Search This Blog

Tuesday, August 23, 2016

Ketika Dinosaurus Mengubah Sejarah Bumi

Judul: Day of the Predator (TimeRiders, #2)
Pengarang:  Alex Scarrow
Penerjemah:  Desy Natalia
Tebal: 456 halaman
Cetakan: 1, February 2014
Penerbit: Elex Media Komputindo 




20894994



Jangan pernah bermain-main dengan waktu. Peringatan ini terus menerus disuarakan oleh banyak tokoh besar, mulai dari Dumbledore hingga Waldstein. Yang disebut terakhir tadi adalah sang penemu mesin perjalanan waktu dalam seri Time Riders karya Alex Scarrow ini. Si penemu berbalik menjadi penentang karena dia telah melihat sendiri neraka dengan mesin waktu yang telah diciptakannya itu. Berkat kampanyenya yang tak kenal, pada tahun 2050, Hukum Internasional telah melarang dengan tegas dilakukannya perjalanan waktu karena efek mengerikan yang dapat ditimbulkannya dalam mengubah sejarah. Maka, berbeda dengan perjalanan waktu yang sepertinya menyenangkan di film Doraemon, dalam seri Time Riders sang penulis konsekuen menunjukkan pandangannya bahwa perjalanan waktu adalah sesuatu yang sangat berbahaya.


Prinsip utama yang harus dipegang dalam konsep perjalanan waktu adalah bahwa adanya perubahan sekecil apa pun di masa lampau akan turut mempengaruhi masa depan. Dengan artian, goresan kapak di sebatang pohon pada era Dinosaurus pun sudah lebih dari cukup untuk mengubah perjalanan sejarah. Campur tangan terhadap masa lampau ini disebut sebagai kontaminasi. Semakin besar kontaminasi yang timbul, maka akan semakin dashyat perubahan yang ditimbulkannya di masa depan. Jadi, seorang time traveller harus meminimalisir kontaminasi terhadap masa lalu. Misalnya, jangan sampai meninggalkan jejak sepatu sport Nike saat tengah berjalan-jalan di pantai Texas pada Periode Kapur, 75 juta tahun yang lampau. 

Setelah diajak menyaksikan betapa mengerikannya riak waktu akibat kontaminasi di era PD 1 pada buku satu, di buku kedua ini pembaca sekali lagi diajak menyaksikan hal mengerikan apa yang terjadi ketika kontaminasi terjadi di Era Dinosaurus. Jika di buku pertama, sejarah berubah dengan kemenangan Hitler (yang membuat Bumi jadi ladang radioaktif di tahun 2001), maka di buku iniNew York di tahun 2001 berubah menjadi … hutan belantara. Semua berawal dari kecelakaan di sebuah laboratorium di Texas tahun 2015 saat Liam dan Becks (ini adalah Bob versi cewek) hendak menyelamatkan Edward Chen. Siapa itu Edward Chen? Nah, pokoknya remaja itu kelak akan sesuatu banget di masa depan. Kecelakaan itu melemparkan Liam dan Becks, juga sekelompok pelajar, sejauh enam puluh lima juta tahun ke masa lalu, ke tanah pemburuan dari spesies predator mematikan—yang hingga kini—belum pernah ditemukan.

Petualangan Liam dan anak-anak muda itu di zaman dino tidak semenyenangkan petualangan Nobita dan Doraemon. Malahan, mereka menghadapi special dino yang jauh lebih ganas dari T-rex dan raptor. Lebih gawat lagi, spesies tersebut memiliki kecerdasan jenis hominid, yang berarti hewan-hewan itu bisa mempelajari gerak-gerik Liam dan kawan-kawan. Sementara Sal dan Maddy tidak tahu di masa apa Liam terlempar, keberadaan Liam di era Kapur Akhir menimbulkan kontaminasi besar-besaran dalam sejarah. Kelompok reptile itu mempelajari tingkah laku manusia dan berkembang menjadi semakin cerdas. Sejarah pun berubah. Dinosaurus menguasai bumi dan New York tahun 2011 pun berubah menjadi hutan belantara yang dipenuhi oleh sekelompok dino cerdas.   

Bagaimana kali ini tim Time Rider akan menyelamatkan sejarah sementara keberadaan Liam cs tak terdeteksi. Kali ini, Liam harus berpikir keras untuk memberitahukan posisinya. Mereka terpaksa harus meninggalkan sebuah jejak yang berpotensi mengungkap kerahasiaan perjalanan waktu pada pemerintah AS di tahun 2001. Sementara menunggu Maddy dan Sal menemukan mereka, Liam dan Becks harus berupaya meminimalisir kontaminasi sejarah di Periode Kapur akhir sekaligus menyelamatkan para pelajar tak berdosa yang sama-sama terperangkap di zaman purba yang dipenuhi para pemangsa yang cerdas sekaligus mematikan.

Berbeda dengan buku-buku perjalanan waktu lain yang masih menyisakan banyak bolong logika, penulis demikian hati-hati dalam meminimalisir bolong logika yang berpotensi muncul dalam tulisannya. Akibatnya, perjalanan waktu menjadi sangat tidak menyenangkan lagi di buku ini. Sepertyi dijelaskan di buku pertama, selain berpotensi mengubah sejarah, perjalanan waktu juga membuat pelakunya terpapar radiasi yang dapat merusak tubuh. Well, walau efeknya mengerikan, namun membaca petualangan Liam, Sal, dan Maddy di buku ini sangat seru karena penulis mampu menuliskan konsep perjalanan waktu yang rumit namun masih tetap dapat dinikmati. Kelebihan buku ini adalah pace-ceritanya yang bergerak cepat, penuh aksi, dengan logika-logika yang lumayan rapi tentang perjalanan waktu yang membuat pembaca hanyut alih-alih protes.

No comments:

Post a Comment