Saturday, February 17, 2024

Kimia Kuliner

Judul: Di Balik Beras Plastik, Tahu Plastik, dan Kluwek!

Penulis: Harry Nazarudin

Tebal: 126 halaman, Paperback

Cetakan: Pertama 2015 

Penerbit: Literati

ISBN 9786028740470



Memasak sejatinya adalah sebuah proses kimiawi. Ada proses kimia ketika daging menjadi matang luar dalam dan berubah menjadi gurih setelah dicemplungkan dalam minyak yang titik didihnya mencapai 200 derajat Celcius. Tetapi, daging belum tentu matang di bagian dalam jika hanya direbus dengan air karena air akan mendidih di suhu 100 derajat. Inilah kenapa, daging ayam direbus dulu sebelum digoreng. Selain untuk membunuh kuman, ya biar matang maksimal luar dalam. 

"Pada hakikatnya, bagi kebanyakan kami, kimia bukanlah ihwal yang sulit-sulit amat--melainkan sulit banget." (Bondan Winarno)

Ini salah satu penjelasan tentang kimia kuliner di buku ini. Di dalamnya masih ada penjelasan kimiawi tentang sejumlah makanan seperti pueyeum, proses bikin air mineral, juga tentang dua isu yg sempat viral beberapa tahun lalu tentang beras plastik dan gorengan yg dicampur plastik agar lebih renyah. Kenapa air mineral kayak ada manis manisnya? Bagaimana biji kluwek bisa berubah hitam dan racun sianidanya bisa bilang sehingga kita bisa bikin rawon yg nikmat? Ternyata singkong mengandung kadar sianida yang tinggi dan bagaimana leluhur kita punya cara ampuh untuk menghilangkannya? 

Semua isu kuliner yang pernah marak dibahas singkat tapi tetap mengesankan. Tidak perlu menjadi seorang ahli kimia untuk bisa tahu bagaimana proses memasak daging atau mengapa kita tidak bisa mengoreng dengan air biasa padahal air dan minyak goreng sama-sama zat cair. Paling menarik adalah tentang perbedaan antara baking powder dan baking soda. Selama ini kita mungkin sudah tahu kalau dua bahan itu berbeda tetapi saya nggak nyangka kalau bedanya bisa seberbeda itu.

Selain penjelasan singkat, ada juga resep dan sedikit curcol penulis. Gaya penulisannya juga luwes, mirip gaya tulisan di mailing list yang dulu sempat populer. Ini yang bikin buku ini terasa enak banget diaca karena selain disampaikan ahlinya, juga dibawakan dengan santai dan kocak mengakak. Satu kalimat untuk buku ini: tipis tapi banyak ilmunya.

No comments:

Post a Comment