Judul: Me Time
Penulis: Lea Agustina Citra, Ken Terate, Ruwi Meita, Mia Arsjad, Donna Widjajanto
Penyunting: Donna Widjajanto
Penyelaras aksara: Dwi Ratih Ramadhany
Perancang sampul: Orkha Creative
Penerbit: PT. Gramedia Pustaka Utama
Terbit: 2018
Tebal: 272 hlm.
ISBN : 9786020387413
Penulis: Lea Agustina Citra, Ken Terate, Ruwi Meita, Mia Arsjad, Donna Widjajanto
Penyunting: Donna Widjajanto
Penyelaras aksara: Dwi Ratih Ramadhany
Perancang sampul: Orkha Creative
Penerbit: PT. Gramedia Pustaka Utama
Terbit: 2018
Tebal: 272 hlm.
ISBN : 9786020387413
Setiap orang normal, betapa pun sibuknya, selalu memerlukan me time-nya sendiri. Waktu untuk diri
sendiri penting untuk menyegarkan kembali pikiran, untuk mengisi lagi semangat,
serta untuk mengingat kembali sisi kemanusiaan kita. Sehebat apa pun diri ini,
kita butuh untuk sesekali menjadi diri sendiri, untuk mengakui bahwa kita masih
manusia biasa yang butuh beristirahat. Berbagai penelitian banyak dilakukan
untuk mengungkap pentingnya “me time” ini bagi kewarasan jiwa dan juga untuk
kebahagiaan manusia itu sendiri. Tanpa ada waktu untuk menikmati menjadi diri
sendiri, mungkin kita malah akan lupa dengan siapa diri sejati kita. Dengan
demikian, tidak ada salahnya meluangkan waktu melakukan “me time”, sebagaimana
yang dikisahkan dengan baik sekali oleh lima ibu muda di buku ini.
Awalnya, saya mengira Me
Time ini berisi tulisan para mamah muda kekinian terkait bagaimana mereka
mengupayakan atau menikmati “me time.” Ternyata, bukan. Me Time adalah sebuah kumpulan cerita karya lima pengarang wanita ternama yang juga
para ibu muda. Luar biasa para ibu ini. Mereka mampu untuk tetap konsisten
menulis walau disibukkan dengan tanggung jawabnya sebagai para ibu dengan anak
dan suami yang harus diurus. Membaca Me
Time ibarat kita membaca kumpulan cerita dengan gaya penulisan serta genre yang beragam. Kesemuanya disatukan
oleh tema serupa: perjuangan para ibu muda untuk bisa menikmati “me time.”
Seperti kita tahu, kelompok mamah muda adalah salah satu
golongan istimewa yang paling butuh
menikmati “me time” tetapi sekaligus paling sulit mendapatkannya. Proses
mengandung dan melahirkan anak memang sesuatu yang memberikan rasa bahagia tak
terkira. Tetapi, tak bisa dipungkiri, melahirkan seorang bayi juga berarti
kesediaan untuk merelakan 90% waktu pribadinya hanya untuk di buah hati.
Bukannya tidak bersyukur atau bagaimana, tetapi dari membaca kisah-kisah yang
dituturkan di buku ini sangat menyadarkan pembaca betapa para ibu hebat ini
adalah manusia juga. Mereka tetap membutuhkan dukungan, bantuan, pengertian,
dan juga “me time” justru agar mereka tetap bisa kuat menjalani tugas penting nya sebagai para ibu.
Saya belum pernah membaca komik
serial Topeng Kaca—walau teman-teman
cewek saya begitu sering membicarakannya. Kisah pertama di buku ini, Save the Last Dance ditulis oleh Mbak
Lea Agustina Citra dan memiliki kaitan besar dengan Topeng Kaca. Kisah seorang ibu muda yang merasa kehilangan dirinya sendiri semenjak dia memutuskan
menikah muda dan kini menjadi ibu dari 3 anak. Dalam kesibukan hariannya yang dianggapnya
menjemukan, Maya berandai-andai dirinya kini pasti sudah jadi seorang bintang
besar andai dulu dia tidak menikah muda dan memilih mengejar kariernya. Kemudian,
impiannya tiba-tiba terkabul. Masihkah Maya merindukan kehidupannya yang lama?
