Thursday, February 15, 2024

Wisata Hits di Jogja

Judul: Wisata Hits di Jogja
Penyusun: Anton Prabu Semendawai dan N.H. Sudibyo

Kota Yogyakarta mempunyai potensi objek wisata, letak geografis yang strategis, serta sarana dan prasarana yangmendukung sebagai kota tujuan wisata. DIY memiliki luas tersempit setelah Provinsi DKI Jakarta. Namun demikian, hal tersebut tidak membuat DIY menjadi daerah yang kecil dalam bidang pariwisata, karena buktinya propinsi ini mampu menyandang predikat kedua sebagai daerah tujuan wisata setelah Provinsi Bali. Dalam libur Nataru 2024, Jogja bahkan melesat menyalip Bali dan menjadi kota tujuan wisata paling favorit.

Keberhasilan Jogja tidak lepas dari promosi yang gencar. Salah satunya promosi dari mulut ke mulut dan juga lewat media sosial. Kepuasan, trust dan commitment dapat menciptakan word of mouth yang positif bagi pelanggan. Pelaku usaha harus terus berusaha memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen guna untuk menciptakan pengalaman positif bagi konsumen sehingga menimbulkan respon emosional yang dirasakan selama mendapatkan apa yang sesuai dengan harapan mereka.

Jogja sebagai Kota Wisata Kuliner 

Tujuan makan tidak hanya untuk mengenyangkan perut, tetapi merupakan sebuah pengalaman. Orang sekarang makan di luar selain cari enaknya juga penasaran dengan viralnya. Pembelanjaan kuliner untuk wisatawan nusantara merupakan pengeluaran terbesar kedua setelah akomodasi, sedangkan untuk wisatawan mancanegara menduduki peringkat keempat setelah Biro perjalanan wisata, produk kerajinan, dan akomodasi

 Wisata kuliner menjadi salah satu wisata unggulan di Kota Yogyakarta karena berkarakteristik urban tourism, tidak memiliki potensi wisata alam. Pariwisata kuliner merupakan perjalanan yang direncanakan untuk menemukan makanan dan minuman, serta mendapatkan pengalaman gastronomi yang berkesan. Kenapa wisata kuliner harus diseriusi, karena: Pengeluaran untuk makanan mencapai sepertiga dari total pengeluaran perjalanan pariwisata itu sendiri, di mana makanan lokal menjadi komponen utama dalam sebuah aktivitas wisata dan industri pariwisata (Kivela & Crotts, 2005).

Beberapa kendala yang dihadapi dalam pengembangan pariwisata kuliner di Kota Yogyakarta yakni akses jalan yang relatif sempit, kesulitan area parkir, sarana prasarana yang belum memadahi, dan belum optimalnya dukungan masyarakat. Isu kuat yang melekat di Kawasan wisata Malioboro yakni harga kuliner yang tidak wajar sehingga menjadipenghalang bagi wisatawan yang ingin menikmati kuliner di sepanjang jalan Malioboro. Hal ini disebabkan oleh perilaku sebagian pelaku usaha pariwisata yang mementingkan keuntungan jangka pendek, tanpa memperhatikan citra pariwisata Kota Yogyakarta dalam jangka panjang.

Dalam upaya pemasaran, pemerintah daerah perlu mengajak influencer dan akun-akun publik besar yang berkecimpung pada bidang kuliner. Langkah ini dinilai sangat efektif dan memiliki daya jangkau yang luas. Sejarah dan budaya Kota Yogyakarta dapat diceritakan melalui berbagai kuliner yang ditawarkan, melalui storytelling di balik produk kuliner. Inovasi produk harus dilakukan tanpa meninggalkan keaslian sebagai identitas budaya. Contoh bagus adalah bakpia dengan aneka isian yang menyesuaiakan selera kekinian tapi tetap sesuai pakem tradisionalnya.

 

Kota Yogyakarta sebagai Kota Gastronomi

Kota Yogyakarta mempunyai potensi untuk dikembangkan sebagai kota gastronomi, bukan hanya sekedar kuliner. Kuliner mempunyai makna yang lebih sempit dibandingkan gastronomi, yakni sebatas aktivitas menikmati makanan. Sementara gastronomi mempunyai makna menikmati makanan disertaidengan pengalaman mempelajari sejarah dan budaya sebuah makanan.

Makanan tradisional adalah makanan yang dibuat dari bahan yang dihasilkan di daerah setempat kemudian diolah dengan cara dan teknologi yang dikuasai oleh masyarakat setempat. Produk makanan tradisional mempunyai ketampakan, citra rasa, dan aroma yang sangat dikenal dan disukai bahkan dirindukan oleh masyarakat setempat. Bahkan, makanan tradisional menjadi identitas kelompok masyarakat asal makanan dan dapat digunakan sebagai sarana pemersatu bangsa dan membangun rasa cinta tanah air.

 

 

No comments:

Post a Comment