Judul: Men's Guide to Style
Penyusun: Titoley Yubilate Tako
Tebal: 157 hlm
Penyusun: Titoley Yubilate Tako
Tebal: 157 hlm
Cetakan: April, 2014
Penerbit: Gagas Media
Bagi pria, urusan fashion dan cara berbusana tidak seribet kaum wanita. Tapi bukan kemudian pria tidak perlu tahu tentang bagaimana cara berpakaian yang baik dan benar. Inilah yang mungkin menjadi tujuan si penulis, yang juga seorang blogger menswear kenamaan. Bahwa memang benar dalam berbusana pria tidak seribet wanita. Tetapi, seorang pria yang tahu bagaimana cara berbusana akan terlihat jauh lebih menawan di mata kaum wanita.
Saya pun yang biasanya cuek dengan urusan berpakaian (karena jatahnya habis buat beli buku ngoahahaha) menjadi tahu banyak hal yang penting untuk diketahui terkait pakaian. Pertama dan utama, saya jadi tahu perbedaan antara fashion dan style. Yang pertama bisa berubah-ubah mengikuti zaman, yang kedua melekat dan menjadi ciri khas diri. Yang pertama bisa ngabisin duit kalau dituruti, sementara yang kedua memang harus dikejar dan dicari.
Aturan pertama dalam berbusana adalah FIT, alias pas, tidak kegedean maupun kekecilan. Sebuah pakaian dikatakan pas saat dipakai ketika ia memenuhi empat tanda berikut ini:
(1) Menunjang bentuk tubuh sehingga terlihat lebih menarik.
(2) Tetap bisa bernapas lega sekalipun bajumu terlihat slim.
(3) Saat bercermin, you feel good about yourself.
(4) Teman kerjamu memuji penampilanmu
(5) Jangan lupa, harga juga harus pas/fit dengan kantong
Jangan ragu pergi ke penjahit (cari penjahit yang sudah langganan) untuk mengepas baju/celana yang baru kamu beli di departemen store. Jangan menggulung celana jeans atau celana bahan yang kepanjangan, usahakan warna/motif kaus kaki sesuai warna celana, dan pilih yang klasik ketimbang yang hanya sekadar menarik. Semakin dewasa, pilih tas/sepatu yang berbahan kulit karena akan lebih awet dan terlihat klasik.
Sayangnya, buku ini ditulis tahun 2014, sementara pergerakan mode busana pria lumayan kencang. Celana chino sama sekali ga dibahas di buku ini. Padahal di tahun 2019, ada lagi tren muncul celana jogger. Pada pembahasan terkait grooming, penulis menyarankan untuk datang ke salon setiap dua minggu sekali. Haduh ... yang ini nggak kuat duitnya Mas. Tapi menarik sarannya untuk pangkas rambut setidaknya satu minggu sebelum kamu menghadiri peristiwa penting.
Nasihat lain yang masuk: Hindari memakai jeans dengan atasan batik di acara resmi/formal, misalnya resepsi. Untung sekarang ada celana chino yang bisa dipadupadankan di acara resmi maupun santai. Terima kasih para penemu celana chino. Ada sedikti tambahan tentang berdandan alias grooming di buku ini. Memang nggak seribet dandan ala cewek sih. Penulis lebih menekankan pada perawatan kulit, bukan make up.
Jadi, ayo temukan style kamu, tapi jangan jadi korban fashion.
No comments:
Post a Comment