Judul: Moonlight’s Lullaby
Pengarang: Khi-Khi Kiara
Penyunting: Diara Oso
Cetakan: Pertama, September 2017
Tebal: 232 hlm
Penerbit: Laksana
Pengarang: Khi-Khi Kiara
Penyunting: Diara Oso
Cetakan: Pertama, September 2017
Tebal: 232 hlm
Penerbit: Laksana
Kystaline Robyn Venushara Blackwood, kita panggil saja
Alisha (kok bisa Alisha ya? Ternyata, asal usulnya begini: Ali dari ‘KystALIne’ dan sha dari ‘VenuSHAra’). Gadis kecil ini tinggal bersama ayahnya dan abangnya,
Euro di Brooklyn, New York. Tidak ada yang beda dari gadis kecil. Kenyataannya,
Alisha termasuk gadis yang beruntung karena memiliki ayah dan abang yang sangat
mencintainya. Mereka juga termasuk keluarga menengah sehingga gadis kecil itu
tidak pernah kekurangan secara materi. Alisha hanya kekurangan kasih sayang
seorang ibu. Setiap kali ia menanyakan perihal ibunya kepada ayah dan abangnya,
jawabannya selalu sama, bahwa wanita itu sudah pergi ke tempat yang jauh. Dari
abangnya, dia mengetahui kalau kedua orang tua mereka telah bercerai. Walau
kasih sayang dari ayah dan abangnya tak pernah surut, Alisha sesekali
merindukan juga sosok seorang ibu yang menemani tidurnya, membacakan dongeng
untuknya, bermain dengannya.
Itu sebelum peristiwa kecelakaan itu. Dalam sebuah
perjalanan ke Lousiana, mobil yang ditumpangi keluarga Blackwood mengalami
kecelakaan karena tertabrak truk. Alisha yang duduk di kursi depan mengalami
luka yang paling parah pada bagian kepalanya. Gadis itu harus menjalani rawat
inap secara intensif selama satu bulan di rumah sakit sebelum akhirnya dokter mengizinkannya
dirawat di rumah. Semenjak kejadian itu, Alisha sering mengalami serangan sakit
kepala mendadak. Dokter mengatakan telah terjadi kerusakan pada otak si gadis
kecil sehingga wajar jika sesekali muncul sakit kepala asalkan Alisha tidak
berpikir yang berat-berat. Tetapi, selain sakit kepala, Alisha juga kerap
dihantui dengan halusinasi. Dia bisa mendengarkan suara-suara musik seperti
orang yang sedang bermain piano atau biola. Anehnya, hanya dia yang bisa
mendengarkan suara-suara itu.
"Lagu itu terdengar dekat, tepat di sampingku, mampir sebentar lalu hilang. Sementara itu, kulihat tidak ada yang main piano. Tidak ada orang di ruang keluarga." (hlm. 48)
Ketika Alisha menanyakan itu kepada ayahnya, jawabannya
tetap sama: Alisha sedang berhalusinasi. Tetapi bagaimana bisa halusisasi
sejernih itu suaranya. Anehnya lagi, halusinasi itu semakin spesifik. Setiap
jam 11 malam, Alisha mendengar nada ‘Fur Elisi’ tengah dimainkan di ruang
keluarganya. Awalnya, Alisha mengira ayahnya yang bermain piano, tetapi
ternyata bukan. Rasa penasaran akhirnya mendorong Alisha untuk mengecek sendiri
ke ruang keluarga. Bukan sang ayah yang ia jumpai sedang bermain piano di sana,
tetapi sesosok wanita berambut pirang dan bermata biru dengan kaki yang tak
menapak tanah. Satu hal yang aneh dari sosok itu, dia hanya muncul saat bulan
purnama atau saat sedang ada cahaya bulan. Sosok itu juga hangat dan dapat dipegang
oelh Alisha. Siapa sebenarnya sosok itu? Baik atau jahatkah dia? Benarkah dia
memang ingin bersahabat dengan Alisha ataukah itu sekadar kedok untuk mengelabuhi
dan kemudian memangsa si gadis cilik?
"Tubuhnya mengurus, nyaris terlihat semua tulang-tulangnya, dengan gurat-gurat hitam yang menjalar dari tangan sampai ke kepala. Mulutnya menganga, melebar dari bawah. Darah keluar dari leher, mulut, hidung, dan mata." (hlm. 221)
Novel ini sebenarnya berpotensi seram, terlebih dengan dukungan ilustrasi creepy di halaman belakang. Tetapi, menjadi nanggung karena menggunakan sudut pandang orang pertama tunggal dari seorang anak gadis berusia 8 - 9 tahun yang sering mengalami sakit kepala. Novel ini seperti kehilangan unsur detailnya. Ya, wajar sih anak kecil tidak bisa menggambarkan segala sesuatunya hingga detail. Termasuk yang kurang detail adalah penggambaran tentang hantunya yang kurang deskriptif di tengah. Penulis berulang kali menggambarkannya sebagai wanita pirang bermata biru (yang diulang-ulang entah berapa kali). Suasana saat sang hantu termanifestasi (kok macam Lockwood aja) juga kurang diekpos sehingga saya sebagai pembaca jadi kurang merasakan suasana horornya. Selain itu, setting tempat yang di Amerika Serikat juga kurang terasa di novel ini. jadi Alisha ini tinggal di Brooklyn tapi sepanjang buku ini saya tidak menemukan pemandangan pencakar langit atau kemacetan jalanan khas New York. Lagi-lagi, balik ke si pencerita yang masih kecil sehingga sedikit bisa dimaklumi--meskipun hal-hal semacam itu harusnya juga tidak luput dari pandangan mata seorang anak kecil. (less)
Novel ini sebenarnya berpotensi seram, terlebih dengan dukungan ilustrasi creepy di halaman belakang. Tetapi, menjadi nanggung karena menggunakan sudut pandang orang pertama tunggal dari seorang anak gadis berusia 8 - 9 tahun yang sering mengalami sakit kepala. Novel ini seperti kehilangan unsur detailnya. Ya, wajar sih anak kecil tidak bisa menggambarkan segala sesuatunya hingga detail. Termasuk yang kurang detail adalah penggambaran tentang hantunya yang kurang deskriptif di tengah. Penulis berulang kali menggambarkannya sebagai wanita pirang bermata biru (yang diulang-ulang entah berapa kali). Suasana saat sang hantu termanifestasi (kok macam Lockwood aja) juga kurang diekpos sehingga saya sebagai pembaca jadi kurang merasakan suasana horornya. Selain itu, setting tempat yang di Amerika Serikat juga kurang terasa di novel ini. jadi Alisha ini tinggal di Brooklyn tapi sepanjang buku ini saya tidak menemukan pemandangan pencakar langit atau kemacetan jalanan khas New York. Lagi-lagi, balik ke si pencerita yang masih kecil sehingga sedikit bisa dimaklumi--meskipun hal-hal semacam itu harusnya juga tidak luput dari pandangan mata seorang anak kecil. (less)
THE WINNER
Penasaran sama sosok serem itu, baca aja yok di novel Moonlight’s Lullaby ini. Lagi bokek? Duh
masih tanggal muda masak sudah bokek saja. Baiklah, Penerbit DIVA Press memberi
kesempatan buat teman-teman semua untuk mendapatkan 4 novel ini gratis
sepanjang bulan Oktober 2017 ini. Salah satunya di blog Baca Biar Beken. Saya telah membaca semua jawaban masuk, dan langsung menyadari betapa ketakutan itu memang ada banyak. Masing-masing orang memiliki ketakutan masing-masing, begitu pula saya. Sebagai pecinta kucing, saya kaget ternyata ada orang yang takut juga sama kucing (tetapi ini bisa dimaklumi karena teman saya ada yang takut sama ayam) karena kalau dipikir-pikir, kucing kalau nyakar sakit juga sih.
Ketakutan-ketakutan lain juga pernah dan masih saya rasakan, misalnya saja takut bertemu orang baru, takut kehilangan orang terkasih, takut merasa sendirian, takut dituduh sebagai orang yang bersalah, juga takut kehilangan buku yang dipinjamkan tapi tidak dikembalikan. Saya juga seringkali masih takut sama jalan raya, rasanya kadang jalan raya itu tak ubahnya medan laga tempat semua ego saling bersalipan. Tetapi, masih ada satu ketakutan yang sampai sekarang sering menghampiri dan berusaha saya taklukan: menerima tanggung jawab. Sebagaimana Ikhwan Maulana, saya juga mendapatkan tanggung jawab baru akhir-akhir ini. Ketakutan bahwa saya tidak akan mampu mengemban tanggung jawab itu masih sering menghantui, tetapi akan terus saya lawan dengan pemikiran bahwa setiap orang memiliki tanggung jawabnya masing-masing.
