tag:blogger.com,1999:blog-7184205596495221765.post9160316898932285307..comments2024-03-28T14:18:38.457+07:00Comments on Baca Biar Beken: Review, Blogtour, and Giveaway 'RAHWANA' --The WinnerDion Yuliantohttp://www.blogger.com/profile/00638733557553148428noreply@blogger.comBlogger41125tag:blogger.com,1999:blog-7184205596495221765.post-40814793320152418592018-08-12T04:16:30.109+07:002018-08-12T04:16:30.109+07:00Aku belum baca buku ini tapi adikku yang sudah bac...Aku belum baca buku ini tapi adikku yang sudah baca menceeitakan ttg buku ini lalu saya browsing.<br /><br />ah ternyata pemikiran saya san sempat saya posting di facebook. terjawab oleh buku ini.<br /><br />Kisah ramayana dan maha barata adalah politiknya kaum arya untuk mennyudutkan suku asli.<br /><br />begitu juga yang terjadi di indonesia falsafah asli digeser oleh pameo slogan dan.jargon agama langitAnonymousnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-7184205596495221765.post-77732680648554233332018-04-13T06:40:00.176+07:002018-04-13T06:40:00.176+07:00Game yang menemanin Waktu santai .
KomoasQQ Member...Game yang menemanin Waktu santai .<br />KomoasQQ Memberikan Bonus Menarik Loh .<br />• Bonus CASHBACK sebesar 0.5% <br />• Bonus REFRENSI sebesar 10%+10%<br />Minimal Deposit dan Tarik Dana RP 15.000<br />8 Game dalam 1 User ID<br /><br />New Game BALAK 66| Bandar Sakong| Bandar poker| Poker Online |BandarQ| DominoQQ |AduQ| Capsa Susun<br /><br />Info Selajutnya kalian Bisa Add BBM<br />Yohanna: 7BD4C69C<br />Phone : +855011432145<br />WA: 085220150616<br />Bandarjudiqqhttps://www.blogger.com/profile/08788641240540909564noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-7184205596495221765.post-7034597811896395152017-07-16T23:15:14.616+07:002017-07-16T23:15:14.616+07:00dinastipoker
wongpoker
rumahkiukiu
pokerace77
oneb...<a href="http://www.dinastipoker.space" rel="nofollow">dinastipoker</a><br /><a href="http://www.wongpoker.space" rel="nofollow">wongpoker</a><br /><a href="http://www.rumahkiukiu.space" rel="nofollow">rumahkiukiu</a><br /><a href="http://www.pokerace77.tk" rel="nofollow">pokerace77</a><br /><a href="http://www.onebetqq.space" rel="nofollow">onebetqq</a><br /><a href="http://www.bungaqq.space" rel="nofollow">bungaqq</a><br /><a href="http://www.hoyapoker.in" rel="nofollow">hoyapoker</a>Anonymoushttps://www.blogger.com/profile/05099525761194692148noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-7184205596495221765.post-54994756626103231352017-06-11T22:24:13.931+07:002017-06-11T22:24:13.931+07:001. Domisili: Jakarta
2. Sudah follow IG: @javanica...1. Domisili: Jakarta<br />2. Sudah follow IG: @javanicabooks & like FP: Penerbit Javanica (silakan dicek! akun IGku: @womomfey & akun FBku: https://www.facebook.com/kitty.tsukino.5 ) <br />3. Link share:<br />https://twitter.com/WoMomFey/status/873921465455845377<br /><br />4. Jawaban:<br /><br />Bicara soal kenyamanan, kurasa semua orang akan merasa lebih nyaman menjadi dirinya sendiri kapan pun dan di manapun. Permasalahannya adalah: tidak semua orang bisa merasa nyaman berdekatan dengan kita yang benar-benar menampilkan diri kita apa adanya. Dan...adalah hal yang mustahil bila kita harus menyenangkan hati semua orang bukan? Meskipun demikian, manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang paling mulia dan diberi akal budi untuk dapat memecahkan setiap persoalan yang dihadapinya. Ketimbang mengenakan "topeng" dihadapan orang lain demi kenyamanan diri orang tersebut, alangkah lebih baiknya jika kita berusaha terus meng-upgrade diri agar bisa menjadi pribadi yang lebih baik dalam segala hal, terutama dalam hal keluwesan dalam bergaul dengan berbagai karakter individu yang kita temui dalam kehidupan keseharian kita.