Search This Blog

Monday, October 14, 2013

Si Jerapah dan si Pelly dan Aku

Judul : Si Jerapah dan si Pelly dan Aku
Pengarang : Roald Dahl
Penerjemah : Poppy D Chusfani
Ilustrasi : Quentin Blake
Cetakan : 2, Januari 2010 (80 halaman)
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama


http://d202m5krfqbpi5.cloudfront.net/books/1233975799l/6218037.jpg
          
           “Kami akan sikat kaca
            Hingga berkilat bagai tembaga
            Dan bersinar bak permata baru!
Kami cepat dan sopan
Datang kapan pun dibutuhkan
Si jerapah dan si Polly dan aku!”  (hlm 18).

Membaca kembali karya-karya Roald Dahl selalu menyenangkan. Ringan, namun menghibur dan melipur hati, mengembalikan pembaca pada kepolosan masa kecil. Masa-masa ketika semua impian terasa begitu mungkin tercapai, ketika angan dan khayalan paling absurb namun menyenangkan adalah yang dicari, dan ketika serunya petualangan mengalahkan “bagaimana bisa begini dan bagaimana bisa begitu.” Masa-masa yang sungguh indah dan memang harus berlalu seiring kedewasaan dan berlalunya waktu. Si Jerapah dan si Pelly dan Aku adalah jenis bacaan seperti itu. Sesuatu yang di masa kecil membuat  kita yakin dan percaya bahwa anak-anak bisa mewujudkan semua yang mereka bayangkan—seperti halnya dulu saya dan teman-teman berharap turun salju pada hari Natal setelah menonton film-film Barat yang menggamabrkan white X-mast.

Si Jerapah dan si Pelly dan Aku bersikah tentang 4 sahabat yang unik sekaligus super dengan caranya sendiri. Adalah seorang anak kecil, Billy, yang suatu hari bertemu dengan teman-teman barunya yang unik. Ada jerapah yang lehernya bisa bertambah tinggi, ada pelican yang paruhnya bisa membuka menutup serta kuat membawa beban berat, dan seekor kera yang pandai jungkir balik dan bergelantungan di tempat-tempat tinggi. Ketiga binatang ajaib itu bekerja sebagai pembersih kaca. Dan, ketika Billy berjumpa mereka, petualangan ajaib pun dimulai.

Berawal dari pesanan Duke of Hampshire yang mencari petugas pembersih kaca untuk griya-nya yang tinggi. Begitu tinggi rumahnya sehingga para pembersih pada takut mencapai dua lantai teratas. Tapi, ini bukan masalah bagi teman-teman Billy. Mereka dengan sukses membersihkan jendela rumah itu dengan keajaibannya. Pada saat itu, mereka juga memergoki seorang pencuri di salah satu ruang tinggi rumah sang Duke. Maka, pelican segera “menangkap” dan memenjarakan pencuri jahat itu dalam paruhnya. Ketika polisi datang dan pencuri diamankan, sang duke begitu berterima kasih kepada Billy dan kelompoknya. Ia ajak mereka tinggal di rumahnya dan mewujudkan salah satu impian Billy yang paling indah : memiliki toko permennya sendiri.

Dulu, ketika kecil, kita sering memimpikan memiliki sebuah toko berisi barang-barang yang kita sukai. Billy suka permen dan ia bermimpi punya toko permen. Dulu, saya bermimpi punya perpustakaan. Anak lain mungkin punya impian maisng-masing. Melalui kisah yang menghangatkan ini, Roald Dahl seperti ingin mengajak setiap anak untuk bermimpi, dan selalu berjuang mewujudkan impiannya. Karena, sebagaimana Billy, kita tidak akan pernah tahu bagaimana dan kapan impian kita akan terwujud. Tetapi jika kita terus mencoba dan berusaha, impian itu suatu saat akan menjadi nyata. 

Buku bagus ini ringan sehingga bisa saja dibacakan untuk anak usia 5 tahun ke atas. Ilustrasinya juga lucu dan menyenangkan, juga lirik-lirik nyanyian yang dengan begitu bagus telah diterjemahkan. Resensi ini disertakan dalam RC yg diadakan oleh bacaanbzee.wordpress.com


No comments:

Post a Comment