Kita semua pernah, masih, dan akan memiliki ketakutan masing-masing. takut pada sesuatu bukan merupakan bentuk kelemahan, melainkan bahwa tanda bahwa kita manusia normal sebagaimana yang lainnya. Keberanian untuk menghadapinya, pada akhirnya itu semua akan menjadikan kita manusia-manusia luar biasa. Selamat kepada teman-teman semua yang telah berani ikutan kuis ini juga. Kalian huebat.
Nama : isra mairany
ReplyDeleteFb : isra stitchy ilommania
Tautan membagikan : https://mobile.facebook.com/home.php?s=100000841798029&sstr=1521111517926893&stype=s&postid=1521111517926893&gfid=AQBH9_nR5juFPPVI&_rdr
Jawaban : hal terseram versi saya adalah bertengkar dengan keluarga atau teman, krn selama selisih paham hati dan jiwa tdk tenang, gelisah dan mau ngapain pun susah. Mereka adalah org yg kita temui setiap hari, jika bertengkar susah mengontrol dri hr bagaimananya
nama : Farida Endah
ReplyDeleteakun twitter :@farida_271
tautan membagikan : https://twitter.com/farida_271/status/914710077172600832
jawaban : waktu nagih hutang kepada salah satu nasabah yang agak rewel, bukan kita yang marah tapi malah nasabah yang marah, sampai gebrak meja.
Nama : Ida Wulan Sari
ReplyDeleteAkun FB : Umi Arsida
Tautan :https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=2007681952810041&id=100007047665100
Jawaban : hal yang paling menakutkan menurut saya, saat saya sedang ada masalah dengan kakak, dia tipikal orang yang sangat keras, jika ada sesuatu yang tidak sesuai dengan keinginanya (yang menurutnya benar) pasti dia akan langsung marah-marah dan kalau kami sedang ada masalah juga akan berimbas pada orang tua, jadi ngga tega sama mereka
Nama : Ida Wulan Sari
ReplyDeleteAkun FB : Umi Arsida
Tautan :https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=2007681952810041&id=100007047665100
Jawaban : hal yang paling menakutkan menurut saya, saat saya sedang ada masalah dengan kakak, dia tipikal orang yang sangat keras, jika ada sesuatu yang tidak sesuai dengan keinginanya (yang menurutnya benar) pasti dia akan langsung marah-marah dan kalau kami sedang ada masalah juga akan berimbas pada orang tua, jadi ngga tega sama mereka
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteNama : Lisa Pingge
ReplyDeleteAkun twitter : @LieshaProton
Tautan:https://twitter.com/LieshaProton/status/914750099070132225
Jawaban : semua kita yang punya bos pasti pernah atau sering alami yang namanya terlambat. Berbagai alasan kita utarakan untuk mencairkan hati bos. Walaupun 99% terkadang tipuan belaka. (namanya juga alasan haahaha). Mulai dari motor macet, ban bocor,angkot penuh, tak ada ojek,dan terkadang kita berani menempel ekspresi marah lebih dahulu biar bos "dikittt" takut. Dan semuanya itu kita kemas dalam sesuatu yg kita sebut alasan.
Dan yg paling menyeramkan adalah pada suatu waktu kita sangat terlambat tiba-tiba berpapasab bertemu bos di pintu masuk dan kita lagi masuk kayak pencuri nyelinap sana sini,mata layak mata burung hantu toleh sana sini,mulut lagi berbusa-busa ucap doa supaya tidak ketemu bos. TAPI malah ketemu bos di pintu plus kita kehabisan jurus pamungkas alias alasan untuk membela diri. Brrrrr
Nama: Safrizal
ReplyDeleteAkun: Safrizal Alessandro Pamungkas (Fb) / @Safrizal_garuda (Twitter)
Tautan:
(1) https://twitter.com/safrizal_garuda/status/914786492127469569
(2) https://www.facebook.com/safrizal.pamungkas/posts/1474500805961245?comment_id=1474514415959884¬if_id=1506938640243915¬if_t=feed_comment
Jawaban:
Hal terseram adalah membayangkan jika saya masih belum bisa berangkatkan umroh ibu saya. Karena sepertinya beliau berharap besar pada anak lelaki satu-satunya ini. Dan jika saya masih belum bisa memenuhi mimpinya itu sampai akhir hidupnya, maka semua itu kan menjadi penyesalan terbesar yang terus membayangi hidup saya.