<br /><br />Dengan orang-orang terdekat (sahabat dan keluarga), aku bisa benar-benar lepas menjadi diriku sendiri tanpa perlu merasa khawatir akan dihakimi, sebaliknya jika berhadapan dengan orang lain (terutama orang yang baru kukenal dan terkait dengan dunia pekerjaan) tentu saja ada batasan yang kuberlakukan ketika aku berinteraksi dengan mereka. Gak mungkin juga kan aku tertawa terbahak-bahak sampai mengeluarkan air mata dalam sebuah pertemuan formal dengan para client? Topeng kah yang kukenakan? Bukan topeng! Lebih tepatnya aku berusaha bersikap profesional layaknya yang sesuai dengan dunia profesional. Kittyhttps://www.blogger.com/profile/09625355489544197007noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-7184205596495221765.post-41949761311488138472017-06-11T20:11:36.975+07:002017-06-11T20:11:36.975+07:00Menjadi diri sendiri tapi kurang disukai, atau men...Menjadi diri sendiri tapi kurang disukai, atau menjadi seperti orang lain agar disukai. Hm, pertanyaan yang tak benar-benar 100% jawaban memihak salah satunya. Tapi dilihat dari dominasi, aku memilih menjadi diri sendiri, meski kurang disukai. Karena apapun pilihan pasti memberikan timbal balik, entah baik atau yang tak diharapkan. Setidaknya aku tak perlu repot berpura-pura dengan segala skenario yang dibuat untuk mengelabui siapa saja.<br /><br />Kenyamanan bukan sesuatu yang perlu disia-siakan, jika memang tak merugikan, bukan? Dari sini, aku belajar untuk mengerti dan memahami, siapa-siapa saja yang bisa menerimaku apa adanya, dan yang kurang bahkan tak suka terhadapku.<br /><br />Namun, bukan berarti yang acuh tak bisa mengulurkan tangannya padaku, tidak, mereka tak salah, itu haknya. Atas dalih ‘jadi diri sendiri’, yang identik dengan apa adanya, tak munafik (ini mindset yang sepertinya sudah mengakar), bukan berarti aku bisa berlaku sesuka hati. Betapa angkuh ketika orang-orang bersabda lebih baik seluk beluk diri terlihat keseluruhan daripada menjadi sosok munafik, yang lantas mewajarkan segala hingga normatif bukanlah hal yang perlu lagi untuk digenggam, begitu bangganya dengan kerusakan, dan pernyataan ‘ini bukan kemunafikan’ menjadi tameng andalan atas keegoisan yang melenakan.<br /><br />Tidak, aku tak ingin seperti itu, biarpun jadi diri sendiri, bersikap semaunya bukanlah sesuatu yang pantas, seolah, ‘inilah aku, kalian tak suka silahkan, aku punya kebebasan bertingkah’ sampai tak ingin sekadar mengerti atas apa-apa di sekitar. Tentu musti bisa memosisikan diri, bagaimana semestinya bersikap, siapa yang dihadapi, dalam kondisi seperti apa, dari hal ini aku belajar, bukan berarti aku bermuka dua atau munafik, namun sebagai orang yang mengaku sudah ‘bukan anak kecil’ lagi, semestinya bisa memilah mana yang layak mana yang tidak, memang butuh proses, tak bisa langsung demikian, aku pun masih perlu banyak belajar.<br /><br />Terkadang aku perlu menutupi apa yang sebenarnya terjadi, itu sebatas agar tak menjadi beban bagi orang lain yang tak ada keterkaitan. Kurasa jahat ketika seseorang tak tahu apa-apa, tiba-tiba aku datang dengan secarik tagihan padanya, dan sebenarnya bukanlah tanggungannya. Itulah mengapa, menjadi seperti orang lain agar disukai, akan mengaburkan inderaku dari orang-orang yang lihai berteman dengan syarat. Jadi diri sendiri namun kurang disegani? Ya, kupikir itu bukan pilihan yang buruk. Ah, maafkan dengan ungkapan yang panjang ini.<br /><br />Nama: Dhamas Iki<br />Email: dhamas.iki@gmail.com<br />Link GA: https://twitter.com/dhamasiki/status/873883299860500480Dhamas Ikihttp://djeroefantechno.deviantart.comnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-7184205596495221765.post-75591488984321010562017-06-11T10:39:45.355+07:002017-06-11T10:39:45.355+07:00Mahfudz
