Search This Blog

Sunday, March 31, 2013

The Real Adventures of Johnny Quest; The Monsters from Beyond Time




Judul     : The Real Adventures of Johnny Quest; The Monsters from Beyond Time
Pengarang          : Brad Quentin
Cetakan               : Pertama, April 1997,
Tebal                     : 116 halaman
Penerbit              : Harper Prism


                Masih ingat dengan film kartun Johnny Quest yang dulu sempat diputar di salah satu televisi swasta Indonesia sekitar tahun 1996 – 2000? Film yang mengusung tema petualangan itu sempat menjadi tontonan yang populer, sekaligus juga positif karena serial ini tidak sekadar mengusung alur kisah petualangan, tapi juga pendidikan. Tim Quest yang terdiri atas Doktor Quest, Johnny Quest, Jessie, Race, Hadji, dan anjing milik Johnny, Bandit. Kini, kisah dalam film itu dituliskan dalam bentuk novel serial Johnny Quest. Hanya saja, seri-seri ini belum pernah ditayangkan di televisi, dengan cerita yang (diklaim) lebih seru, lebih menegangkan, dan lebih berbahaya.

                Kisahnya sedikit banyak mirip dengan novel fenomenal Jurassic Park karya Michael Chrichton. Para penduduk di dekat kawasan hutan di Venezuela, Amerika Selatan, melaorkan munculnya hewan-hewan raksasa yang seharusnya  sudah musnah: dinosaurus. Academy Ilmu Pengetahuan dan PBB kemudian mengutus sekelompok peneliti yang dipimpin oleh Michael Bracken untuk menyelidiki laporan ini. Sayangnya, kelompok ini diserang saat berada di dalam hutan oleh sosok mahkluk ganas yang tak terjelaskan. Maka, diutuslah Tim Quest untuk menyelidiki apa yang terjadi.

                Johnny, putra dari Dr. Quest sudah terbiasa bermain dengan dinosaurus versi virtual di QuestWorld. Bersama sahabatnya, Hadji yang keturunan India, keduanya adalah remaja-remaja dengan rasa ingin tahu yang tinggi dan haus akan petualangan. Tentu saja mereka tak akan melewatkan kesempatan mencari dinosaurus di hutan Amerika Selatan. Sayangnya, belum juga ekspedisi itu dimulai, hal-hal aneh sudah terjadi. Mulai dari ancaman di QuestWorld, kejadian supir truk yang hampir menabrak Hadji, ancaman dari seorang pria kasar, tampaknya ada yang sengaja menghalangi Tim Quest untuk ikut terjun dalam misteri ini.

                Ketika akihirnya mereka sampai di hutan misterius tersebut, Johnnu,Hadji, dan Race kembali terancam bahaya ketika seekor seekor mastodon yang seharusnya sudah punah tiba-tiba muncul dari kerimbunan hutan  dan menyerang mereka. Belum selesai di situ, seluruh Tim Quest diculik dan dibawa ke sebuah fasilitas rahasia yang bertujuan untuk menghidupkan kembali hewan-hewan prasejarah. Tapi, ketika mereka sampai di sana, mereka menjumpai sesuatu yang bahkan lebih mengerikan dari itu. Keberadaan umat manusia tengah terancam, dan Johnny dkk harus berbuat sesuatu.

                Senang rasanya membaca buku tipis namun seru ini. Temponya cepat dan bahaya yang datang silih berganti sampai-sampai pembaca tak diberi kesempatan untuk rehat sejenak. Kisah ini memang “cowok banget” dan petualangan di dalamnya susul-menyusul. Satu krisis disusul oleh krisis lainnya sehingga tempo pembacaannya juga berjalan cepat. Sungguh seru, menegangkan, sekaligus banyak wawasan tentang dunia kromosom yang kita dapatkan. Sayangnya, pembuka cerita yang seru dan keren tidak diimbangi dengan penutup yang memuaskan. Banyak hal yang seharusnya bisa dikisahkan kembali, seperti tentang bagaimana mereka akhirnya bisa mengendalikan situasi ketika para mahkluk purba nan buas itu mengamuk. Dengan kata lain, novel ini kurang tebal.

2 comments: