Thursday, June 27, 2024

Sapiens; A Graphic History #2 (Sapiens Grafis vol. 2: Pilar-pilar Peradaban)

Judul: Sapiens: A Graphic History #2 (Sapiens Grafis vol. 2: Pilar-pilar Peradaban)
Penyusun: David Vandermeulen, Yuval Noah Harari, Daniel Casanave, 
Penerjemah: Tyas Palar
Tebal: 256 hlm
Published: January 12, 2022 
Penerbit: Kepustakaan Populer Gramedia
ISBN: 9786024817558




Terkaget-kaget baca buku ini, karena banyak anggapan, teori, gagasan besar, bahkan ajaran agama yang selama ini telah menjadi landasan peradaban selama ribuan tahun kayak dijungkirbalikkan habis-habisan. Peradaan dideskonstruksi, dipecah-pecah sesuai pemahaman seorang ahli biologi, ahli antropologi, ahli sejarah, dan entah ahli apa lagi. Tidak hanya karakter di buku ini yang kaget, saya pun kaget disodori gagasan betapa selama ini peradaban manusia dipertahankan oleh sesuatu yang FIKSI. Penulis memang berani banget menyebut banyak gagasan besar di dunia (mulai dari Deklarasi Kemerdekaan Amerika, Hukum Hammurabi, bahkan sejumlah kitab suci) sebagai fiksi.


Tetapi, fiksi ini pula yang menjadikan segala sesuatu tetap teratur di tempatnya. Fiksi inilah yang berhasil menjalin sebuah tatanan dan dapat mempersatukan miliaran orang dalam satu kesatuan solid, entah itu berupa ajaran agama atau kepercayaan, sistem politik, atau HAM. Termasuk kepercayaan fiksi bahwa selembar kertas yang kita sebut dengan uang (dengan nilai intrinsik tak seberapa) dapat ditukar dengan semangkuk bakso atau seuntai kalung berlian! Bayangkan jika orang-orang sudah tidak lagi mau mempercayai konsep uang sebagai alat pembayaran yang sah, hasilnya adalah kekacauan.

Memang agak berat tema buku ini. Dibutuhkan pemikiran yang sanggaaaaatttt terbuka untuk membacanya. Ketika segala sesuatu dinilai secara empiris, berdasarkan bukti ilmiah dan terukur, nilai-nilai baik dan salah menjadi tidak berlaku. Kita bisa meneliti gen dan kromosom dalam DNA manusia, tapi mustahil untuk menilai sesuatu itu baik atau kurang baik atau bahkan keliru secara empiris. Jadi tidak heran kalau homoseksualitas dianggap wajar di buku ini (kaget juga pas baca ending buku ini dan Harari menulis "Kepada suami tersayang ...") dan sejumlah ajaran agama dibilang fiksi. Untuk ukuran sebuah buku bestseller, Sapiens memang buku yang berani! 

Salah satu tema yang dideskontruksi habis-habisan adalah dominasi gandum. Bersama nasi dan jagung, sumber pangan utama manusia sedunia ini dianggap telah "menipu" manusia sehingga mereka menjadi lebih "lemah". Sebelum gandum dibudidayakan, manusia awal lebih kuat, lebih menikmati hidup, dan cenderung lebih damai karena mereka hidup berpindah dan mengandalkan alam. Penanaman gandum menjadikan manusia menetap, bercocoktanam, punya waktu luang sambil menunggu panen, dan akhirnya menciptakan desa. Desa berkembang jadi kota, banyak kota timbul penguasa, dan penguasa-penguasa saling ingin berkuasa sehingga timbullah ....er perang. Semuanya karena gandum!

Di akhir buku, lewat Doctor Fiction, Harari menuliskan bahwa FIKSI itu tetap dibutuhkan agar dunia eh peradaban tetap bisa berjalan sebagaimana adanya. Hanya saja, kita dan generasi saat ini punya tanggung jawab untuk membuat Fiksi yang lebih baik di masa depan.

No comments:

Post a Comment