Twitter: @Mahfud1703
Email: mahfud1703@gma...Mahfudz<br />Twitter: @Mahfud1703<br />Email: mahfud1703@gmail.com<br />Domisili: Yogyakarta<br /><br />(1) Menjadi diri sendiri tapi kurang disukai atau (2) menjadi orang lain tapi disukai?<br /><br />Kalau mau cari jawaban aman memang mending milih opsi jadi diri sendiri. Tapi, coba kita benar-benar tilik diri kita sendiri. Benarkan kita kuat benar-benar menjadi diri sendiri dan dibenci? Saya tidak yakin ada orang yang dengan sepenuh hati memilih opsi pertama.<br /><br />Untuk itu, saya lebih memilih opsi kedua. Saya akan menjadi orang lain jika itu membuat saya disukai.<br /><br />Yah, ini bukan cuma perkara kebahagiaan diri sendiri. Dibenci orang lain itu tidak pernah mudah. Kebencian akan membuat orang bertindak kasar pada kita. Atau lebih buruk lagi, mereka akan MENGABAIKAN kita. Coba bayangkan kamu tidak dianggap dalam lingkungan kamu hidup. Kamu tak pernah dianggap ada dalam hidup bertetangga, kamu cuma dianggap ada di absensi kelas di sekolah, atau kamu hanya dilihat sebagai titik tak penting di tempat kerja.<br /><br />Selain itu, menjadi orang lain kadang bisa membuat orang-orang disekitar kita tenang. Sebagai anak rantau, saya sering berpura-pura saat orang tua bertanya dan menelepon saya. Saya melakukan ini hanya agar mereka tak khawatir kepada saya. Saya cuma tak ingin menambah beban pikiran mereka. Maka saya mengambil peran menjadi orang lain. Saat mereka bertanya apakah keuangan saya cukup? Saya akan menyaru menjadi orang yang cukup agar mereka bisa tidur dengan tenang, padahal saya hanya punya beberapa lembar uang yang tersisa. Apakah keluahnya sulit? Saya akan menyaru menjadi seorang brilian agar mereka tak merasa dikecewakan. Hal-hal semacam itu perlu. Bukan hanya untuk kebaikan dan kebahagiaan diri sendiri, tapi juga untuk orang-orang terdekat kita.<br /><br />Yah, memang menyaru menjadi orang lain kadang benar-benar melelahkan. Tapi, jauh lebih melelahkan saat kita dibenci dan tak dianggap di lingkungan kita hidup.<br /><br />Apa salahnya sedikit menyaru? Toh, hampir semua manusia melakukan hal itu. Mungkin cuma para nabi yang tak pernah melakukannya.<br /><br />Demikian. Terima kasih untuk giveaway-nya Mas Dion dan Javanica 😃Mahfudz Dwipatrahttps://www.blogger.com/profile/14812349032091328824noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-7184205596495221765.post-80051161323887693992017-06-11T10:38:43.214+07:002017-06-11T10:38:43.214+07:00Mahfudz
Twitter: @Mahfud1703
Email: mahfud1703@gma...Mahfudz<br />Twitter: @Mahfud1703<br />Email: mahfud1703@gmail.com<br />Domisili: Yogyakarta<br /><br />(1) Menjadi diri sendiri tapi kurang disukai atau (2) menjadi orang lain tapi disukai?<br /><br />Kalau mau cari jawaban aman memang mending milih opsi jadi diri sendiri. Tapi, coba kita benar-benar tilik diri kita sendiri. Benarkan kita kuat benar-benar menjadi diri sendiri dan dibenci? Saya tidak yakin ada orang yang dengan sepenuh hati memilih opsi pertama.<br /><br />Untuk itu, saya lebih memilih opsi kedua. Saya akan menjadi orang lain jika itu membuat saya disukai.