Ataukan, seperti dalam kisah-kisah itu, tentang setiap penyesalan yang datang
terlambat. Cerita ini adalah yang paling panjang, dan rada bertele-tele di
tengah, tetapi memiliki ending yang unik dan memuaskan.
Kisah kedua, Setelah Fio Hadir karya Ken Terate dan Tiket karya Donna Widjajanto memiliki nuansa yang agak serupa. Tentang
curhatan seorang ibu muda yang kewalahan dalam mengurus bayinya. Tetapi, di
saat yang sama. Sang ibu tidak mau mengakui kalau dirinya kewalahan. Apalagi, ketika dirinya dibanding-bandingkan
dengan kemampuan ibu atau ibu mertuanya. Cerita-cerita ini seolah ingin
menunjukkan tidak apa-apa jika kita meminta bantuan. Bahkan pahlawan super pun
butuh dibantu kadang-kadang. Tidak ada salahnya meminta bantuan atau
membutuhkan bantuan. Ini adalah hal yang sangat manusiawi, termasuk bagi para
ibu muda di dua kisah ini. Untungnya, keduanya memiliki sosok suami yang
pengertian. Cerita
ketiga karya Ruwi Meita
adalah yang paling bikin kaget. Genrenya rada-rada horor dan berbau sejarah,
sama
sekali berbeda dengan empat cerpen lainnya. Alur flashback yang khas
mbak Ruwi bikin aura bingung di awal tapi tepok jidat kagum di belakang.
Pokoknya cerita ini mbak Ruwi banget, yakin.
.
.
Cerita keempat Pangeran untuk Nina karya Mia Arsjad adalah yang paling romantis di
antara lima kisah di Me Time. Cerita
ini unik karena menghadirkan sosok singel parent bernama Nana. Sebagai ibu
tunggal yang harus membesarkan anaknya sendirian, Nana hampir lupa bagaimana
rasanya memiliki “me time”. Untungnya, Nana memiliki “pacar” yang sangat
pengertian. Berkat jasa sang kekasih, Nana akhirnya bisa menikmati me timenya
sepekan penuh. Masalahnya di sini, apakah Nana bisa benar-benar menikmati “me
time” tanpa merasa bersalah? Dia tahu me time itu penting, tetapi Nana masih
merasakan hal tersebut sebagai sesuatu yang keliru. Begini, kita kadang sering
merasa bersalah ketika mengutamakan diri sendiri dan bukan orang lain, bahkan
ketika kita benar-benar membutuhkannya.
Langsung saja, tanpa basabasi dan gosip tetangga sebelah. Saya umumkan pemenangnya. Eh tapi udah denger kabar belum kalau Bu R sekarang sudah balik ke rumahnya? Alhamdulillah sih jadi bisa ngurus cucu dan anaknya. Kabar lain lagi, si Ibu M sekarang numpang loh di rumah mertuanya. Bawa suami baru pula duh ya ampon tetangga oh tetangga. Walah ini malah saya ngosip. Maafkan *ditendang*. Inilah dia sang beruntung. Total ada 9 jawaban masuk tetapi hanya 7 yang saya masukkan dalam undian.
Selamat untuk:
Pemenang akan saya hubungi lewat twitternya. Terima kasih sudah ikutan, kawan-kawan pembaca.
Selamat untuk:
Rini Cipta
Twitter @rinicipta
https://twitter.com/RiniCipta/status/1040769700525891584?s=19
Twitter @rinicipta
https://twitter.com/RiniCipta/status/1040769700525891584?s=19
Pemenang akan saya hubungi lewat twitternya. Terima kasih sudah ikutan, kawan-kawan pembaca.
Mantap nih, jadi penasaran ama buku Me Time ya, perlu banget nih bukunya.
ReplyDeleteMe time favorit aku nulis dan baca buki pastinya. Saat ini aku ngurus 3 blog. Blog Lifestyle aka personal, blog parenting dan blog buku. Kapan nulisnya? Pas anak-anak tidur atau dijaga ayahnya :D Baca buku pun sama, pas anak2 tidur. Dan alhamAlhamdul nya sekarang aku juga merambah jadi bookstagrammer, jadi me time ku nambah deh sama foto-foto buku :D
ReplyDeleteAde Delina Putri
Facebook: Ade Delina Putri
Link share: https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=10205219876332084&id=1701379189
Mas Dion maaf sebelumnya banyak typo hiks.
