Judul: Arterio
Pengarang: Sangaji Munkian
Editor: Auliya Millatina Fajwah
Cetakan: 2017
Tebal: 403 hlm
Penerbit: bitread
Selalu senang tiap kali ada novel fantasi karya anak negeri yang diterbitkan. Secara tahu sendiri, betapa toko buku kita dibanjiri oleh novel-novel fantasi terjemahan. Karya novelis lokal bukannya tidak hadir, hanya mungkin kalah gemanya karena kurang promosi. Padahal, Indonesia adalah sumber ide cerita fantasi yang kaya sekaligus gudangnya orang-orang kreatif. Harusnya, lebih banyak fiksi fantasi bagus lahir di negeri ini. Mungkin penulis-penulis kita butuh belajar lagi (hei, kita semua juga kan?) serta poles-poles sedikit agar orisinalitas itu muncul. Tetapi, sebuah peradaban besar dimulai dari pembangunan kecil. Dan, Arterio bisa menjadi batu awal dari bangkitnya fiksi fantasi Indonesia.
Arterio berkisah tentang para siswa di Nimbel, sebuah sekolah di Kerajaan Kartanaraya yang siswanya dibagi menjadi lima golongan jurusan. Lima jurusan yang sekaligus menjadi penanda status sosialnya (jadi ingat Divergent). Pada usia tertentu, setiap anak akan diinisiasi untuk menentukan akan masuk ke jurusan apa yang cocok untuk mereka. Lazuar untuk mereka yang mencintai ilmu hayat, Vitarea bagi peminat telaah muggle eh ilmu tentang manusia, Arterio untuk yang ingin menjadi penyembuh, Pragma bagi peminat studi teknik, dan Zewira bagi para perwira pelindung negara. Keren ... saya suka penamaan-penamaan jurusannya. Unik, terasa unsur lokalitasnya, sekaligus sangat melambangkan.
Standarnya, anak akan meniru orang tuanya. Jika ayah ibunya seorang arterio, anaknya pun biasanya juga arterio. Perkecualian bila anak yang bersangkutan terindikasi memiliki kurania atau bakat khusus yang menonjol. Dengan kurania ini, dia bisa dimasukkan ke kategori yang berbeda dengan keluarganya, bahkan di kategori yg lebih tinggi. Setiap anak yang terpilih lalu dimasukkan dan dididik dalam kampus-kampus khusus. Nah ini jadi keinget Hogwarts. Dalam kampus inilah mereka mempelajari berbagai hal tentang bidang mereka. Di separuh pertama buku ini, kita diajak belajar di kelas ramuan bersama trio sekawan: Zag, Nawacita, dan Tio.
Zag tidak pernah ingin jadi seorang penyembuh. Keinginannya adalah masuk jurusan Zewira agar bisa menjadi pejuang kuat seperti ayahnya. Padahal, remaja ini termasuk berbakat dalam meramu aneka ramuan mujarab. Sayangnya, bakatnya diarahkan untuk membuat ramuan pembunuh dan bukannya ramuan penyembuh. Keinginannya untuk bertarung tidak padam meskipun bakatnya ada di kelas penyembuh. Pada akhirnya, ketika Zag dipertemukan dengan kondisi di mana dia memang harus bertarung atau mati, remaja itu menemukan tempat sejatinya di Nimbel."Seberbeda apa pun kau dengan orang lain, jika mereka peduli maka mereka adalah temanmu." (hlm. 124)
Pada bagian kedua, giliran pembaca diajak belajar jadi Zewira. Kali ini POV-nya ganti. Jika di separuh awal kita bersama Zag, maka di paruh kedua pemandunya adalah Neng Nawacita. Bagian kedua ini lebih banyak adegan berantem secara fisik. Tetapi entah kenapa saya kok lebih suka bagiannya Zag dengan aneka istilah jurusan kesehatan yang unik. Rasanya, diksi penulis yang sangat orisinal itu terasa benar-benar hidup di separuh awal. Tetapi, keduanya sama-sama menampilkan kisah yang enak diikuti. Juga bakal ada dua pertarungan epik di buku ini. Kece.
Buku ini dari luar tidak terlalu tebal, tetapi ternyata ada 400 hlm dengan font mungil ketika kita membukanya. Terus terang butuh waktu lumayan lama membacanya sampai selesai. Aroma Harry Potter dengan kelas ramuannya langsung menyapa di halaman-halaman awalnya. Saya khawatir jangan-jangan ini bakal jadi HarpotWannabe lagi. Untungnya enggak. Kelas ramuan di sini lebih terasa ilmiah sihiriyah. Salut saya sampaikan ke penulis karena bisa mengkreasikan kisah ramuan berbau sihir tanpa harus membebek sama kelas Prof. Snape.