<br /><br />Yah, ini bukan cuma perkara kebahagiaan diri sendiri. Dibenci orang lain itu tidak pernah mudah. Kebencian akan membuat orang bertindak kasar pada kita. Atau lebih buruk lagi, mereka akan MENGABAIKAN kita. Coba bayangkan kamu tidak dianggap dalam lingkungan kamu hidup. Kamu tak pernah dianggap ada dalam hidup bertetangga, kamu cuma dianggap ada di absensi kelas di sekolah, atau kamu hanya dilihat sebagai titik tak penting di tempat kerja.<br /><br />Selain itu, menjadi orang lain kadang bisa membuat orang-orang disekitar kita tenang. Sebagai anak rantau, saya sering berpura-pura saat orang tua bertanya dan menelepon saya. Saya melakukan ini hanya agar mereka tak khawatir kepada saya. Saya cuma tak ingin menambah beban pikiran mereka. Maka saya mengambil peran menjadi orang lain. Saat mereka bertanya apakah keuangan saya cukup? Saya akan menyaru menjadi orang yang cukup agar mereka bisa tidur dengan tenang, padahal saya hanya punya beberapa lembar uang yang tersisa. Apakah keluahnya sulit? Saya akan menyaru menjadi seorang brilian agar mereka tak merasa dikecewakan. Hal-hal semacam itu perlu. Bukan hanya untuk kebaikan dan kebahagiaan diri sendiri, tapi juga untuk orang-orang terdekat kita.<br /><br />Yah, memang menyaru menjadi orang lain kadang benar-benar melelahkan. Tapi, jauh lebih melelahkan saat kita dibenci dan tak dianggap di lingkungan kita hidup.<br /><br />Apa salahnya sedikit menyaru? Toh, hampir semua manusia melakukan hal itu. Mungkin cuma para nabi yang tak pernah melakukannya.<br /><br />Demikian. Terima kasih untuk giveaway-nya Mas Dion dan Javanica 😃Mahfudz Dwipatrahttps://www.blogger.com/profile/14812349032091328824noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-7184205596495221765.post-89659215314578279882017-06-11T10:33:56.909+07:002017-06-11T10:33:56.909+07:00This comment has been removed by the author.Mahfudz Dwipatrahttps://www.blogger.com/profile/14812349032091328824noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-7184205596495221765.post-59538772187751823142017-06-11T10:02:17.945+07:002017-06-11T10:02:17.945+07:00Aku memilih menjadi diri sendiri meski kurang disu...Aku memilih menjadi diri sendiri meski kurang disukai.<br /><br />Karena aku ingin hidup bahagia dan bebas, aku nggak mau terbebani dengan rasa kurang bersyukur yang menghambat kebahagiaanku, meskipun itu artinya pasti ada orang yang nggak menyukaiku. Nggak apa-apa, toh, kalau dia tulus pasti mereka akan menyukaiku apa adanya. Lets see the real friends.<br /><br />Manusia itu terkadang aneh. Sudah diberi tampang yang baik, sudah diberi bodi yang bagus, sudah diberi warna kulit yang terbaik, sudah dilahirkan dari rahim pilihan, tapi masih melirik orang lain untuk dijadikan diri kita sendiri.<br /><br />Jujur, aku memang pernah berpikir begitu, bahkan berpikir kok aku seperti ini ya? pendek, kurang putih, rambut keriting, nggak sebaik dia, nggak sepintar dia, nggak semujur dia dan segudang pertanyaan lainnya yang jika dipikir-pikir dapat membebani diri sendiri. Alhamdullilah pemikiranku kini semakin dewasa, dan bisa melupakan hal seperti itu.<br /><br />Banyak orang yang pakai cara alternatif, ingin putih pakai pemutih, ingin mancung langsung operasi, kalau diingat hal itu kan juga dilarang agama. Untung saja aku ini nggak modal, jadi bisa selamat dari perbuatan seperti itu. hihi. Lebih baik buat nambah timbunan novel, daripada buat nambahin dosa kek gitu.<br />Thanks for the chance, mas.<br /><br />Twitter: @haniktsr<br />Link share: https://twitter.com/haniktsr/status/873735270713114624<br />Instagram: @hanktsrHani Kartshttps://www.blogger.com/profile/05467317720446317106noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-7184205596495221765.post-48409048887872258672017-06-11T09:57:34.642+07:002017-06-11T09:57:34.642+07:00halo, ikutan ya. lebih suka jadi diri sendiri sih....halo, ikutan ya. lebih suka jadi diri sendiri sih. yang penting hati tenang. meskipun tidak disukai, toh tidak mungkin semua orang di dunia ini menyukai kita. pasti ada aja yang nyinyir. karena kita sudah diciptakan seperti itu. Santai saja, lebih baik jujur pada diri sendiri. daripada bohong pada diri sendiri untuk disukai oleh orang lain.Vanisa Desfrianihttps://www.blogger.com/profile/16412989773515033442noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-7184205596495221765.post-44835313090212714892017-06-11T06:43:24.450+07:002017-06-11T06:43:24.450+07:00https://www.facebook.com/jasumin.almadan?fref=nf&a...https://www.facebook.com/jasumin.almadan?fref=nf&pnref=story<br />https://twitter.com/jfaanur/status/873661989758709760<br /><br />sebelumnya, makasih karena sudah menyelenggarakan giveaway ini.<br />kalau saya sendiri jika ditanya "menjadi diri sendiri tapi kurang disukai atau menjadi seperti orang lain agar disukai" so pasti saya bakal milih jadi diri sendiri tapi kurang disukai, Alasannya : <br />1.Kalau menurut saya jadi seperti orang lain tuh ribet ngikutin ininya lah ngikutin itunya lah sedangkan kita sendiri sebenernya punya gaya dan cara penyampaian yang berbeda dengan orang yang diikutin<br />2.kalau menjadi seperti orang lain tuh ibarat ikan sama kodok, kita ikannya dan yang diikutin itu kodoknya, ikan hidup di air sedangkan kodok bisa hidup di darat dan air, ibarat tuh ikan pengen jadi kayak si kodok bisa hidup di darat juga itu tuh kayak nyiksa diri sendiri kalo menurut saya<br />3.Mau bagaimanapun juga mau kitanya baik mau kitanya kurang baik pun pastinya ada aja orang yang nge-judge dan ada aja orang yang kurang suka<br />4.setiap orang pasti lahir dengan segala kekurangan serta kelebihannya<br /><br />tapi, kalo misalkan hanya untuk memperbaiki diri tanpa menghilangkan ciri khas,gaya,serta cara penyampaian diri sendiri fine fine aja <br /><br />thanks..Jasminehttps://www.blogger.com/profile/02432261381315141165noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-7184205596495221765.post-45042002607827575242017-06-09T14:45:55.920+07:002017-06-09T14:45:55.920+07:00Dear Mas Dion,
Terima kasih sudah me-review dan m...Dear Mas Dion,<br /><br />Terima kasih sudah me-review dan menyelenggarakan giveway berhadiah buku ini dengan pertanyaan yang sangat menggelitik. Saya penasaran dengan bukunya, sekaligus tergerak untuk ikut GA karena pertanyaan kuisnya sangat menyentuh saya. Saya akan jujur, saya memilih menjadi diri sendiri tapi kurang disukai. Karena, kita hidup cuma sekali. Saya nggak kepikiran akan menjalani sisa hidup menyesali dan berpura-pura karena tidak bisa hidup menjadi diri saya sendiri. Jati diri, bagi saya, memang satu hal yang tidak bisa semua orang terima (termasuk keluarga). Tapi, saya tetap memilih hidup tanpa topeng. <br /><br />Salam hangat,<br />Naufal RMNaufalhttps://www.blogger.com/profile/04224911160461997689noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-7184205596495221765.post-70872071750399017962017-06-09T05:15:50.424+07:002017-06-09T05:15:50.424+07:00fb:sigit ari prasetyo//sigitpras988@gmail.com
aku ...fb:sigit ari prasetyo//sigitpras988@gmail.com<br />aku adalah aku bukan mereka ,<br />aku tetap menjadi aku dan tak perlu menjadi mereka, sebab aku dengan segala sisi2 yang ada adalah karakteristik yang menjadi ciri khas tentangku , karena ini tentang aku bukan mereka....<br />biarpun seribu prasangka mereka mengalun,, tak menjadi alasan buatku tuk menjadi mereka...<br />ini tentangku....<br />dariku ....<br />untukku....<br />dan kembali padaku.<br />bukan ke mereka....<br />aku akan menjadi diriku dengan segala sesuatunya....<br />sigitprassnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-7184205596495221765.post-79492460207002698662017-06-09T04:51:40.228+07:002017-06-09T04:51:40.228+07:00aku adalah aku bukan mereka ,
aku tetap menjadi ak...aku adalah aku bukan mereka ,<br />aku tetap menjadi aku dan tak perlu menjadi mereka, sebab aku dengan segala sisi2 yang ada adalah karakteristik yang menjadi ciri khas tentangku , karena ini tentang aku bukan mereka....<br />biarpun seribu prasangka mereka mengalun,, tak menjadi alasan buatku tuk menjadi mereka...<br />ini tentangku....<br />dariku ....<br />untukku....<br />dan kembali padaku.<br />bukan ke mereka....<br />aku akan menjadi diriku dengan segala sesuatunya....<br />sigitprassnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-7184205596495221765.post-59974564337260110892017-06-08T21:14:49.072+07:002017-06-08T21:14:49.072+07:00asura dan dewa apa benar sekelompok ras? bukankah ...asura dan dewa apa benar sekelompok ras? bukankah asura itu segala hal yang berenergi negatif begitu juga dewa. jika memang shinta adalah anak rahwana kenapa tidak bilang ke rama biar tidak terjadi perang? tapi saya belum baca novelnya sih yaAnonymousnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-7184205596495221765.post-34643800218652769932017-06-08T12:33:51.562+07:002017-06-08T12:33:51.562+07:00Menjadi diri sendiri, karena saya tidak bisa menja...Menjadi diri sendiri, karena saya tidak bisa menjadi seperti orang lain, tidak bisa mengerjakan seperti yg orang lain kerjakan/lakukan. Sy punya cara sendiri utk melakukan apapun, walaupun itu tidak disukai oleh orang lain yg penting ada kepuasaan dan rasa syukur tersendiri.<br />Jika kita berusaha untuk menjadi seperti orang lain, itu berarti hidup kita seperti diatur, kita tidak bisa bebas untuk mengekspresikan diri kita. Kita akan berusaha untuk melakukan apa yg orang lain inginkan/ perintahkan agar kita disukai oleh orang lain tersebut dan itu akan menyulitkan kita sendiri dalam hal apapun.Anonymoushttps://www.blogger.com/profile/02607361431944771332noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-7184205596495221765.post-48236310367118833882017-06-08T08:26:53.945+07:002017-06-08T08:26:53.945+07:00Siapapun pasti bakal jawab jadi diri sendiri meski...Siapapun pasti bakal jawab jadi diri sendiri meskipun kurang disukai daripada menjadi orang lain. Tapi kalau dipraktekkan kadang sadar atau gak, bisa juga kita berkamuflase masuk menjadi seperti orang lain agar disukai. Tetapi namanya menjadi orang lain gak bakal enak, gak enak banget, karena harus pasang topeng mulu. Meskipun kurang disukai tapi kita bisa menilai diri kita, dari segi apa kita kurang disukai, sikap kita? Atau apa?, jadi kita dapat memperbaiki tanpa harus menjadi seperti mereka. Karena setiap orang diciptakan beda-beda, dan setiap orang punya keunikan tersendiri yang menjadi ciri khasnya. Kalau kita menjadi seperti orang lain, bakalan gak kelihatan tuh ciri khas