ReplyDeleteMe time favorit aku nulis dan baca buku pastinya. Saat ini aku ngurus 3 blog. Blog Lifestyle aka personal, blog parenting dan blog buku. Kapan nulisnya? Pas anak-anak tidur atau dijaga ayahnya :D Baca buku pun sama, pas anak2 tidur. Kalo perlu sambil ngopi haha. Alhamdulillah nya nya sekarang aku juga merambah jadi bookstagrammer, jadi me time ku nambah deh sama foto-foto buku :D
Ade Delina Putri
Facebook: Ade Delina Putri
Link share: https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=10205219876332084&id=1701379189
Nama:Lia Amilinda Putri P.
ReplyDeleteFB: Lia Amelinda Putri
IG: liam3linda
Link share: https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=10209737523035168&id=1843587984
...
Seperti membaca kisahku, seorang ibu yang juga bekerja selama 8 jam lamanya, dengan bayi dan balita sekaligus tentu me time sepertinya hal yang sangat sulit kumiliki, tak harus ke salon atau ngemall, bisa rebahan sambil membaca buku sekaligus sampai tamat saja rasanya sangat istimewa dan menjadi terfavorit yang selalu ku nantikan.
Me time favorit aku tu baca buku sambil males-malesan ditambah ada cemilan dan minuman yang penambah semangat. Cukup sederhana tapi bikin aku bahagia ~
ReplyDeleteNama : Seffi Soffi
Twitter : @seffiii
Linkshare : https://twitter.com/seffiii/status/1039547642445934592?s=19
Me time ala aku itu menikmati kisah. Bisa dari baca, nonton atau sekedar scrolling media sosial dan melihat update kehidupan orang-orang.
ReplyDeleteNama : Heni Susanti
Twitter : @hensus91
Link share : https://twitter.com/hensus91/status/1040225775037820930
Me time favoritnya ada banyak, tergantung maunya apa XD kadang cuma sekedar baca buku dan scroll medsos juga udah bisa balikin mood lagi. Tapi kalau dirasa cara itu kurang ampuh, biasanya pergi ke tempat-tempat yang rindang atau sekedar muter-muter aja naik busway itu bikin otak jadi seger buatku :D cara ini dilakuin kalau lagi bosen sama orang-orang terdekat si seringnya begitu..
ReplyDeleteBeberes kamar kosan,ngubah posisi barang-barang di kamar, nyuci baju pun bisa bikin mood jadi bagus lagi karna kalau udah liat kamar bersih+wangi tuh rasanyaaaa.. Ya bikin semangat lagi aja gitu, MeTime yang tetep produktif wkwk. Cara ini ampuh banget untuk bangkitin semangat belajar :D
Jadi, pilihan untuk me time ala aku ada banyak. Tergantung latar belakang yang bikin aku butuh Me Time itu apaa :D
Nama : Asya Fadillah
Twitter : @asyafdlh
Link share : https://twitter.com/asyafdlh/status/1040720818576084992?s=09
Me time versiku adalah diem di rumah seharian hahaa.. pada dasarnya aku memang mahluk rumahan. Jadi setiap ada libur, cukup diem di rumah dan melakukan apapun sesuka hati. Udah bisa bikin bahagia banget. Biasanya sih tiduran, baca novel, nonton film, dengerin musik, ngobrol lebih lama sama keluarga.
ReplyDeleteRini Cipta
Twitter @rinicipta
https://twitter.com/RiniCipta/status/1040769700525891584?s=19
Nama: Rina Fitri
ReplyDeleteTwitter: @Rinafiitri
Link Share:
https://twitter.com/Rinafiitri/status/1040944997783166976
Me-time favoritku itu hal2 yang simpel dan nggak mahal. Pertama aku itu suka baca apapun. Jadi mau baca novel, bacain chat yang numpuk di grup sampek ratusan, atau baca artikel tentang astronomi, ampuh banget buat jadi me-time. Terus aku juga suka nonton. Berhubung di kotaku belum ada bioskop, jadi nonton di tv sama laptop aja. Terus aku juga anaknya suka beres2. Jadi nyuci piring, baju, sampek bersihin galeri di hp dengan ngehapus foto-foto blur di hp juga me-time tuh buat aku. Simpel dan murah banget sih ya me-time aku, yang penting bisa bikin bahagia dan bawa good vibes aja:)