang dilimpahkan Jao kepadanya. Mungkinkah akhirnya mereka bersatu?

“Nggak ada yang memalukan dari merasa gagal dan kecewa. Yang justru bikin malu itu ketika lo memutuskan untuk menolak bangkit dari keterpurukan itu.” (hlm 161)

Selain berubah dari segi status (yakni pasangan menikah), dalam MNSL ini terasa banget teknik tulisan yang semakin rapi (meskipun saya yakin banyak pembaca yang tidak keberatan dengan gaya menulis ChrisMor yang khas tapi ngangenin itu), tidak banyak kalimat aneh-aneh (meskipun saya ngakak jungkel pas ketemu Ganteng-Ganteng Simamora), dan adegan dewasanya #uhuk sangat plus plus di buku ini. Jangan baca buku ini pas puasa pokoknya karena *duh kipas-kipas*, tapi saya sedikit lebih bisa memakluminya toh keduanya kan sudah resmi jadi suami istri (meskipun sering berantemnya). Pokoknya bikin iri #eh

“Terkadang, seseorang baru menyadari betapasedikit yang diketahui tentang pasangannya justru setelah menikahinya.” (hlm. 4)

Satu lagi, banyak sekali kutipan-kutipan bijaknya. Khasnya beliau ini adalah mampu bikin kalimat-kalimat quotable yang simple namun ngena, dengan bahas elu-dan-gue tapi entah gimana kok malah nampol banget. Saya rasa, inilah salah satu keuntungan besar dari membaca novel, yakni kita bisa belajar banyak tentang kehidupan tanpa harus menjalani sendiri berbagai pengalaman orang banyak. Kita hanya tinggal duduk dan membaca kehidupan ratusan orang-orang yang berbeda, dan kemudian belajar banyak dari cerita-cerita itu. Luar biasa kan manfaat membaca?

1 comment:

  1. Woh. Dapet bintang 4 dari MasDi, berarti memang sesuatu bingits ya buku ini. Aku pengen segera baca juga deh.

    ReplyDelete