Bagian pembagian ala Divergent juga cukup mengganggu saya. Apalagi pas si Zag merasa berada di jurusan yang salah, seperti bakal mengarah ke factionless alias enggak masuk kategori mana pun. Untungnya, pertanyaan ini langsung ngumpet begitu ada adegan perang yang cukup twisted di tengah. Tapi, sekali lagi saya sangat terhibur dengan cara penulis mengayunkan kata-katanya. Terasa, gimana ya ... orisinal, apalagi bagian penamaan wilayah dan nama ramuan.
Tentang editing adalah yang paling mengganggu saya saat membaca buku ini. Saya sampai harus bolak balik nanya ke editor fiksi buat ngecek kata kata macam kebersinaran. Kata beliau, sah sah saja katakata itu sebagai diksi dari penulis. Tapi kalau typo? Lumayan banget typo di buku ini, sungguh disayangkan untuk kisah sebagus Arterio. Akhirnya, saya diberi nasihat untuk mengabaikan dulu editingnya dan fokus ke cerita. Saya jadi lebih bisa menikmati membaca Arterio.
Nama: Hapudin
Twitter/Email: @adindilla/hapudincreative@gmail.com
Selamat kepada pemenang terpilih. Saya tunggu konfirmasi alamatnya di Twitter ya. Terima kasih.
Nama:Sandra Febry Adriani
ReplyDeleteMedia sosial/email kamu: Twitter @sandrafaa email sandra.faa12@gmail.com
Link share:https://twitter.com/sandrafaa/status/1072098451121364992?s=19
Jawaban:
Sebagai seorang siswa baru di Nimbel, jurusan apa yang paling tepat buatmu? Jelaskan alasannya sesuai dengan kualitas/sifat pribadimu."
Sebenarnya hampir tidak ada yang cocok dengan kepribadianku, apalagi di dunia nyata aku berkecimpung di dunia sosial sehingga jurusan saya juga berputar di di ips. Jadi, ketikaaa sayangnyaaa jurusan pada sains semua, saya jadi bingung toh mau milih apa. Kalau pilih lazuar bisa bisa rambut saya beruban semua,Arterio sama pragma sudah bukan minat saya lagi, Zewira, saya lari aja ga bisa. Jadi mungkin cocoknya belajar di jurusan Vitarea, walau ga tau apa ilmu manusia ini, saya harap bukan tentang anatomi atau fisiologi yaaa😂
Nama: Hapudin
ReplyDeleteTwitter/Email: @adindilla/hapudincreative@gmail.com
Link share: https://twitter.com/adindilla/status/1072493383602577409?s=19
Jawaban:
Saya pengen masuk jurusan Lazuar (mempelajari ilmu hayat). Gimana pun juga saya pengen bumi tetap asri. Mungkin dengan mempelajari mahluk hidup, terutama binatang dan tumbuhan, bisa memperlambat kerusakan bumi. Setidaknya usaha menyeimbangkan keberadaan antara binatang dan tumbuhan dapat menjaga poros kehidupan bumi di jalur terbaiknya. Walaupun sebenarnya permasalahan kerusakan bumi asalnya dari manusia itu sendiri. Namun, membenahi manusia yang keras, butuh waktu lebih lama, butuh usaha ekstra keras, dan butuh keajaiban. Dan keuntungan lain dari memperbaiki keberadaan binatang dan tumbuhan, kebutuhan manusia dari segi pangan, akan tercukupi.
Pasti heran, kenapa mempelajari ilmu hayat berkaitan dengan kebutuhan dan keseimbangan alam. Saya membayangkan berfokus mempelajari padamengembangbiakkan dan memperbanyak populasi sampai batas wajar. Bukan untuk 'menciptakan' varietas baru ya. Saya percaya pada apa yang Allah sudah ciptakan (binatang dan tumbuhan)merupakan rahmat terbaik tanpa harus menciptakan (eksperimen berlebihan) bentuk aneh lainnya.
Nama:Maulidi Zikri Nur
ReplyDeleteMedia sosial/email kamu: Instagram: @reviewinbuku & Email: nmaulidizikri09@gmail.com
Link share:https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=1370895479718991&id=100003956562754
Jawaban:
Sebagai seorang siswa baru di Nimbel, jurusan apa yang paling tepat buatmu? Jelaskan alasannya sesuai dengan kualitas/sifat pribadimu.
Kalau saya di Nimbel, saya akan memilih jurusan Zewira bagi perwira pelindung negara itu 😂 Walaupun gak cocok sih aku jadi perwira.. Tapi, seuai Undang-Undang bahhwa setiap warga negara wajib untuk bela negara. Nah, aku juga pengen tuh buat jadi pelindung negara biar aman damai sentosa.. Udah deh, itu doang alasannya 😂
Semoga aku berjodoh dengan buku fantasi lokal ini.. Karena jarang banget jumpa buku fantasi lokal.. Baru baca 1 buki fantasi lokal
Nama: Gusti A.P.
ReplyDeleteMedia sosial/email kamu:https://twitter.com/onionkiddo //e-mail: nekoyuina@yahoo.co.id
Link share:https://twitter.com/onionkiddo/status/1073441282368757760
Jawaban: Kalau bisa jadi siswa baru di Nimbel kayaknya aku cocok di Arterio yang buat para penyembuh. Soalnya aslinya aku "suka menyembuhkan orang". Meski aku nggak menguasai ilmu kedokteran, aku suka menyembuhkan orang dengan kekuatan kata-kata. Banyak orang yang suka curhat dan menitipkan kisah-kisah tergelap mereka padaku. Kadang aku heran, ternyata dengan jadi pendengar yang baik, mereka bisa merasa tersembuhkan. Aku suka memilih kata-kata yang tepat untuk menyembuhkan mereka yang hatinya terluka. Nggak cuma orang lain yang tersembuhkan, hal ini juga membantuku menyembuhkan diri sendiri.
Tentu bakal senang banget kalau akhirnya bisa belajar ilmu penyembuhan yang sebenarnya seperti di Arterio. Nggak cuma menyembuhkan psikis, tapi juga fisik secara konkret.
Nama: Wenny Dwi Sunarto
ReplyDeleteMedia sosial/email kamu: ig: @wennydwist / fb: Wee Dee / Email: jsnew8168@gmail.com
Link share:
https://www.instagram.com/p/BrW13z8gz3w/?utm_source=ig_share_sheet&igshid=8k2nwfyzdfy1
Jawaban: kalau aku sih pasti akan memilih jurusan ARTERIO. Kenapa?, mengapa?, why?, hahahhaha. Karena jurusan itu pas banget sama cita-citaku dari kecil until now yang kagak kesampaian. Beruntung banget kan, kalau beneran bisa masuk sekolah Nimbel dan bebas menentukan jurusan yang dipilih. Apalagi, jurusan Arterio itu adalah jurusan yang mempelajari bagaimana menjadi seorang penyembuh, kalau di dunia nyata sih namanya bisa Dokter atau Mantri. Xixixi. Nih ya, kalau boleh berfantasi, di sekolah Nimbel gak cuman diajari cara menyembuhkan orang sakit fisik aja, Tapi juga menyembuhkan psikis seseorang dan membuat ramuan untuk obatnya. Wah, bakalan dapat gelar ganda kalau dibawa ke dunia nyata. Kenen nih, nah nah nah kan, aku udah mulai kebawa ke dunia arterio. Padahal belum pegang bukunya. Hik hik hik.
Nama: Desita Wahyuningtias
ReplyDeleteMedia sosial/email kamu: @desitaw97 (twitter)/ @x4bidden.books (IG)/ desitaw97@gmail.com (gmail)
Link share: https://twitter.com/desitaw97/status/1073829532891701248 & https://www.instagram.com/p/BrZgIVLhS9X/
"Sebagai seorang siswa baru di Nimbel, jurusan apa yang paling tepat buatmu? Jelaskan alasannya sesuai dengan kualitas/sifat pribadimu."
Jawaban:
Vitarea, ilmu tentang manusia. Sejak terbitnya novel Arterio, saya sangat berharap ada sekuelnya yang berkaitan dengan Vitarea. Meski Arterio-nya saja belum punya, tapi saya optimis bakal dapet buku ini suatu hari nanti, hehe. So, udah bisa ditebak kan kalo saya juga bakal ambil jurusan itu andai kata jadi siswa baru di Nimbel :) .
Alasannya karena bagi saya, mempelajari tentang manusia itu selalu menarik. Mengamati manusia bisa dibilang sudah jadi hobi saya. Saya suka menebak-nebak bagaimana karakter mereka dari hal-hal yang mereka sukai/benci, menebak ideologis dari latar belakang dan apa yang sering mereka suarakan, dst.
Dengan mengetahui/mempelajari mereka secara mendalam, kita pun jadi tahu bagaimana cara terbaik berhadapan dengan mereka. Karena manusia itu dinamis dan tiap individunya unik, kita nggak bisa pukul rata dalam memperlakukan mereka. Kurasa itu kunci untuk segala hubungan yang bisa dijalin. Dan dengan ilmu ini pula, kita nggak akan merasa takut dengan yang namanya manipulasi atau semacamnya. Karena bisa dibilang, kitalah yang memegang kunci jawabannya.
Bukan bermaksud menilai jurusan yang lainnya tidak sama bagus, hanya saja saya lebih percaya diri untuk beradaptasi dan akan lebih bersinar dengan masuk ke Vitarea.
Alhamdulillah, menang giveaway. Jadi kado akhir tahun ini mah. Terima kasih sebelumnya. Data segera meluncur ya Mas Dion 😀
ReplyDeleteBosan tidak tahu mau mengerjakan apa pada saat santai, ayo segera uji keberuntungan kalian
ReplyDeletehanya di D*E*W*A*P*K / pin bb D87604A1
dengan hanya minimal deposit 10.000 kalian bisa memenangkan uang jutaan rupiah
dapatkan juga bonus rollingan 0.3% dan refferal 10% :)