kita. Karena menjadi diri sendiri kita bakal bahagia dan mensyukuri apa yg udah dikasih sama Tuhan. Be your self :)<br />akun twitter: @mrtlrhmi_Holla!https://www.blogger.com/profile/06335980675152125476noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-7184205596495221765.post-35469180028185135602017-06-07T22:00:00.555+07:002017-06-07T22:00:00.555+07:00link for share: https://www.facebook.com/stebbyjul...link for share: https://www.facebook.com/stebbyjulionatan/posts/10155291267702557?notif_t=like&notif_id=1496846426708109<br /><br />Menjadi diri sendiri. Namun kita perlu memahami bahwa keunikan manusia sebagai individu adalah, karena di dalamnya terjadi tarik-menarik yang kompleks antara dua kutub, yakni diri sendiri dan lingkungan (dalam hal ini termasuk orang lain). Sehingga, yang patut kita lakukan adalah tetap menjadi diri sendiri, tanpa menegasikan kritik yang orang lain berikan pada diri kita -agar menjadi pribadi yang lebih baik tentunya, dan.... terus membangunnya melalui kepedulian pada sesama dan lingkungan. Stebby Julionatanhttps://bonx.wordpress.com/noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-7184205596495221765.post-4452362847860333602017-06-07T20:50:59.441+07:002017-06-07T20:50:59.441+07:00Menjadi diri sendiri
Karena menjadi diri sendiri i...Menjadi diri sendiri<br />Karena menjadi diri sendiri itu merdeka! Selama hati bersih, kebenaran mengikuti ��muhamad sofyan solahudinhttps://www.blogger.com/profile/11762716053321075102noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-7184205596495221765.post-22117367374787774422017-06-07T20:38:52.097+07:002017-06-07T20:38:52.097+07:00https://twitter.com/BlogpostRizki/status/872444495...https://twitter.com/BlogpostRizki/status/872444495001812993<br /><br />Aku akan memilih menjadi diri sendiri meski kurang disukai karena orang-orang datang dan pergi. Bagaimanapun satu orang yang akan selalu bersama kita di hidup ini adalah diri sendiri sehingga sangat penting untuk menyukai dan bersikap menerima. Selain itu, setiap orang pun dilahirkan unik dan berbeda, sehingga jika tidak menjadi diri sendiri itu sama seperti menolak karunia Tuhan. Lagipula lebih baik berfokus kepada diri sendiri dengan berusaha untuk mengembangkan serta memperbaiki sikap dan sifat daripada berusaha menjadi orang lain yang belum tentu baik dan cocok dengan keunikan yang ada di diri kita. Tidak masalah mencontoh hal baik pada diri orang lain atau orang kebanyakan namun tetaplah menjadi pribadi yang unik, yang berfokus pada pengembangan diri sendiri. Rizki Wulandarihttps://www.blogger.com/profile/05745827149793149957noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-7184205596495221765.post-69231701796730055942017-06-07T15:39:52.443+07:002017-06-07T15:39:52.443+07:00https://www.facebook.com/eko.wuryantoro.5/posts/10...https://www.facebook.com/eko.wuryantoro.5/posts/1072605546174095<br />Kalau boleh memilih saya akan memilih untuk menjadi diri sendiri tapi sedikit tidak disukai orang, karena bagaimanapun manusia akan nyaman dengan apa yang ada dirinya dan di perjuangkanya. Ibarat LEMPER itu biasanya berisi abon, nah itu saya. Bagaimanapun dijelaskan lemper menurut saya ya berisi abon, Lemper=saya hahaha<br />Tetapi dalam menjalani hidup manusia tak lepas dari bermasyarakat, jadi adakalanya sejenak kita memposisikan diri menjadi orang lain untuk tetap hidup, tetap menjalin hubungan, tetap saling suka satu sama lain. Ibarat lagi zaman modern ini LEMPER sudah tak hanya berisi abon, banyak kreasi masakan