Search This Blog

Monday, May 2, 2011

Iron King

Judul                : Iron King
Penulis              : Julie Kagawa
Penerjemah      : Angelic Zai-zai
Korektor          : Ine Noviane Asmara
Tebal                : 462 halaman
Cetakan           : I, 2010
Penerbit            : Kubika





Selamat datang di Nevernever
Negeri fantasi berambang musim panas
Negeri khayalan berbatas musim dingin
dengan daratan berhutan beraroma mitologi
di mana sihir itu bernama glamour
dan janji lebih ditakuti daripada kutukan

            Meghan Chase hanyalah seorang gadis biasa yang hendak merayakan ulang tahunnya yang ke-16. Bersama teman dekatnya, Robbie, yang urakan, Meghan berupaya menjalani masa remajanya yang tidak bisa jauh dari sekolah, iPad, guru galak, dan tentu saja cinta! Tapi, semua rencana “hidup normal” itu  langsung terpatahkan begitu Meghan mengetahui bahwa ia bisa melihat faery di balik lemari, menemukan bahwa sahabatnya, Robbie, ternyata berasal dari salah satu drama Shakespeare, serta menjumpai kalau adik tersayangnya yang masih berusia 4 tahun telah diculik dan dibawa ke suatu tempat bernama Nevernever.

            Bersama Robbie, Meghan nekat masuk ke Nevernever demi mencari adiknya. Nevernever lahir dari fantasi, kreativitas, lamunan, dan angan-angan manusia tentang beragam makhluk yang selama ini hanya ada dalam mitologi-mitologi dan cerita-cerita fantasi. Namun, alih-alih penuh warna sepertiNeverland-nya Tinkerbell, Nevernever adalah sebuah dunia yang kejam, penuh makhluk berbahaya yang siap memangsa, dan bertabur jebakan-jebakan pembawa maut. Bahkan, di istana musim panas yang merupakan perlambang kehangatan dan kebaikan, Meghan mengalami penderitaan dan pelecehan seiring dengan intrik politik yang turut menyeretnya. Seakan keadaan masih belum cukup parah, Meghan mengetahui bahwa ia adalah putri dari raja musim panas dan juga jatuh cinta pada Ash, pangeran musim dingin yang seharusnya menjadi musuhnya.

            Petualangan demi petualangan pun dialami oleh Meghan di Nevernever. Selain harus menyelamatkan adiknya, Meghan juga harus menyelamatkan daratan fantasi itu dari para fey besi, yang sedikit demi sedikit mulai meracuni Nevernever. Untunglah, Meghan mendapatkan bantuan dari Robbie, Grimalkin—seekor kucing gaib yang licik, serta…ehem … Ash. Dari sini, pembaca mungkin bisa menebak bagaimana alur cerita selanjutnya walaupun beragam kejutan tak terduga akan bermunculan, terselip di sela-sela cerita, seiring dengan pembacaan hingga ke lembar terakhir.

            Dalam Iron King, pembaca tidak akan menemui sesuatu yang nanggung. Konflik dan kisah cinta diulas secara lengkap, dengan bumbu-bumbu humor khas anak muda. Julia Kagawa mengiring beragam makhluk mitologis dalam kebudayaan Barat ke dalam Nevernever sehingga kita bisa menemukan centaur, duyung, pishkie, ogre, troll, dan para ratu penyihir yang luar biasa berkuasa saling berbaur dan bertingkah. Dunia fantasi yang selama ini dianggap cemen dan kanak-kanak, dirombak total oleh Kagawa menjadi dunia yang penuh aksi, sarat intrik, dan juga tidak lepas dari yang namanya kuasa cinta. Dengan sosok Ash yang digambarkan begitu rupa tampannya, para pembaca cewek pasti akan dibuat mendayu-dayu penasaran ketika membaca buku ini. Namun, bukan berartiIron King adalah novel khusus cewek, karena ketegangan, aksi, perang, teror, dan perjuangan di dalamnya akan menginspirasi setiap pembaca untuk terus memperjuangkan harapan dan juga cintanya.

            Membaca Iron King, terlepas dari unsur romance-nya, serasa menjelajahi dunia fantasi yang benar-benar baru. Dengan celetukan dan sumpah-serapah-konyol khas anak muda di dalamnya, Anda dijamin akan terus tersenyum dan tertawa kecil di sana-sini. Novel ini juga diterjemahkan dengan luwes. Typo hampir tidak ada dan kalimat-kalimatnya dituliskan secara apik dan menyenangkan sehingga enak untuk dibaca.

1 comment:

  1. great resensi nih
    jadi makin penasaran, dan cepet2 pengen baca :D

    ReplyDelete