Search This Blog

Thursday, August 18, 2016

Mengenalkan Dunia Menulis Sejak Dini

Judul: Nulis itu Gampang
Penulis: Rien DJ
Penyunting: Ayu Wulan
Sampul: Andhi Rasydan
Cetakan: 1, November 2015
Tebal: 144 hlm
Penerbit: Indiva Media Kreasi


27870167

Buku ini untuk kalian yang mencintai kata
Kalian yang ingin mengikuti tradisi para ulama
Kalian yang ingin berbagi kebaikan dengan tulisan
Kalian yang ingin menginspirasi pembaca
Kalian yang ingin mengubah dunia dengan kata-kata. (hlm. 3)

Saat ini, kita bisa dengan mudah menemukan berbagai buku panduan menulis di pasaran. Mulai dari panduan menulis untuk pemula hingga buku mudah menulis fiksi, semua ada. Pembaca Indonesia saat ini benar-benar memiliki beragam pilihan judul buku dalam hampir semua tema, termasuk dalam menulis. Sayangnya, buku menulis yang khusus ditulis bagi anak-anak masih sangat jarang. Setahu saya, baru ada satu buku dengan tema ini yang digarap dengan cukup bagus, yakni Teknik Menilis Cerita Anak karya Titik W.S dkk (2003) yang diterbitkan Pink Books bekerja sama dengan Pusbuk. Karena itu, ketika Mbak Rien DJ
menerbitkan buku terbarunya ini, saya langsung pesan. Walau kenyataannya, saya baru benar-benar mendapatkan buku bagus ini hampir setahun kemudian. Saya membeli buku ini  langsung ke penulisnya setelah berbulan-bulan lupa terus setiap kali mau beli ini buku di TM. 



Isinya padat dan ringkas, cocok untuk bacaan anak-anak SD - SMP yang ingin mengetahui seluk-beluk dunia kepenulisan. Saya rasa, buku ini juga cocok dibaca anak SMA dan kuliahan karena bahasanya tidak 'kekanak-kanankan' . Info-info standar dalam dunia menulis (mencari ide, membuka cerita, memilih judul, hingga bikin twist) dibahas dengan cukup memadai, walau beberapa kurang mendalam. Pertimbangannya mungkin karena buku ini ditujukan untuk pembaca anak-anak sehingga pembahasan yang terlalu detail dan mendalam malah akan membuat mereka bingung. Dalam beberapa bab, buku ini lebih seperti menyemangati anak-anak untuk berani menulis dulu.

Mbak Saptorini yang pembaca romance ini ternyata piawai banget menulis untuk anak-anak. Mungkin karena sudah punya anak kali ya sehingga bahasa tulisnya enak banget, bikin ceria, dan gampangg dipahami gitu meskipun yang dibahas sedang berat macam menjelaskan tentang setting atau plottwist. Saya yang amatir ini aja bisa mencerna, apalagi anak-anak kekinian yang pasokan gizinya terjamin itu. Sebagai buku pengantar, buku ini cocok sekali dibaca mereka yang ingin mulai menulis dari nol, termasuk orang dewasa sekali pun dapat membacanya. Untuk teman-teman yang membutuhkan materi kepenulisan untuk tingkat pemula, buku ini bisa dijadikan salah satu referensi yang memadai. Sekolah-sekolah SD dan SMP sebaiknya juga menyimpan satu salinan buku ini di perpustakaan.

Saya pun belajar cukup banyak di buku ini, terutama tentang penggunaan tanda baca titik tiga serta tips memulai cerita dengan ragam kalimat yang bikin penasaran pembaca. Hanya saja--kumat deh kegatelan khas editornya--sistematika penomoran di buku ini agak membingungkan. Halaman 54, misalnya, setelah Subbab dengan angka 1, disusul dengan subsubbab yang juga menggunakan angka 1. Di halaman 33 - 35, saya bingung karena setelah subsubbab 3, kok disusul dengan subsubbab 1 lagi padahal tidak ada pergantian Bab atau sub bab. Mungkin, akan lebih rapi jika menggunakan sistematika begini:

Bab 1
A.
1. 
a.
b.
c.

2.
a.
b.

B.
1. 
2.
dan seterusnya.


Terlepas dari kekurangrapian penomoran bab dan subbab, buku seperti ini sangat penting untuk dibaca anak-anak untuk memperkenalkan mereka sejak dini kepada dunia kepenulisan. Pada anak-anaklah kita percayakan masa depan dari dunia kepenulisan  Indonesia. Mungkin, siapa tahu, salah satu anak yang membaca buku ini kelak akan menjadi Eka Kurniawan, Dewi Lestari, atau Andrea Hirata selanjutnya. Semua hal besar dimulai dari hal kecil, termasuk di dunia kepenulisan. Semakin dini mereka mengenal indahnya dunia kepenulisan, semakin besar peluang mereka untuk besar dan berjaya dalam bidang sastra. Kita masih menyimpan harapan besar akan munculnya penerima hadiah Novel Sastra dari Indonesis, dan siapa tahu, dia adalah salah satu atau salah dua dari anak-anak Indonesia.


Buku simpel namun berisi, great job mbak Rien. Sayang kemarin belum sempat meminta tanda tangan ke penulisnya saat kopdar GRI di Solo. Setelah baca buku ini, jadi pengen baca-baca buku mbak Rien yang lain.

4 comments:

  1. Wah. Yang novelnya mba rin aja belum sempet kubacaaa.. *sungkem*

    ReplyDelete
    Replies
    1. Novel anak juga ya, Vin? Iya jadi penasaran sama buku-buku lain mbak Rien

      Delete
  2. Wah kalo Nov 2015 masih terbilang baru ya. Saya pernah membaca buku Mbak Rien DJ yang 'Pesta di Rumah Sigi Sigung' dan bagus untuk bacaan anak-anak. Siapa tahu Mas Dion mau coba baca juga, saya pilihkan yang itu judulnya. :)

    ReplyDelete
  3. Baru baca sekarang maksudnya hahaha

    terima kasih rekomendasinya

    ReplyDelete