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteNama : Nurul Mutmainah
ReplyDeleteAkun FB/TWITTER :
FB : nurull.biizmaniiak
Twitter : @nurulmoetzmoetz
Tautan membagikan :
https://mobile.facebook.com/story.php?story_fbid=1432902070155665&id=100003076568078&refid=7&__tn__=%2AW-R
Jawaban :
Hal yang paling horor menurut saya yaitu ketika dosen berkata Ujiannya open book but yang terjadi jawaban dari soal-soal ujian yang keluar tersebut dibuku tidak ada semua.
Karena jawabannya hanya pake alasan-alasan menurut kita sendiri. Dan disitu rasanya ngena banget dihati.
Nama:Umrah
ReplyDeleteFB/Twitter:Andi Umrah W/ @yuukagem
Tautan membagikan:https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=1612817388739954&id=100000351258549
Jawaban:hal terserem menurutku adalah saat teman pinjam novel tapi dia memperlakukan buku itu seperti bola basket, dioper terus ke orang lain sampai akhirnya tidak pernah kembali ke tanganku.
Nama : Lailatu Udngiati
ReplyDeleteFb : Udngia Laila
Tautan : https://mobile.facebook.com/story.php?story_fbid=1551148358239225&id=187051051315636&ref=bookmarks
Jawaban : hal paling menyeramkan,paling horor itu ketika kerjaan di tempat kerja banyak,kerjaan rumah juga numpuk, saking horornya sampe takut nyentuh, eh, akhirnya makin menggunung deh tuh kerjaan,heuheu :D
Nama:Sandra Hamidah
ReplyDeleteFB/Twitter:@Sandra_artsense
Tautan membagikan:https://mobile.twitter.com/Sandra_artsense/status/915030344838942720
Jawaban:
Saya mikir dulu hal terseram itu hamil dan melahirkan,ternyata hamil dan melahirkan itu enak, enggak sakit. Yang bikin serem penuh drama dan sedikit trauma adalah mengurus anak. Masih terbayang sedih dan takutnya menyusui saat terkena cacar air, untungnya baby kuat jadi kita sehat dan sekarang masa-masa itu terlewati, jadi anak adalah amanah terbesar dan terberat, bukan sekedar lucu-lucuan doang;)
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteNama : DINAN WIYANTIKA
ReplyDeleteTwitter : @dinan_wiyantika
Link Share : https://twitter.com/dinan_wiyantika/status/915051182661419008
Jawaban :
Menurutku hal yang paling horor adalah ketika hari pertama masuk sekolah. Sebelum masuk kelas pasti sudah berpikiran kalau gurunya galak bagaimana, lalu kalau teman-teman nanti pada nakal bagaimana dan yang pasti takut kalau gak kebagian tempat duduk, makanya kalau hari pertama masuk sekolah pasti berangkat pagi-pagi buta dan diantar ibu hehehe, biar bisa leluasa memilih tempat duduk dan gak dapat tempat duduk yang di depan meja guru hehehe
Nama: Shaina Cha
ReplyDeleteFB/Twitter: @shaina_cha
Tautan membagikan:https://twitter.com/shaina_cha/status/915065389930778624
Jawaban: hal terserem adalah saat seseorang tahu apa yang kusembunyikan, saat seseorang tahu tempat ku bersembunyi, dan saat seseorang masuk ke tempat persembunyianku tanpa permisi,
karena saat itu terjadi, aku tak tahu, di mana lagi tempat saat ku ingin sendiri
Nama: Tristanti
ReplyDeleteTwitter: @dtinta
Tautan membagikan: https://twitter.com/dtinta/status/915080280171470848
Jawaban:
Hal paling menyeramkan selain hantu bagi saya adalah jalan raya. Banyak bahaya yang dapat terjadi di jalan raya. Bahkan meski sudah berhati-hati, tetap bisa celaka akibat kesembronoan orang lain. :(
Nama: Sochidah
ReplyDeleteTwitter: @Sochidah_07
Tautan membagikan: https://twitter.com/Sochidah_07/status/915137532899188742
Jawaban: Satu hal "terserem" menurut saya adalah ketika orang-orang terdekat diam, tidak ada komunikasi. Karena, melalui komunikasi terdapat kepekaan untuk saling peduli-berbagi kritik dan saran untuk kebaikan hidup bersama. Komunikasi menjaga interaksi hidup kita sebagai makhluk sosial. Tanpa orang lain, kita bisa apa?
Nama:Ismaiyatul Mauidloh
ReplyDeleteFB:Ismaiyatul Mauidloh
Tautan membagikan: https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=1533664286727538&id=100002519459259&ref=bookmarks
Jawaban : Hal yang paling menyeramkan selain hantu ya kehabisan kuota ๐ karena hampir semua info-info kuliah seperti share materi, mau bimbingan sama wali dosen semuanya lewat WA,apalagi pas kehabisan kuota ada info tugas dari dosen killer dan dikumpulkan 24 jam setelah info di sebar. Itu lebih menyaramkan dari lihat hantu.. Wkwkwk ๐
NAMA:Ayu Dea Maharani
ReplyDeleteFB: Maharani Dea
Tautan Membagikan: https://m.facebook.com/sharer.php?u=https%3A%2F%2Fdionyulianto.blogspot.com%2F2017%2F10%2Fblogtour-dan-giveaway-moonlights-lullaby.html&t=Baca%20Biar%20Beken!%3A%20Blogtour%20dan%20Giveaway%3A%20Moonlight%27s%20Lullaby
Jawaban:hal menyeramkan ala saya adalah ketika di deketin kucing.. ya karena saya oranya pobhia sama kucing.. lihat kucing lewat aja serasa horror..
NAMA:Ayu Dea Maharani
ReplyDeleteFB: Maharani Dea
TAUTAN MEMBAGIKAN:https://m.facebook.com/sharer.php?u=https%3A%2F%2Fdionyulianto.blogspot.com%2F2017%2F10%2Fblogtour-dan-giveaway-moonlights-lullaby.html&t=Baca%20Biar%20Beken!%3A%20Blogtour%20dan%20Giveaway%3A%20Moonlight%27s%20Lullaby
JAWABAN: hal menyeramkan ala saya adalah ketika ada kucing..di deketin kucing.. apalagi tersentuh kucing.. ya emang dari dulunya saya pobhia sama kucing.. lihat kucing lewat aja sera horror.. nyeremin...
Nama: Eni Lestari
ReplyDeleteTwitter: @dust_pain
Tautan membagikan: https://twitter.com/dust_pain/status/915209896798253057
Jawaban: diskon gede2an di shopee!! sumpah, bagiku itu serem banget dan mengancam kelangsungan hidup ATM-ku. takut kebablasan belanja, terus bokek soalnya haha ๐๐
Nama: Rimadian Ulfa Yusfia
ReplyDeleteFB/Twitter: Rimadian Ulfa Yusfia/@AdinRim
Tautan membagikan: www.twitter.com/AdinRim/status/915001077740609536?p=v
Jawaban: hal terserem ala aku adalah naik motor (sendiri) di jalan raya. Rasanya takut banget dikelilingi mobil-mobil atau truk-truk gede, serta berasa panik sendiri harus menyeimbangkan kecepatan biar nggak ketabrak dari belakang plus nabrak yang di depan. Jadi kalau memang terpaksa, mending minggir aja, terus motornya nggak usah dinaikin, tapi didorong. Atau lebih baik lagi, naik angkutan umum dan nggak usah bawa motor sekalian.
Elsita F. Mokodompit
ReplyDelete@sitasika95
Https://twitter.com/sitasiska95/status/915353238450221056
Menikah :v. Aku bukan anti sama pernikahan sih, tentu aku ingin menikah juga. Tapi sampai sekarang bayangan akan hal itu masih terasa "menyeramkan". Horror aneh gitu. Maksudnya, aku nanti akan tinggal dengan orang lain, mengurus dan diurus orang lain, sekamar berdua, ngapa-ngapain berdua, entah ya haha. Kalo udah ngebayangin duduk di pelaminan aku pasti jejeritan haha. Bukan jerit yang "akhirnyaaa" tapi "ya Allah....gimana rasanya ya" haha
Ya pokoknya gitulah. Pernikahan memang kata orang Surga dunia. Tapi ya Neraka dunia juga
Nama: artha
ReplyDeleteFB/Twitter: @atha_amalia
Tautan membagikan:
https://mobile.twitter.com/artha_amalia/status/915409251908034561
Jawaban::
Hal terseram adalah kehilangan orang yang disayang. Rasanya sendirian, dan saya tak tahu apa bisa bertahan hidup setelahnya? Biasanya bersama dalam segala hal...lalu tiba2 harus seorang diri dan menguatkan diri sendiri, rasanya tak mampu. Jangan sampai hal terseram itu lekas terjadi���� karena memang pada akhirnya semua orang akan sendiri dan kembali padaNya
Ralat twitter:: @artha_amalia
DeleteNama: Nadya Nur Rosyida
ReplyDeleteFB : Nadya Nur R
Twitter : @nadyanr_28
Tautan membagikan : https://mobile.twitter.com/nadyanr_28/status/915513617977507840
Jawaban : Hal yang paling seram adalah disaat orang tua marah dan kecewa serta disaat perkataan yang kita ucapkan ternyata menyakitkan bagi orang lain.
Tak dipungkiri jika ayah & ibu marah besar pada kita. Dan disaat itulah aku akan ketakutan. Takut akan perkataan mereka yang tak main main. Takut akan kata kata yang tak sepantasnya mereka ucapkan akan keluar.
Lalu aku akan takut jika kata kataku tiba-tiba menyinggung perasaan orang disekitar. Apalagi orang itu mempunyai sifat diam jika mereka sedang marah.
Nama: Lina Ernawati
ReplyDeleteTwitter: @Linaernaw
Tautan Membagikan:
https://twitter.com/Linaernaw/status/915592822119473153
Jawaban:
Hal terseram bagi saya selain yang bersangkutan dengan horor-horor dan sejenisnya adalah ketika ditanya "Kapan Menikah?"
Umur saya sih masih terbilang muda, di kampung saya ini usia 21 tahun kebanyakan sudah menikah dan punya anak. Bukannya saya tidak mau menikah, tapi saya masih ingin bekerja dan yah masih pengin main-main lah. Toh saya belum punya calon suami yang cocok dihati, memangnya nyari calon suami segampang nyari buku di toko buku online kali ya.
Pokoknya jika ada acara keluarga, acara silaturahmi lebaran, dll saya merasa takut dan parno untuk datang. Karena bagi saya kalimat "Kapan Menikah?" itu lebih seram dibandingkan dengan kalimat "Kita Putus".
Nama: Agatha Vonilia M.
ReplyDeleteTwitter: @Agatha_AVM
Tautan membagikan: https://twitter.com/Agatha_AVM/status/915757120439566336
Jawaban: Hal terserem buatku adalah pada saat presentasi apapun itu di depan dosen. Hal yang paling aku takutin adalah komentar pedasnya dan biasanya sama teman-teman nanti malah dijadikan bahan perbincangan atau kalau misalnya aku tidak bisa menjawab pertanyaan yang diberikan oleh teman-teman malah nanti ekspresi dosenku itu menakutkan gitu sampek rasanya nggak berani lihat wajahnya. Kalau sudah kayak gitu aku biasanya ngeblank dan milih nggak masuk kelas biarin sampek waktu presentasiku kelar. Dulu speaking ku juga kurang bagus jadinya tambah nggak pede lihat temen-temen lancar bangets speakingnya. Ngeriii dah pokoknya kalau presentasi individu.
Nama:Wulan Puji Lestari
ReplyDeleteFB/Twitter:@WulanPLestari
Tautan membagikan: https://twitter.com/WulanPLestari/status/915784507453693952
Jawaban:hal terserem yang pernah aku alamai adalah udah melaksanakan penelitian di tempat magang sebelum seminar proposal dan nyatanya di lapang terjadi manipulasi data oleh teknisi dan aku dilema antara melapor ke dosen pembimbing, mengatakan sejujurnya atau tidak. jika mengatakan sejujurnya, skripsiku pasti disuruh ngulang dan pasti molor lulusnya. namun kalau nggak cerita jujur, sama aja aku lulus cepat namun dengan jalan yg tdk benar. akhirnya aku memberanikan diri menghadap ke dosen pembimbing... disitulah moment terhoror ketika melaporkan kebenaran kpd dosenku... alhasil skripsiku mengulang namun bnyk pelajaran yg bisa kudapat. sebelumnya selalu dihantui mimpi buruk ketika aku menyimpan sesuatu yg seharusnya aku laporkan, sekarang ketakutan disetiap malam sudah berlalu...
Nama : Hamdatun Nupus
ReplyDeleteAkun Twitter : @HamdatunNupus
Link Share : https://twitter.com/HamdatunNupus/status/915778191133773825
Jawaban :
Serem itu, ketika lu tau ada temen lu yang keilangan barang di kelas dan wali kelas lu minta semua anak bantuin nyisir sekolah buat nyari tuh barang, ehh dengan santai nya lu malah jajan ke abang-abang tukang batagor trus ngeloyor pulang gitu ajah tanpa beban karena ngerasa itu bukan urusan lu. Dan besok nya pas masuk, seisi kelas natap lu dengan tatapan menuduh karena keabsenan lu saat itu sudah cukup membuat mereka berhenti mencari dan ngejadiin lu tersangka utamanya. Dipanggilah elu ke ruang kepala sekolah, disidang nya lah elu seharian untuk ditanya-tanya. Dan sialnya karena alasan lu yang terlalu sepele, meski kepala sekolah gak berhak menghakimi lu lebih jauh karena gak ada bukti. Lu udah terlanjur jadi public enemy di sekolah. Dan disaat itu lu cuma bocah ingusan kelas 3 SD yang cuma bisa mojok pas dikucilin seisi sekolah
Ini ceritaku, mana ceritamu ? :'D
Nama : Mifta Rizky Wiratnasari
ReplyDeleteTwitter : @keyminoz
Link Share : https://twitter.com/keyminoz/status/915849336558280704
Jawaban :
Serem itu ketika lagi marahan sama ibu gara2 enggak patuh alias ngebandel, seremnya hantu, setan, tuyul mah lewat :D kalo ibu udah marah kelar sudah, uang jajan kepotong mau protes juga takut, mau ngapa2in juga enggak enak takut tambah marah.
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteNama : Nuri Ikhwana
ReplyDeleteFB : Nuri Aneria
Link Share : https://www.facebook.com/aneria.nurhy/posts/768541610015054?pnref=story
Jawaban :
Malam jum'at itu, aku tidur bersama teman-temanku di kamar atas podok pesantren, entah mengapa aku terbangun dan membangunkan kak Jannah agar ia mau menemaniku sholat tahajud. Ia terbangun dan aku menunggunya diluar kamar seraya menikmati udara segar fajar kadzib. Tiba-tiba aku mendengar suara pijakan orang menuruni tangga dan ceklikan lampu bawah tangga berbunyi pertanda bahwa kak Jannah telah mendahuluiku ke mushola. Aku pun segera menuruni tangga sambil menggerutu karena ia tak mau menungguku. Namun nihil, di bawah tangga tak ada seorangpun, gelap dan sunyi. Kemudian ada sosok yang menuruni tangga, tinggi dan berambut acak-acakan, aku memicingkan mata meneliti siapa orang itu, ia semakin mendekat dan ternyata ia kak Jannah. Aku terkejut bukan main, lantas siapa orang yang menuruni tangga dan menekan klik lampu tadi? kami segera mengecek sekeliling mushola yang sepi itu, dan hasilnya tidak ada orang satupun yang sudah bangun kecuali kami, aku terbengong memegang jantungku yang sedari tadi berdegup tak karuan karena menanyai diriku sendiri tentang siapa orang yang kukejar langkahnya tadi? Ups, orang? belum tau itu orang atau bukan.
dan ini bukan kisah horor karena hal ini sudah lumrah terjadi di kehidupan pondok pesantren yang mana dua alam ingin menikmati suasana malam jum'at untuk beribadah kepada-Nya sekian :)
Nama: Ikhwan Maulana
ReplyDeleteFB: Ikhwan Maulana
Tautan membagikan: https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=1344561735654536&id=100003021676374&_rdr
Jawaban:
Hal terseram menurut saya adalah Ketika kita gagal mengemban tanggung jawab banyak orang. Ketika orang-orang sudah mempercayakan sebuah tanggung jawab pada kita tapi kenyataannya kita gagal melaksanakannya hal itu akan menjadi hal paling menyeramkan bagi saya dimana rasa seram tersebut datang bersamaan dengan keputusasaan, penderitaan, penyesalan.
Itulah hal terseram menurut saya.
Nama: Fitri Laily
ReplyDeleteFB/Twitter:Fitt / @fitt_rilaily
Tautan membagikan:
Twitter---> https://twitter.com/fitt_rilaily/status/916553998731112448
Facebook---> https://web.facebook.com/tryfly27/posts/1462487360465109?pnref=story
Jawaban:
Hal terserem menurutku itu kalau aku salah kasih obat. Waktu itu pernah ada konsumen yang beli obat sambil nunjukin contoh bungkusnya. Oke, aku tau kalau itu Cetrizine. Trus aku ke dalam ngambil obat yang dimaksud, buru-buru karena di depan udah rame dan waktu itu aku jaga sendiri. Ketemu, langsung kukasih, pembayaran, dan konsumen itu pun pergi. Selang setengah jam, dia balik lagi sambil bilang, “Kak, kata ibuku kok nama obatnya beda?” Segera kulihat obat yang kukasih tadi. Ya ampun, ternyata itu Bisoprolol! Aku minta maaf dan segera kuambil obat yang sesungguhnya. Padahal itu ya, kotaknya itu tulisannya Cetrizine, tapi isinya kok malah Bisoprolol? Memang dari bentuk bungkus keduanya sama. Dan aku yang tadi terburu-buru juga gak memastikan kalau yang kuambil itu benar-benar Cetrizine atau tidak. Kucek lagi isi kotak Cetrizine itu. Eh, ternyata ada dua bungkus Bisoprolol yang nyasar. Cetrizine itu untuk alergi, sedangkan Bisoprolol untuk sakit jantung. Duh! Untung obatnya itu belum diminum. Dan untungnya lagi dia gak marah-marah. Huhu...Pelajaran sih buatku. Jangan terburu-buru kalo ngambil obat, dan harus dicek lagi itu memang obat yang dimaksud atau tidak. Jangan sampe deh salah kasih lagi. Ampun!
Nama : alvanesya
ReplyDeleteTwitter : @vanesyakeiko
Link Share : https://twitter.com/Vanesyakeiko/status/916439396441669632
Q : "Apa hal terserem ala kamu, tapi itu bukan yang horor-horor? Sertakan alasannya juga ya."
A: hal terseram bagiku adalah, saat mendapat banyak tugas dari dosen padahal tugas-tugas yang kemarin belum kelar ditambah dengan sepiring ceramah dan kemauan untuk presentasi tugas dari dosen galak yang membuat merinding disko. Apalagi semua anak pada saling nunjuk untuk maju presentasi agar tidak kena semburan api dari dosen saat ada hal yang tidak terduga. Terimakasih.
Nama: Mohamad Nursaid R
ReplyDeleteFacebook: Facebook.com/moh.said2
tautan: https://www.facebook.com/moh.said2/posts/1489174997785899
Jawaban: Hal terseram bagi saya adalah ketika novel saya dipinjam temen dan tidak dikembalikan. Pengen negur gak enak, ngga negur tapi pengen. Kemungkinan terkecilnya novel kembali dengan keadaan yang menyedihkan.
Nama: Mithaza Monica H.
ReplyDeleteTwitter: @MithazaMonica
Tautan: https://twitter.com/MithazaMonica/status/916859376706584577
Jawaban: Hal terseram bagi saya adalah saat harus memasuki lingkungan baru. Seperti sekolah baru atau tempat kerja baru. Tepat tanggal 11 nanti saya ada training sebelum kerja tanggal 16. Dari detik ini pun saya sudah merasa takut dan khawatir. Berbagai macam pikiran seperti, 'bisa kerjanya gak ya?' atau 'nanti bisa akrab sama yang lain gak ya?' Selalu memenuhi kepala saya. Jadi, menghadapi lingkungan baru adalah hal terseram untuk saya. Harus bertemu orang baru, berkenalan, dll. Semua itu memang perlu untuk menjalin ikatan pertemanan, tapi itulah hal seramnya.
Nama: Helen Rosmawati Anggraeni
ReplyDeleteTwitter: @helenrosma
Tautan membagikan: https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=1337531259706450&id=100003487659229&refid=17&ref=opera_speed_dial&_ft_=top_level_post_id.1337531259706450%3Atl_objid.1337531259706450%3Athid.100003487659229%3A306061129499414%3A2%3A0%3A1509519599%3A7052708243812744157&__tn__=%2AW-R
Jawaban:Hal terseram menurutku adalah air di kedalaman yang gelap. Air dalam gentong, dan air dalam galon pun bisa jadi sesuatu yang bikin merinding. Rasanya seperti tenggelam, sendirian, nggak ada pegangan, sesak karena susah bernapas, susah bergerak, susah mendengar, dan susah untuk melihat.