LEMPER. Salah satunya LEMPER abon di campur daging ayam, Nah itu sesekali harus mengkreasikan cita rasa. Jadi kembali lagi pada jawaban saya saya akan menjadi diri sendiri walaupun sedikit tidak disukai, karena yang saya tau dari kecil LEMPER itu isinya abon, mau bagaimanapun sampai kapanpun LEMPER itu isinya abon dan saya suka hahaha.Eko Wuryantoronoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-7184205596495221765.post-76535873366506657782017-06-07T08:59:42.291+07:002017-06-07T08:59:42.291+07:00Menjadi diri sendiri meskipun tidak disukai. Karen...Menjadi diri sendiri meskipun tidak disukai. Karena ketika menjadi selain diri sendiri meski agar disukai oranglain, sejatinya kita sedang tidak menyukai diri kita sendiri, menipu diri sendiri. Saya percaya bahwa bagaimanapun yang paling butuh penerimaanmu adalah dirimu sendiri.<br /><br />Link share d twitter https://mobile.twitter.com/UlumArifah/status/872270679680237568Anonymoushttps://www.blogger.com/profile/15486896923935384490noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-7184205596495221765.post-35023952135985210242017-06-07T02:01:36.533+07:002017-06-07T02:01:36.533+07:00kalau saya lebih nyaman menjadi diri sendiri walau...kalau saya lebih nyaman menjadi diri sendiri walaupun tidak disukai ya karena aku tetaplah aku, bukan kau atau dia, toh hidup hanya mengaku-ngaku. tak perlu takut untuk disukai ataupun tidak disukai, lagian perasaan suka dan tidak suka, aku kira hanya masalah waktu. kita sama sama suka ketika kita memiliki tujuan yang sama atau mungkin perasaan yang sama lalu ketika kita memiliki tujuan yang berbeda kita tak lagi suka. yang ada kita saling berkompetisi. aku tidak percaya perasaan suka dan tidak suka bersifat mutlak pada manusia, yang ada dinamis. aku percaya pada tuhan, "apa kau tidak sukai mungkin yang terbaik bagimu, apa yang kau sukai mungkin sebaliknya". hidup memang terlalu asik untuk dinikmati..<br /><br /><br />share link : https://mobile.twitter.com/OraSerep/status/872156837658808321?p=v<br />twitter: @OraSerep<br />fb: Muhammad BakhtiarAnonymoushttps://www.blogger.com/profile/12710588222432013807noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-7184205596495221765.post-42195730870721559872017-06-07T00:17:54.660+07:002017-06-07T00:17:54.660+07:00Sebagai aku, tentu memilih diri sendiri tetapi kur...Sebagai aku, tentu memilih diri sendiri tetapi kurang disukai. Sebab aku tidak dilahirkan untuk menyenangkan setiap orang. Orang-orang tidak menyukaiku tidak apa-apa, aku akan tetap menyukai mereka.<br /><br />Link share:<br />https://twitter.com/windyagustin8/status/872139317963104256A Ball of Sunshinehttps://www.blogger.com/profile/06664107541103204909noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-7184205596495221765.post-33985117731251183792017-06-06T20:59:31.041+07:002017-06-06T20:59:31.041+07:00Twitter : @PidaAlandrian92
Aku sihudah pasti lebi...Twitter : @PidaAlandrian92<br /><br />Aku sihudah pasti lebih milih jadi diri sendiri tapi kurang disukai. Kenapa? Karenaa yaa bodo amat mikir apa kata orang. Ini hidup-hidup aku, kenapa aku harus mikir pendapat orang lain. Emank sihh hidup butuh bersosialisasi dengan orang2 sekitar, tapi bukan berarti kita juga hrus ngikutin dan nurutin apa yg orang mau kan.. Mungkin ada satu dan dua hal yg mungkin kita ikuti apa kata orang lain, seperti pendapat misalnya.. Tapi untuk diri sendiri ttap jadi diri sendiri aja. KPida Alandrianhttps://www.blogger.com/profile/11059321875272633606noreply@blogger.com