Wednesday, September 9, 2020

Sihir Realitas

Sihir Realitas mungkin kurang cocok untuk judul buku ini, karena penulisnya sendiri terang-terangan menolak sihir bahkan mukjizat. Tetapi keterbatasan bahasa Inggris yang hanya punya satu kata untuk 'magic' menjadikannya agak rancu. Bandingkan dengan bahasa Indonesia yang punya tiga arti untuk magic: sihir, sulap, dan keajaiban. Setelah menyelesaikan buku ini, saya rasa yg dimaksud penulis adalah Keajaiban Realitas.

Dawkins menolak mentah mentah jawaban yang sifatnya supranatural atau ilahiah terkait peristiwa alam yang terjadi di semesta. Mengapa terjadi gempa bumi, bagaimana pelangi muncul, adakah alien di luar angkasa, mengapa bisa terjadi hal buruk, adakah yang disebut keberuntungan, apa itu hantu, bagaimana manusia pertama muncul. Semua pertanyaan besar ini dijawab dengan gamblang lewat sudut pandang sains. Sejujurnya, penjelasan Dawkins masih terasa rumit, tapi entah bagaimana masih bisa masuk ke otak, tapi ya lalu hilang lagi wkwkwk. Ilustrasi di buku ini jg layak dapat apresiasi karena bagus sekali dan unik. Misal tanpa ada ilustrasi, buku ini paling jadi buku sains yang garing dan susah dikonsumsi umum.

Menarik mengetahui jawaban Dawkins tentang peluang, keberuntungan, dan kesialan. Tidak ada yang namanya orang baik yg beruntung dan orang jahat yang sial. Menurut beliau, semua orang memiliki kesempatan yang sama untuk beruntung maupun sial. Dia menolak doktrin bahwa pahala bisa mendatangkan keberuntungan dan dosa mendatangkan kesialan. Duh, sebenarnya buku ini agak bahaya bagi yg imannya kurang kuat karena penulis memang berdiri di sisi ateis sainstis. Merasa beruntung karena telah berbuat baik menurutnya adalah dampak psikologis. Tapi dia tidak menjelaskan mengapa saat berbuat baik kondisi psikologis kita menjadi ringan dan positif. Padahal jika dikejar lagi, pasti ada Dzat Maha Agung yang memunculkan rasa positif setelah berbuat baik dan rasa negatif saat berbuat jahat ini.

Penjelasan tentang pelangi dan asal muasal manusia juga bagus banget, jadi gampang dimengerti. Tetapi saya agak terganggu dengan sikapnya yang cenderung meremehkan sisi spiritual. Kesannya seperti penulis mengejek mitos mitos yang di kemudian hari ternyata keliru karena sains memberikan penjelasan yg logis. Pada bagian akhir, penulis bahkan terang terangan menentang doktrin Kristiani tentang Yesus. Kok saya malah lebih suka cara Hawkings ya dalam hal ini.

Tetapi, Dawkins memang beranjak dari ilmu murni. Sebagai ilmuwan, dia selalu berusaha mencari jawaban yang paling logis, yang paling tidak ajaib dari setiap keanehan yang muncul di sekitar kita. Jika jawaban itu belum muncul, rasa ingin tahu yang akan menggerakkan ilmuwan hingga entah kapan akhirnya didapatkan jawaban yang logis. Tidak ada jawaban yang sifatnya sihir atau gaib bagi mereka. Karena bagi para ilmuwan, ilmu pengetahuan memiliki keajaibannya sendiri yang bisa dijelaskan secara logika.

Kenyang baca ini.

No comments:

Post a Comment