Judul: Profesi Wong Cilik
Penyusun: Iman Budhi Santosa
Penyunting: Gunawan Tri Atmodjo
Sampul: Ferdika
Cetakan: Pertama, November 2017
Penerbit: Basabasi
Penyusun: Iman Budhi Santosa
Penyunting: Gunawan Tri Atmodjo
Sampul: Ferdika
Cetakan: Pertama, November 2017
Penerbit: Basabasi
Dunia semakin modern dan pekerjaan baru pun bermunculan.
Kini, kita seolah sudah terbiasa dengan aneka jenis pekerjaan yang mungkin
nggak terpikirkan keberadaannya sepuluh atau lima belas tahun lalu. Begitu pula
sebaliknya. Banyak pekerjaan kekunoan yang dulu kita terbiasa dengannya mulai
menghilang dengan begitu perlahan. Zaman berubah dan membawa perubahan
bersamanya, termasuk jenis-jenis pekerjaan. Perubahan adalah sebuah
keniscayaan. Mereka yang beradaptasi dan ikut memperbarui diri akan terus
bertahan. Tetapi, mereka yang tidak mampu menyesuaikan diri dengan kemajuan dan
perubahan akan jauh tertinggal. Beberapa jenis profesi memang turut mengalami
pergeseran, seperti tukang cukur rambut dan penggali sumur. Beberapa yang lain
mulai jarang dijumpai seperti para pemikat perkutut dan dukun bayi. Tetapi, ada
juga yang sepertinya tak tergantikan walau zaman terus berputar. Para abdi
dalem adalah contohnya.
Buku ini memuat sekitar dua puluhan jenis profesi yang akrab
dengan wong cilik. Jenis-jenis pekerjaan yang mungkin nggak terbayangkan lagi
keberadaannya dalam benak kaum milenial. Kenyataannya, pekerjaan-pekerjaan ini
masih eksis. Beberapa memang semakin jarang dijumpai, tetapi banyak yang masih
bisa bertahan di tengah gerusan zaman. Walau ada embel-embel “profesi wong
cilik” dalam judulnya, banyak hal yang bisa kita pelajari dari
pekerjaan-pekerjaan ini. Bahkan pekerjaan sekelas penggali sumur dan pemikat
perkutut pun memiliki aturan khususnya sendiri. Menakjubkannya lagi, aturan
khusus ini biasanya lebih didasarkan pada kemanfaatan bersama alih-alih keuntungan pribadi. Seorang tukang becak
misalnya, konon lebih sering menjawab dengan “Sumonggo kerso (Jw: Silakan mau
kasih berapa pun)” saat ditanya berapa ongkos mengantar penumpang. Sesuatu yang
tentunya sudah jarang kita jumpai ke kehidupan modern seperti saat ini.
Lebih keren lagi pekerjaan menangkap perkutut. Saya mungkin nggak bakal tahu kalau ada profesi memikat perkutut (untuk ditangkap) setelah membaca buku ini. Para pemikat ini juga bekerja dengan tidak asal tangkap. Mereka sebisa mungkin tidak menggunakan alat yang bisa melukai burung tangkapan. Biasanya dengan mengoleskan getah tanaman bendo ke dahan yang hendak dihinggapi perkutut incaran. Dalam sistem kerja mereka, sebisa mungkin menghindari menangkap perkutut alfa (pejantan yang memimpin) agar kawanannya tidak hilang arah. Jika kawanan tanpa pemimpin, populasi burung perkutut di wilayah itu biasanya akan langsung hilang. Sungguh sebuah kearifan lokal yang mendukung fungsi ekologis lingkungan. Tekat hebat lain ditunjukkan oleh para dukun bayi. Para dukun ini, biasanya wanita berusia lebih dari paruh baya, harus menjawab panggilan kelahiran kapan pun. Tidak peduli hujan, tengah malam, atau pagi buta; mereka harus bergegas demi keselamatan ibu dan anaknya.
Lebih keren lagi pekerjaan menangkap perkutut. Saya mungkin nggak bakal tahu kalau ada profesi memikat perkutut (untuk ditangkap) setelah membaca buku ini. Para pemikat ini juga bekerja dengan tidak asal tangkap. Mereka sebisa mungkin tidak menggunakan alat yang bisa melukai burung tangkapan. Biasanya dengan mengoleskan getah tanaman bendo ke dahan yang hendak dihinggapi perkutut incaran. Dalam sistem kerja mereka, sebisa mungkin menghindari menangkap perkutut alfa (pejantan yang memimpin) agar kawanannya tidak hilang arah. Jika kawanan tanpa pemimpin, populasi burung perkutut di wilayah itu biasanya akan langsung hilang. Sungguh sebuah kearifan lokal yang mendukung fungsi ekologis lingkungan. Tekat hebat lain ditunjukkan oleh para dukun bayi. Para dukun ini, biasanya wanita berusia lebih dari paruh baya, harus menjawab panggilan kelahiran kapan pun. Tidak peduli hujan, tengah malam, atau pagi buta; mereka harus bergegas demi keselamatan ibu dan anaknya.
Ada satu ciri khas yang saya kagumi dari penulis. Beliau ini
adalah tipe penulis yang dibesarkan oleh pengalaman langsung, tidak semata bacaan—meskipun
saya yakin tabungan bacaan beliau juga sangat berlimpah. Ini terlihat dari
tulisan-tulisan beliau (saya baru membaca Ngudud
dan Profesi Wong Cilik) yang
begitu kaya oleh laporan dari dalam. Selain itu, nuansa Jawanya juga kental,
pas sekali dengan filosofi-filosofi yang bisa digali dari pekerjaan-pekerjaan
wong cilik di buku ini. Kebetulan juga, hampir semua pekerjaan di buku ini
adalah hasil pengamatan penulis pada tahun 1970 – 1980an di pelosok Jawa, termasuk dari daerah ketinggian gunung Unggaran
Semarang. Selalu ada rasa berita dalam setiap tulisannya, walaupun sejatinya yang
dibaca bukan berita. Hanya seorang penulis sekaligus wartawan kenamaan yang
kemungkinan bisa menghasilkan tulisan-tulisan seperti ini. Dan saya sangat lega
karena kembali menemukan kualitas tersebut di buku ini.
“Dulu, gunung dan hutan
adalah tempat pertapaan para pandhita. Kami sengaja ingin mewarisi keperkasaan
mereka dan mengujinya lewat pucuk-pucuk teh itu. Sebab pada pucuk-pucuk itulah
tersimpan harapan kami, bersama patah tumbuhnya yang tak pernah berhenti.” (Pemetik
Teh: Srikandi di Balik Dingin dan Sepi, hlm 78)
Dunia kehidupan wong cilik sejatinya adalah gudang yang menyimpan begitu banyak bukti terkait akar budaya Nusantara yang sebenarnya, yang membedakan kita dengan bangsa-bangsa lain. Dari kehidupan orang-orang kecil ini, kita belajar tentang makna penerimaan juga kesungguhan. Jangan pernah sekalipun menyepelekan mereka. Tanpa kerendahan hati mereka untuk mau merendahkan diri dengan mengerjakan pekerjaan-pekerjaan "rendahan" yang mungkin kita sering tak terpikir untuk mau melakukannya (membuang sampah, menggali sumur, memanjat pohon kelapa); kita juga takkan bisa berbuat banyak. Sebagaimana kalimat apik penulis saat menutup buku ini, "hidup perlu berbagi karena selama menempuh perjalanan di dunia ini, kita tak pernah benar-benar bisa sendiri."
JADIKAN AGEN KAMI MENJADI FAVORIT ANDA ,
ReplyDeleteAYOO BERGABUNG BERSAMA RIBUAN MEMBER KAMI YANG LAINNYA
HANYA DI HTTP :// WWW.ARENA-DOMINO.COM
BONUS ROLLINGAN TERBESAR 0,3 % SETIAP MINGGUNYA .
Bosan tidak tahu mau mengerjakan apa pada saat santai, ayo segera uji keberuntungan kalian
ReplyDeletehanya di D*E*W*A*P*K / pin bb D87604A1
dengan hanya minimal deposit 10.000 kalian bisa memenangkan uang jutaan rupiah
dapatkan juga bonus rollingan 0.3% dan refferal 10% :)